Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Story About Us.

🇮🇩Dinda_Diandra
--
chs / week
--
NOT RATINGS
4.2k
Views
Synopsis
This is a classic story from the life of Camellia Angelo Peterson. About her best pain and her greatest happiness. About her strengths and weaknesses. With those who walked with her and who left her. Those who helped restore her heart, erased all the regrets in it and revived her hopes. Which unwittingly, took her to the highest hierarchy in her life. Something she had been chasing for a long time. Sincerity and serenity.
VIEW MORE

Chapter 1 - Prolog

- Winter, 1997-

Suhu malam di bulan November kala itu bak wabah mematikan yang terus menghantui gadis berusia 16 tahun itu bahkan setelah satu dekati berlalu. Manakala teman seusianya banjir kasih sayang, ia malah berkutat dengan peliknya hidup.

Seperti magnet, di tariknya semua perhatian yang ada didunia. Dari orang - orang yang hanya melihat melalui jendela berita pengamat yang tayang malam hari atau yang sedang mendengar penyair menyiapkan lagu penghantar tidur para pengagumnya, bisa juga dari orang orang yang membaca surat kabar esok hari.

'Just a normal meeting, it won't be hard. I'm not even asking you to do things you don't like.'

Tahun - tahun berlalu sejak pertama kali melihat gadis dihadapannya ini. Paham betul apa yang dilalui sang gadis menjadi pondasinya berikrar ingin menemukan kembali rumah si gadis yang telah hilang.

'You always say that. In fact, what you asked for was what I hated the most. after so many years, isn't it already worth giving up?.'

Layaknya robot, wanita yang berjuluk ibu sejuta anak itu kembali mengulang perkataan yang sama setiap detiknya. Senyum belum juga luntur dari wajah yang telah hidup lebih dari enam dekade lamanya. Terlepas dari jengkelnya, gadis itu mengakui kegigihan dari pendiri panti asuhan tempatnya saat ini.

'In case you forgot, you introduced me to troubled people over the past six years.'

Helaan napas yang terdengar nyaring menjadi jeda terpanjang di rapat mereka kali ini. Saat lama diam bertatap - tatapan dan tidak ada tanda si gadis melunak, si ibu kembali berucap 'And that's my biggest regret. But this time Lia, I'm sure they're the right ones..'

Hening.

Sepertinya respon yang diinginkan wanita itu tidak akan didapatnya. Sedikit takut, ia mulai menawarkan janji baru dengan harapan tidak ada efek samping di masa depan.

Kening gadis yang dipanggil Lia itupun berkerut. Di amatinya orang yang sama - sama kerasnya dengan dirinya, 'Are you sure ?'

'100%. If this like last time, then you can stay here as long as you want'

Puas, sang gadispun undur diri. Senyum kemenangan sang Ibu pun perkataannya tidak luput dari penglihatan gadis itu . Tanpa sadar dia juga ikut tersenyum, mengaminkan dalam diam.

'From now on you will only feel happiness, Camellia'

.. xoxo ..