aku bersandar di pembatas kolam air panas sambil menutup mata ku untuk menikmati rasa nyaman yg aku rasakan. semua otot otot dan saraf saraf yg menegang terasa di pijat lembut oleh kehangatan air panas. pikiran juga perlahan menjadi lebih tenang dan santai.
beberapa orang juga mulai bergabung, tapi aku mengabaikan mereka dan terus menikmati kenyamanan ku sendiri.
"suamiku" flone mendekat ke sebelah ku dan perlahan membelai dada ku.
"kita bisa menunda expedisi untuk saat ini, bukankah kamu akan membantu ku menyerap keilahian yg kita dapatkan."
"baiklah" aku perlahan membuka mata ku lalu melihat semua anggota kru dan bahkan seo yuhui juga ikut bergabung di pemandian air panas.
"lebih tepatnya, aku akan membantumu memurnikan energi, jiwa dan fisik mu dengan bantuan keilahian ini."
"apa ada bedanya suamiku." semuanya juga mulai melebarkan telinga mereka untuk mendengarkan baik baik penjelasan ku dan aku juga tidak akan mengecewakan mereka.
"banyak cara menjadi dewa, salah satunya mendapatkan keilahian lalu menyerapnya dan yg kedua berkultivasi dengan memurnikan energi, jiwa dan tubuh diri sendiri hingga mencapai tahap keilahian itu sendiri yg sering di sebut sebagai kultivator."
"cara pertama bisa di bilang yg paling mudah, karena kamu hanya perlu memanen keyakinan dari orang orang yg menyembah mu dan ini juga menjadi kelemahan terbesar mereka."
"tapi yg kedua adalah jalan yg lebih keras dan susah. penempaan tubuh, meditasi, pemurnian energi, butuh banyak harta surgawi seperti yg ada di novel seni beladiri China."
"tentu saja di balik kesusahan itu ada keuntungan yg luar biasa. yaitu kekuatan kalian akan menjadi milik kalian seutuhnya, tidak bergantung pada keyakinan orang lain."
"dan tingkat kekuatan kalian akan di dasarkan pada pemahaman kalian terhadap hukum dan aturan yg kalian fokuskan."
"misalnya flone yg berfokus pada bayangan, semakin tinggi pemahaman flone tentang bayangan maka semakin kuat juga kekuatan yg di miliki flone."
melihat mereka termenung seperti patung, aku memberikan senyum ringan pada mereka. "tapi itu terlalu dini untuk kalian, cukup perkuat fondasi kalian terlebih dahulu. selangkah demi selangkah, dari fisik, energi lalu ke jiwa kalian dan saat semuanya sudah selaras dan melebur menjadi satu, barulah di mulai perjalanan menuju ke pemahaman tentang hukum hukum dan aturan."
Yoon in perlahan mendekat ke arah ku dan mulai mengajukan pertanyaan. "berendam ramuan, meditasi dan semua latihan dasar yg kamu wajibkan sebenarnya adalah untuk memperkuat pondasi kami agar bisa menjadi dewa?"
aku memberinya anggukan ringan sambil tertawa kecil. "kamu bahkan tidak tahu bahwa masa hidup mu sebenarnya telah meningkat hingga ribuan tahun dan penampilan mu akan tetap cantik seperti ini."
"...." Yoon in dan yg lainya melebarkan mata mereka karena terkejut.
"karena itu aku sering memperingatkan kalian untuk tidak terlalu terikat pada bumi, karena suatu hari kalian akan meninggal kan semua itu."
"...."
"aku yakin cinta kalian pada ku pasti akan meningkat pesat. ha ha ha ha ha" sikap sombong ku membuat semuanya berkedut kesal sampai Lee na tiba tiba mulai berseru.
"jangan biarkan pria ini menjadi sombong, ayo kita beri dia pelajaran"
lalu dal dal melompat lebih dulu ke arah ku. "ini pembalasan untuk pantat ku" dia memelukku dan mulai membanting ku ke tengah kolam air.
semua yg menyaksikan hanya tertawa terbahak bahak.
satu persatu mereka mulai memberikan salam cinta mereka pada ku, bahkan Anya ikut memberikan cupang merah di dada ku yg membuat flone menatap ku dengan mata membunuh.
segera energi berbentuk tali hitam langsung melilit kedua kaki dan tangan ku dan membiarkan ku mengambang di air memperlihatkan semua bagian depan tubuh ku ke atas termasuk tongkat sakti ku.
tanpa sadar aku melihat tongkat ku yg berdiri tegak menghadap langit dengan expresi bangga, tapi seorang wanita cantik tiba tiba membuka pintu pemandian sambil mengacungkan tombaknya.
seketika semua terdiam melihat permaisuri suci yg tiba tiba muncul.
waktu seakan membeku dan aku melihat permaisuri suci mulai memerah saat melihat tongkat sakti ku yg berdiri tegak.
"fuuuccckk" dia segera melompat ke arah ku dan bersiap menusukkan tombaknya pada ku.
"mati kau tombak terkutuk." lebih tepatnya dia mengarahkannya ke tombak sakti ku, tapi aku segera muncul di depan nya dan menangkap tombaknya lalu membantingnya ke dalam pemandian air panas.
aku memasukan tombak yg dia miliki ke dalam inventori dan bergegas mendekati permaisuri suci yg sudah basah kuyup, lalu merobek semua pakaian yg dia kenakan.
"mata ganti mata, tombak ganti tombak. jadi bersiaplah menerima tusukan tombak ku"
permaisuri suci langsung menatapku dengan mata membunuh yg kuat.
"kamu kira aku takut"
aku segera mencengkram kedua bahunya dan menyandarkannya ke pembatas kolam lalu menekan pinggul ku ke bagian di antara kedua kakinya.
"rasakan wanita penguntit."
"aaaahhhhhhhh" permaisuri suci langsung berteriak dengan lantang saat tongkat sakti ku menembus lubangnya dan mulai menggali dengan kecepatan penuh.
"wow first blood" seru ku saat melihat sedikit noda darah yg mengambang.
tapi segera dia menangkis kedua tangan ku dan mulai mencengkram bahuku lalu mendorongku ke pembatas kolam di belakang ku. "jangan meremehkan ku cacing Amerika" dia segera memasukkan senjata ku ke dalam lubangnya lagi dan menggerakkan pinggulnya lebih gila dari ku.
"jangan sombong kau sapi Korea." aku langsung menghisap puting susunya.
"tidak..." permaisuri suci meremas rambut kepala ku dan menekannya kuat kuat di dadanya sambil mengarahkan pandanganya ke langit.
"aku tidak akan kalah, aku tidak akan kalah" dia mulai bergumam pada dirinya sendiri seakan sedang mengumpulkan kekuatan di dalam dirinya.
"sapi Korea ini akan menundukkan mu cacing Amerika." dia menjauhkan wajahku dari dadanya dan langsung mencium bibirku dengan penuh nafsu.
flone yg melihat kejadian mesum ini segera membawa Anya dan Rumi ke kamar mereka dan yg lainnya juga segera mengenakan pakaian mereka lalu menyaksikan pertarungan kami dari sisi pemandian sambil memakan cemilan mereka.
"ada apa dengan wanita gila ini"
"entahlah, mungkin dia kekasih lama kapten."
"tidak mungkin, aku melihat ada sedikit noda darah di atas air. tidak mungkin kekasih kapten bisa menjaga kesuciannya begitu lama."
"aku juga berpikir begitu, tidak mungkin kapten membuatkan hal itu terjadi."
seo yuhui hanya terdiam mendengar obrolan semua kru sambil menutup mulutnya dengan telapak tangan.