pemburu dengan job pembantu - buff terbalik

🇮🇩LNgamerIndo
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 4k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Bagian satu

Langit biru dengan sedikit awan

Cahaya matahari bersinar terang

Angin sepoi-sepoi berhembus

Sungguh anugrah alam yang melimpah

Percikan sihir.

...

Bau darah

wusszzttt* Bunyi senjata tajam yang menebas lawannya.

Dilihat dari dekat tampak satu tim pemburu sedang menghadapi monster liar, monster yang keluar dari dungeon akibat populasi monster didalam dungeon sudah melebihi batasnya.

"Cahya ini adalah gerombolan monster terakhir disekitar sini" kata Sebastian Wicaksana.

Tubuhnya tingga besar diselimuti oleh pelindung besi, termasuk siku-siku tangan dan kakinya. Rambut mangkuk berwarna birunya tak tergoyahkan oleh angin, seperti pedang besar yang ada digenggaman tangannya.

Sepasang mata menatap ke depan, segerombolan monster kelinci besar bertanduk berlari kearah mereka.

"Tian, Juna dan Lila kalian bersiap menyerang. Lastri segera siapkan sihir perlindungan" perintah Cahya pada timnya. Dengan tubuh kurusnya Cahya memberi komando pada rekan timnya.

(Mata elang) jurus diaktifkan

"10 monster kelinci tanduk merah terlihat " kata Lila sambil menyiapkan tiga anak panah sekaligus.

(Amukan) jurus diaktifkan, mata monster kelinci tanduk merah yang tadinya hitam berubah menjadi merah.

"Mereka semua sudah menargetkanku" kata Juna dengan kedua tangannya, memegang erat perisai besar. Pedang kecil disaku kiri sudah siap siaga.Siap menikam monster yang melewati perisainya.

(Pusing) jurus diaktifkan, 10 monster terkena efek ,pertahanan menurun -10%

(Letih) jurus diaktifkan, 10 monster terkena efek, kecepatan menurun -10%

"Sekarang ,serang!!!" Teriak cahya.

(Panah terpusat) jurus diaktifkan.

Wuzz* tiga monster terkena serangan tepat di kepala.

(Dentuman perisai) jurus diaktifkan.

Perisai besar yang harusnya berat, terangkat dengan ringan. Juna dengan satu tangan kanannya memegang perisai sedangkan tangan kirinya memegang gagang pedang. melesat maju sejauh tiga meter dengan cepat, memecah barisan gerombolan monster. Melihat ada satu kelinci di sisi kiri, dengan sigap ia menancapkan pedangnya ke bagian perut hingga tembus menancap kedalam tanah.

Monster kelinci yang tersisa tidak mau kalah. Mengepung Juna dan menyerangnya dengan tanduk, cakar ataupun mengigitnya. Untungnya Juna menggunakan pelindung penuh besi diseluruh tubuhnya, mengurangi dampak serangan dari para monster.

Pedangnya sudah ia lepaskan, kini dia fokus menggerakkan perisai besar dengan kedua tangannya ,mencoba menangkis beberapa serangan. Ia bertahan, membiarkan ia menjadi target utama sehingga timnya dapat menyerang sisa monster dengan leluasa.

(Tebasan besar) jurus diaktifkan.

Dari sisi kanan, Sebastian menebas empat monster kelinci. Terbawa oleh momentum jurus pedangnya, Sebastian sedikit terbawa ke depan.

(Sembuhkan) jurus di aktifkan.

Lastri berlari dengan tubuh ramping yang tertutup oleh jubah besar. Dengan tangan kiri memegang buku berlambang aneh dengan batu kristal di tengah, tangan kanannya seolah ingin menggapai Juna.

'ini adalah isyaratnya' batin Juna.

luka akibat serangan para monster yang didapat Juna sembuh seketika. Juga menandangkan untuk melanjutkan ke strategi berikutnya, seketika juna membungkuk dan memiringkan tamengnya.

(Panah beruntun) jurus diaktifkan, dua panah melesat.

Stab, anak panah mengenai tepat di dada,satu monster tewas.

