Chereads / Privat Server (ID) / Chapter 4 - Level Up

Chapter 4 - Level Up

Setelah jam pulang sekolah berbunyi, kelas sekali lagi sepi hanya tersisa Niel sendirian dan dia segera merapikan tempat duduknya dan berjalan keluar kelas dengan santai.

"Baa.." Lia tida-tiba menunjukan wajahnya dari balik pintu sehingga membuat Niel terkaget.

Angin yang menerpa wajah kaget Niel membuat Lia bisa melihat wajah Niel dengan jelas, siapa sangka anak yang terlihat tampan ini sangat pendiam dan jarang berteman dengan orang lain.

"Haha.. wajah kaget mu sangat lucu." Ucap Liat usil.

"Emm.." Niel sudah lama tidak berbicara dengan orang lain dengan santai jadi dia bingung untuk mengucapkan apa.

"Aku melupakan kunci rumahku di meja kelas," Ucap Lia santai, lalu Niel melihat meja Lia "Tapi sepertinya aku ceroboh ternyata kunci itu ada di tas depan ku." Lanjut Lia menerangkan.

Niel membuka mulutnya sedikit tapi dia tidak tau apa yang harus dia ucapkan.

Melihat Niel yang canggung Lia langsung saja menarik tangan Niel untuk berjalan pulang bersama.

Niel hanya berjalan dengan mendengarkan Lia dan tidak mengucapkan sepatah katapun, sampai akhirnya mereka sampai di pintu gerbang sekolah dan mendapati Co sedang di suruh pak guru untuk menutupi kotoran anjing dengan pasir.

"Kamu sudah selesai Co?" Tanya Lia dengan semangat.

"Aku tidak tau kotoran anjing pak kepala sekolah sangat besar."

"Siapa yang perduli, ayo pulang bersama."

"Hemm dengan NPC itu?"

"Hei." Teriak Lia dengan mengembangkan pipinya marah pada Co, meskipun Lia marah wajahnya sangat imut.

Mereka berpisah ketika sampai di setasiun kereta dan Niel berjalan pulang dengan tenang seperti biasanya, sampainya di rumah di duduk di meja komputernya dan berniat untuk memainkan game Privat Server lagi. Tapi anehnya icon itu tidak ada di layar monitornya.

Niel berpikir dia tidak sengaja menghapus icon aplikasi itu dan mencoba membukanya dari program C, tapi ternyata setelah membolak balik berkas pada komputernya dia tidak menemukan folder Privat Server dan yang membuat Niel terkejut saat ini penyimpanan memory SSD nya sudah kosong banyak yang berarti Niel juga menghapus program itu.

Niel memejamkan mata meras dunianya sudah hancur, dia pikir dengan berteman dengan Lia merupakan hiburan lain tapi nyatanya dia harus menerima pil pahit karena game yang selama 3 tahun dia mainkan hilang tanpa jejak.

Dengan malas Niel berjalan ke arah tempat tidurnya, dia tidak tau ingin menangis atau istirahat yang jelas dia sangat lelah sekali.

**

Langit biru yang cerah, awan berarak dan segelintir burung yang lewat di langit membuat suasana hari sangat tenang seolah dunia saat ini berhenti. Tapi tiba-tiba sebuah pilar cahaya kuning datang menghantam bumi dan memiliki luas area 10.000 meter persegi, pilar itu tidak merusak tapi juga tidak bisa dirasakan.

Sebagian pilar memakan jalan raja, pertigaan dan perumahan padat penduduk. Seseorang yang melihatnya tahu bahwa ini kabar baik dan kabar buruk, sehingga mereka segera menghubungi pihak terkait seperti. Guild player, polisi dan pemadam kebakaran.

"Markus segera kemari, sebuah Cube yang berukuran sedang muncul tidak jauh dari tempat tinggalku." Seorang pria beranting dan potongan rambut punk menelepon sambil berjongkok di pojokan Alf*mart.

[Segera datang.]

"Halo pak polisi, sebuah cube muncul di rumah ku, sial rumahku belum lunas KPR." Seorang pria berjas kantoran cukup sedih dan mengutuk karena kerja kerasnya akan sia-sia.

"Pemadam kebakaran, tolong putriku masih ada di dalam rumah. Bukan apa yang terjadi segera kemari dan selamatkan putriku. Apa aku tidak mendengarmu." Ibu rumah tangga yang cukup gemuk dan berkeringat padahal baru beberapa detik keluar dari minimarket itu hanya bisa melotot dan berucap tidak jelas.

Pilar cahaya kuning transparan itu masih belum terputus sampai beberapa menit, dan ketika pilar cahaya itu terputus bisa di pastikan seluruh tempat yang ada di dalam cube akan berisi banyak hewan buas.

Sayangnya kemunculan pilar cahya yang baru ini bukan hanya satu saja, entah bagaimana pilar cahaya itu muncul juga di banyak titik secara bersamaan, polisi, pemadam kebakaran, guild player dan pemerintah di buat kualahan oleh kejadian ini.

