"Apa yang harus ku lakukan? " tanyanya dengan mata penuh tekad.
"Apa maksudmu? " sebenarnya Tryan mengerti dengan maksud Athena, namun akan sangat kejam jika Tryan bersikap seperti ini.
"Aku tahu kau kesini membutuhkan sesuatu dariku, jadi apa? "
Tryan tak bisa berdalih, mau tak mau ia harus menjelaskan keadaan Camorra.
"Kau yakin? Jika kau mendengar semuanya, kau harus ikut bersamaku. " ujar Tryan menatap serius Athena, bahwa ia tidak sedang bermain-main
"Baiklah, "
Sebenarnya ia tak mau melibatkan Athena, karena itu pesan terakhir dari Isran. Namun keadaan sudah tak terkendali lagi.
"Dalam perang itu Isran melawan kakak kandungnya yang ingin merebut Camorra, namun Isran memenangi perperangan itu. Tetapi.. " Tryan ragu menyampaikan hal ini.
"Tetapi apa? " Athena menunggu ke lanjutan cerita Tryan dengan menahan sakit di dadanya.
"Isran tertembak di dada kanan, namun peluru itu sangat beracun yang mengakibatkan luka itu tak sembuh. Sebulan setelah peperangan Isran meninggal. " walau pahit Athena harus menerimanya.
"Selama sepuluh tahun aku menjaga Camorra tanpa pemimpin, namun akhir-akhir ini beredar rumor bahwa Camorra tak memiliki pimpinan. Hal ini fakta karena kematian Isran di sembunyikan agar tak ada bencana lainnya." sambung Tryan panjang lebar.
"Aku tak akan memaksamu untuk menggantikan posisinya, aku hanya berpikir kau harus tahu akan hal ini. "
"Kenapa kau baru beri tahu sekarang?! " sesak di dadanya semakin menyakitkan.
"Karena aku tak ingin kau tersakiti akan fakta ini. "
Tapi pada dasarnya fakta ini semakin menyakitkan, "kau tahu seberapa bencinya aku pada Isran karena tak tahu akan kabar ini? Aku..aku..mengira Isran sudah melupakanku..hiks.. " tangannya semakin erat menggenggam kalung pemberian Isran, tubuh gemetar menahan emosi yang kini meluap, sangat membenci dirinya.
"Baiklah! Aku akan menebus kesalahan ku! " tekadnya sudah bulat.
"Athena.. " entah ini kabar buruk atau kabar baik.
"Kau benar-benar akan kembali? " Sean mempertanyakan kembali keputusan Athena untuk kembali ke Camorra.
"Jangan bertanya Sean, jika kau tak mau ikut aku tak akan memaksa. "
"Tidak! Kemanapun kau pergi aku akan selalu berada di samping mu. " begitu setianya Sean.
"Kita kembali bukan untuk bersenang-senang," ujar Athena menatap serius pria bertubuh tinggi itu.
"Aku tahu, " Sean mulai membereskan barang-barang yang akan ia bawa. "Dan kau harus menaikkan gajiku. " candanya yang membuat Athena sedikit terhibur.
"Gaji kau akan kutambah satu nol di belakang." mendengar hal itu membuat Sean sangat senang. Uangnya sudah banyak namun jika bisa lebih kenapa tidak.
Haze Group perusahaan yang sukses sebagai perusahaan yang memiliki kekayaan sebesar 20 miliar dolar AS atau setara Rp285 triliun per tahun nya.
Tap..tap..suara sepatu pantofel nya terdengar begitu tegas, langkahnya yang begitu berwibawa. Jas hitamnya dan potongan rambut yang begitu rapi menambah kesan yang begitu menawan, siapa yang tidak tersihir akan ketampanan presdir muda dari Haze Group.
"Tuan, ini dokumen untuk pembangunan Loyal Lake. "
"Letak di meja. " sebuah kaca kecil yang tertulis nama 'Presiden Direktur Juanda Haze'.
Tok..tok..
"Direktur Juan yang terhormat —"
"Ada apa? " Juan memotong ucapan Ramon tanpa melirik kearah nya, ia sibuk menandatangani dokumen-dokumen penting.
"Ada dua kabar yang ingin aku sampaikan, kau ingin mendengar yang mana dulu? " Ramon mendekati meja atasannya lalu duduk di sofa dengan santai.
"Buruk. " jawab Juan datar.
"Baiklah, kabar buruknya istrimu ada disini karena tak ingin bercerai. "
"Baiklah, kabar baiknya. " pria berjas hitam itu tetap tak melirik atau menghentikan tangannya dari kegiatan.
"Kabar baiknya.. " Ramon menggantung kalimatnya, memberi kesan dramatis namun hal itu tak berpengaruh pada Juan untuk fokus pada pekerjaannya. "Tentang wanita yang 10 tahun kau cari.. "
Tangannya terhenti, mengangkat kepalanya dan menatap serius ke arah Ramon. "Teruskan, "
"Huh bisakah kau tak sedingin ini? "
"Lanjutkan. " Juan menekan ucapannya tak mau mendengarkan ocehan Ramon.
"Salah satu orangku melihat wanita itu di bandara, sepertinya ia bukan orang biasa karena datang menggunakan jet pribadi. Mereka disana hanya sekedar numpang landing, dan lebih epiknya lagi ia dijaga ketat oleh bodyguard Zilgasta. " terang Ramon.
"Sepertinya ia putri keluarga Zilgasta, wah kau berurusan dengan wanita seperti itu? Ah, siapa namanya.. Uhm ya! Athena! "
Juan terdiam, memikirkan bagaimana cara untuk menangkap wanita itu. Berani sekali pergi begitu saja meninggalkan nya setelah kejadian 10 tahun yang lalu, apakah Juan semurah itu? Sangat tidak bisa di terima!