Stab, mengenai perut monster, darah yang bercucuran membuatnya tak bisa bergerak dengan bebas.

"Mantab" kata Juna.

Sringg, dengan pedang besarnya, Tian menghabisi monster yang sudah mulai kehabisan darah.sisa satu monster di sisi kiri yang berancang ancang menggunakan tanduknya untuk menyerang leher Juna.

Bamm, batu besar menghancurkan kepala monster kelinci yang sedang melompat ke arah Juna.

"Tembakan bagus" Kata Tian dan Juna, bersamaan sambil mengacungkan jempol pada Cahya.

"Hei hei, yang punya job memanah itu aku" gerutu Lila si Elf sambil berjalan. Melihat kesampingnya, Cahya yang masih memegang ketapel ditangannya sambil tertawa.

"Ahahaha... Benar kata Lila seharusnya pujian 'tembakan yang bagus' itu kalian tujukan pada Lila" jawab Cahya menghampiri teman satu timnya. Tian dan Lastri mengulurkan tangan kepada Juna yang masih terduduk sambil menutupi mulut mereka dengan tangan satunya. Mereka tertawa kecil.

"Apa maksudmu Cahya, kau meledekku ya?" Tanya Lila ketus,wajah marahnya menatap Cahya.

"Sungguh, walau jurus pengecilan dan pembesaran tak membutuhkan pengaktifan dan menggunakan sedikit stamina, seranganku tadi hanya serangan yang setara dengan serangan biasamu Lila" kata Cahya sambil tersenyum.

"Mari kita ingat gerombolan yang terakhir barusan, dengan satu jurus saja kau bisa membunuh tiga monster, jurus kedua ,satu monster mati satunya lagi luka parah" kata Cahya menjelaskan.

"Terlebih, aku dapat menyerang tepat sasaran karena kamu yang mengajariku" lanjut Cahya dengan nada serius.

"Diam-"kata Lila tajam, walau ekspresinya kini tak lagi marah.

"Ehh, ada yang diam diam mengajari Cahya" ledek Sebastian. Lastri dan Juna melirik ke arah Lila.

"Ini memang fakta, dan satu lagi Lila, kamu adalah guru sekaligus ahli pemanah terbaik menurutku" kata Cahya dengan serius.

"Uwohhh, dua pujian sekaligus dalam satu kalimat." kata Juna sambil melirik Lila.

Lila hanya berdiam diri, tertunduk dengan wajah yang memerah.

"Sudah, sudah.sekarang waktunya memunguti hasil buruan, jangan sampai ada yang terlewat" kata Sebastian sambil berjalan menuju salah satu mayat monster kelinci.

"A-Aku akan mengambil semuanya" kata Lila berjalan dengan cepat sambil menutupi raut mukanya yang masih merah.

"Sip, makin cepat kita membersihkan sisa pertarungan, makin cepat kita pulang" kata Cahya sambil beranjak memungut mayat monster terdekat. Baru selangkah berjalan ,pundaknya dipegang oleh dua tangan dari belakang.

"Kau sudah menggunakan banyak jurus, staminamu pasti tinggal sedikit, biar kami saja yang mengambilnya" kata Juna.

"Emm, jika kau berlebihan dan jatuh sakit, tim kita nanti kerepotan" kata Lastri.

"Hahaha, baiklah. Kalian sungguh teman dan rekan tim yang terbaik" kata Cahya sambil terduduk. Memang benar kata Juna, staminanya terkuras karena begitu banyak mengeluarkan jurus dari jobnya.

Jurus yang dapat dipelajari dan berkembang pesat adalah jurus yang sesuai dengan job yang di miliki seseorang sejak lahir. Secara umum Job sendiri terbagi menjadi empat.

Petarung, penyihir, penyembuh, pembantu.

Job petarung bervariasi dari petarung pedang satu tangan,asasin hingga pemanah.

Job penyihir bervariasi dari penyihir satu elemen, dua elemen hingga penyihir ruang.

Job penyembuh bervariasi dari penyembuhan langsung, penyembuhan elemen hingga tabib.

