duduk di teras rumah, bibi dong dan Chang di menikmati pemandangan danau di sore hari.
"Ding Ding, berapa level kekuatan roh mu saat ini" dengan wajah penasaran bibi dong menatap Chang di.
"kekuatan roh LV 31, wuhun pertama vampir katana, cincin roh ungu, ungu, hitam dan wuhun kedua malaikat jatuh" mendengar pernyataan santai Chang di, bibi dong menatapnya dengan mata terbelalak.
"apa apa an cincin roh mu, kamu bahkan memiliki wuhun kedua" dengan seruan yg tiba tiba, bibi dong langsung melompat dari tempat duduknya dan duduk di pangkuan Chan di.
"apa ada yg salah, bukan hanya kamu yg memiliki wuhun kembar"
"bagaimana kamu tahu aku memiliki wuhun kembar, aku tidak pernah mengatakannya pada siapapun kecuali guru ku"
"Bing Bing sayang, aku tahu semua tentang mu, bahkan setiap melihat laba laba aku akan selalu ingat dengan mu" dengan senyum main main, Chang di memainkan hidung bibi dong.
"kamu kamu, apa kamu selalu menguntit ku"
"tidak perlu untuk itu, bahkan sebelum bertemu dengan mu aku sudah tahu semua tentang mu, walaupun tidak 100% tapi 50 - 60% aku tahu tentang mu"
"jangan bilang kamu sudah mengejar ku dari dulu dan pertemuan kita semua adalah rencana mu" saat itu bibi dong menatap Chang di dengan wajah penuh antisipasi.
"jika bisa aku bahkan tidak ingin ada hubungannya dengan mu, tapi entah kenapa takdir selalu mempertemukan kita dan aku sudah terlanjur mencintaimu" saat itu Chang di memeluk bibi dong dengan erat.
"Bing Bing aku mohon jangan tanya lebih lanjut, aku tahu kamu pasti penasaran, semua akan terjawab saat waktunya tiba, saat ini aku hanya ingin menikmati cinta kita saja, jangan pikirkan hal hal yg tidak perlu"
"Ding Ding" tanpa menunggu bibi dong selesai bicara, Chang di langsung menciumnya dengan penuh nafsu.
di bawah matahari yg tenggelam dengan latarbelakang sebuah danau, sepasang kekasih tanpa memperdulikan lingkungan sekitar sedang berciuman dengan penuh semangat.
tidak ada dari mereka berdua yg mau saling melepaskan.
hingga matahari benar benar tenggelam dan hari mulai gelap mereka berdua perlahan melepaskan ciuman mereka.
"Ding Ding semua salah mu, aku tertular sifat mesum mu"
"bukankah itu bagus, selama kamu tidak mesum dengan laki laki lain" mendengar jawaban Chang di yg acuh tak acuh bibi dong langsung menarik telinga Chang di.
"kami pikir aku wanita seperti apa, semestinya aku yg berkata begitu, jangan sampai aku tahu kalo kamu berbuat mesum bersama wanita lain, jika tidak kamu akan melihat kemarahan bibi dong yg sebenarnya" saat itu bibi dong perlahan bangkit dari pangkuan Chang di dan merapikan pakaiannya.
"kemana kamu akan pergi?" mendengar pertanyaan chang di, bibi dong menatapnya dengan mata tajam.
"tentu saja kembali ke asrama ku, kemana lagi aku akan pergi"
"aku pikir kamu akan menginap di rumah ku"
"jangan bermimpi, tidur dengan laki laki mesum seperti mu, membayangkannya saja sudah membuatku merinding"
"ooohhh benarkah, seberapa merinding itu" saat itu Chang di mendekati bibi dong dan memeluknya dengan erat.
perlahan tangannya masuk ke dalam rok yg dikenakan bibi dong dan meremas pantatnya.
"Ding Ding jangan lakukan itu, kita masih di luar rumah" mendengar bisikan bibi dong, tangan Chang di semakin merajalela.
perlahan tangannya mengelus lubang vagina bibi dong dengan lembut.
"Ding Ding jangan di situ, tempat itu masih kotor" saat itu bibi dong memeluk Chang di sambil mendesah dengan pelan.
"sepertinya Bing Bing benar benar menjadi wanita mesum" saat mendengar itu, bibi dong langsung mendorong Chang di dengan cepat dan berlari menjauh dari rumah nya.
"laki laki mesum, aku akan membalas mu dasar mesum" sambil berteria kesal, bibi dong berlari dengan sangat cepat dan menghilang dari pandangan Chang di dengan cepat.
"aku bahkan tidak berani memikirkan kelanjutan kisah cinta kita, untuk benar benar bisa bersama mu aku harus memiliki kekuatan yg lebih kuat dari dewa ashura, jika tidak kisah cinta kita hanya akan berakhir dengan tragis, maaf Bing Bing aku harap kamu bisa menahan ujian cinta yg akan datang" sambil bergumam pelan, chang di perlahan masuk ke rumahnya dengan wajah melankolis.