Job pembantu bervariasi dari pengikut alam (petani, peternak dan sejenisnya) ,ahli taktik, hingga pengendali monster atau biasa disebut tamer.

Cahya yang telah kehilangan keluarganya, bersumpah untuk mengalahkan raja para monster. Walaupu dia hanya memiliki job pembantu -buff terbalik.

Pemilik buff terbalik adalah satu dari sekian job pelindung yang dapat bertarung dengan monster secara langsung, namun jobnya bisa dikatakan salah satu yang terlemah.

Alasan utamanya karena ia tak mampu memberikan jurus pembantu pada timnya, namun dapat melemahkan lawan. Secara teori memang tak jauh berbeda, Namun ,dalam kenyataan hal itu jauh berbeda.

Contoh : job pembantu (taktik/seniman) memberikan jurus penambah serangan 10% selama 10 menit. Berapapun monster yang dihadapi ,jika masih dalam kurun waktu sepuluh menit, serangan masih bertambah 10% .Jika tim berisi lima orang termasuk pembantu, maka pemilik job pembantu hanya perlu menggunakan jurus lima kali.

Job pembantu (buff terbalik) memberikan jurus pengurang serangan 10% selama 10 menit kepada lawan. Jika bertemu sepuluh monster, maka harus menggunakan jurus sepuluh kali. Jika monster yang dibunuh tak sampai sepuluh menit dan timnya bertemu dengan gerombolan monster maka pengguna buff terbalik harus menggunakan jurusnya lagi.

Dari contoh kasus tersebut, jelas pemilik job pembantu (buff terbalik) sangat dirugikan, mereka akan kehabisan stamina dibanding job pembantu lainnya. Kebanyakan pimilik job buff terbalik memilih bekerja di instansi pemerintahan atau yang tidak berhubungan secara langsung dengan monster.

"Cahya, kau sedang apa, jangan melamun saja. Ayo pulang" kata Juna.

"Ya, sepertinya tim petualang pemula sudah membawa gerobaknya" jawab Cahya.

"Wahh iya, mantab lah, pulang cepat"

"Yap, hari ini sudah dua kali lipat dari minggu kemarin"

"Tentu saja, tim kita adalah yang terbaik. Walau masih tergolong pemburu pemula, kita sudah dapat membunuh Lima puluh monster dalam sehari" kata Sebastian.

Dari kejauhan, nampak beberapa petualang pemula mendorong gerobak. Tanpa menggunakan armor untuk mengurangi berat mereka supaya lebih mudah mendorong gerobak

Berbeda dengan pemburu, petualang tidak perlu belajar terlebih dahulu di akademi selama setahun. Para petualang pemula hanya belajar selama satu bulan dan hanya belajar tentang kode etik sebagai pemburu dan petualang.

Dari segi pengambilan tugas, petualang wajib menyelesaikan beberapa tugas dalam kurun waktu tertentu yang telah di beri oleh pemerintah setempat melalui serikat. Sedangkan pemburu lebih bebas dalam bekerja ,mereka bisa membunuh monster tanpa mengambil tugas membunuh monster.

Keuntungan menjadi petualang adalah mereka bebas ke negara manapun yang beraffiliasi dengan serikat. Untuk pemburu ,mereka harus berada di bawah naungan guild pemburu nasional yang diakui kekuatannya oleh serikat dan pemerintah pusat dimana guild itu berdiri.

"Terimakasih atas kerjasamanya" kata salah seorang pemuda petualang

"Terimakasih atas kerjasamanya" jawab Sebastian, mewakili tim.

Tim petualang pemula ini sudah bekerjasama dengan kami beberapa kali untuk membawa hasil buruan.Di perjalanan pulang kami saling berbagi cerita tentang monster yang pernah kami hadapi.

Tentu sebatas informasi umum, mengenai pengalaman apa yang kita pelajari ketika menghadapi monster, jika tidak ada persetujuan dari kedua belah pihak maka itu akan menjadi tabu dan bisa dianggap melanggar kode etik pemburu dan petualang.

"Hei cahya, bagaimana kalau nanti malam kita berpesta di kedai." Kata Sebastian sambil merangkul Cahya.

"Hmm" Cahya bergumam, menghitung pajak, pembagian hasil ke anggota dan dana tabungan tim.

"Ayolah Cahya, sudah lama kita tidak berpesta" tambah Juna.

"Jika Lila dan Lastri tidak keberatan ,aku tidak keberatan" jawab Cahya.

"Hore" jawab kedua gadis dari timnya, rupanya mereka juga ingin berpesta.

Sambil berjalan pulang Cahya memeriksa status dirinya dan rekan satu timnya. Mengeluarkan kertas kecil yang berwarna kecoklatan, itu merupakan kertas dengan bahan khusus yang memiliki daya tahan sihir kecil.

(Status -target Cahya Nugraha) jurus pasif dijalankan

Kilatan cahaya muncul dari kertas kecil yang dipegang Cahya ,seperti kilatan kamera.

[Job pembantu(pemula) - buff terbalik ]

Pengalaman : level 20

Stamina : 495/ 1567

Jurus aktif :

Pusing, letih, tidur, lemah, pendarahan, diam.

Jurus pasif :

Status, pengakuan, pengulitan,memasak pemula.

(Status -target Sebastian Wicaksana) jurus pasif dijalankan

[Job petarung (pemula) - pendekar pedang besar]

Pengalaman : level 22

Stamina : 900/1298

Jurus aktif : tebasan besar horizontal, tebasan besar vertikal

Jurus pasif : ketahanan fisik dasar, ketahanan sihir dasar

(Status -target Juna Horas) jurus pasif dijalankan

[Job petarung (pemula) - pendekar pelindung]

Pengalaman : level 21

Stamina : 867/ 1203

Jurus aktif : amukan , dentuman perisai

Jurus pasif : ketahanan fisik dasar, ketahanan sihir dasar

(Status -target Lila Anggraeni) jurus pasif dijalankan

[Job petarung (pemula) - pemanah jarak jauh]

Pengalaman : level 21

Stamina : 900/1250

Jurus aktif : panah terpusat, panah beruntun

Jurus pasif : mata elang

(Status -target Lastri) jurus pasif dijalankan

[Job pelindung (pemula) - pendeta]

Pengalaman : level 21

Stamina : 950/ 1200

Jurus aktif : sembuhkan

Jurus pasif : penenang

Cahya mungkin memiliki stamina lebih besar dari yang lainnya, namun stamina yang digunakan dalam setiap jurus juga tidak kecil.

Stamina dapat diperoleh dengan menaikkan level.Selain itu bisa dengan berolahraga dan menambah pengetahuan ,stamina juga bisa didapat dengan mempelajari buku jurus, walau penambahannya tidak seberapa.

Alasan kenapa sebagian besar pemburu dan petualang menghindari mempelajari banyak jurus adalah beban mental yang ditanggung. Seseorang yang pikiran dan kemauannya tidak kuat ,jika ia mempelajari begitu banyak jurus ,baik aktif maupun pasif, maka kemungkinan terburuk paling ringan adalah gila dan kemungkinan terburuk diantara yang terburuk adalah kematian.

Ini seperti menuangkan air kedalam wadah yang tertutup. Jika kapasitas wadah itu sudah penuh, namun ada air yang ingin masuk kedalam wadah tersebut, mau tidak mau air yang sudah penuh harus ditekan agar ada ruang tersisa untuk air baru agar bisa masuk. Jika wadah itu tidak kuat menahanan tekanan air didalamnya, bisa saja tutupnya lepas dan air menyembur keluar, atau wadah tersebut hancur karena tak bisa menahan tekanan dari dalam.

---

Matahari mulai tenggelam, gerbang kota yang terlihat gagah menyambut kepulangan tim pemburu ini. Walau begitu cahya terlihat sedikit muram, memang gerbang ini kokoh, tapi secara tidak langsung gerbang ini selalu mengingatkan tentang kejadian tragis delapan tahun yang lalu.