"Apa yang terjadi kenapa dunia seolah terjadi kebangkitan lagi?" Seorang pria tua yang bijak menatap langit dan sebuah pilar cahay muncul menutupinya, jelas sekali dia saat ini ada di dalam pilar cahaya itu.

"Perasaan ini sangat berbeda." Ucap pria tua itu sambil melihat ke langit.

Lalu sebuah geraman mengerikan terdengar dari belakang tubuhnya.

"Gerrrr.."

Serigala itu setinggi seorang pria dewasa, dengan gigi runcing mata merah dan mulut yang berlumuran darah. Tubuh serigala itu penuh luka tapi tidak membuat serigala itu merintih melainkan semakin marah.

"Tidak hari ini sobat." Ucap pria tua itu dan membalikan tubuhnya lalu kepalan tangannya menghantam kepala serigala sampai serigala itu terpelanting di udara dan mendarat beberapa meter dan kesulitan untuk bangkit.

"Ini bukan serigala biasa." Ucap pria tua itu melepaskan baju khas orang tuanya dan menunjuka tubuhnya yang di penuhi otot setiap incinya.

"Biarkan kakek mengajari mu sopan santun anjing kecil." Ucap pria tua itu berjalan menghampiri serigala yang mensetabilkan tubuhnya dan matanya melihat pria tua itu.

"Hei itu Pops, ayo rekam saat dia bertarung." Seorang pria yang kebetulan melihat Pops ada di dalam cube segera saja mengambil handphonenya dan merekam Pop yang akan menghadapi serigala ganas itu.

Serigala dan Pops berlari bersamaan, sementara serigala menunjukan taring runcingnya dan membuka mulutnya dengan lebar sedangkan tangan Pops memegangi taring itu dengan kuat seolah ingin merobek serigala yang ingin menggigitnya itu. Lalu sebuah riak udara seperti roket yang ingin meluncur ke angkasa muncul di atara Pops dan serigala ganas itu.

"Kamu bukan serigala biasa." Ujar Pops kaget tapi dia tidak butuh waktu lama sampai dia merobek mulut serigala itu dan melemparkan serigala itu ke tanah dengan suplex-nya.

"Uhh.. tubuhku sudah tidak mampu lagi untuk menghadapi aspal jalanan lagi." Ucap Pops mengeluh.

"Pops kamu luar biasa, aku suka otot mu..!" teriak seorang pria di luac Cube.

"Jika kamu suka otot pergilah ke gym." Balas Pops singkat. Lalu suara geraman lagi terdengar dari belakang tubuhnya yang merasa gatal itu.

"Oh boy, apa kalian ingin pria tua ini bekerja keras lagi? Baiklah datanglah pada kakek." Ucap Pops yang berjalan masuk lebih dalam ke dalam cube menghadapi 5 Serigala ganas yang besarnya sama seperti serigala yang baru saja dia lawan.

*

Dikamar Niel lampu berkedip seolah ada kerusakan listrik, lalu sebuah langkah terdengar dari balik pintu dan segera saja pintu kamar Niel di tendang dengan keras sampai pintunya hancur dan berserakan.

Niel yang kaget segera bangun dari tidur dan mendapati sebuah mahluk humanoid berdiri di depan kamarnya, tubuhnya berwarna hijau, telinga panjang dan runcing, hidung panjang besar dan jelek, mata yang memendam kebencian, dan mulut bergigi kuning dan kotor.

Sebuah goblin ada di dalam rumahnya, tangan kiri goblin mengengam kampak kecil yang siap di lempar kapan-pun, sementara tangan kanannya mengengam sandal crocs yang terlihat sudah di gigit sepatuh.

"Ehh.. Goblin!" Niel kaget dan terkejut.

Dia bingung untuk menentukan dia saat ini sedang dalam mimpi atau permainan, dia yakin di dunia nyata tidak ada monster seperti goblis sejak kemunculan cube dan pilar cahaya. Tapi entah bagaimana cube itu ada di rumahnya.

"Apa aku masuk ke isekai? Bermimpi? Terhipnotis?" banyak pertanyaan yang muncul di kepalanya sampai goblin itu melemparkan sisa potongan sandal crocs kedalam mulutnya dan segera mengangkat kapaknya tinggi dan suara aneh yang tidak enak di dengar.

"SEKRAHHH..!!!"

"Ahh..!!!" Niel terkejut dan segera berlarian di dalam kamarnya mencoba menjauhi goblin itu, tapi sepertinya gerakan mereka sama lincahnya sehingga Niel tidak tahu harus berbuat apa.

Seluruh kamarnya sudah berantakan di rusak oleh kapak goblin setinggi satu meter itu, kasurnya rusak, tembok yang retak dan komputer gamenya juga di hancurkan dalam sekali sabetan.

Ketika Niel sudah terpojok goblin itu berjalan perlahan dengan lidah keluar dan terjuntai seperti anjing, di menjatuhkan kapaknya di belakang dan menggengam kepalan tangan mencoba memukul Niel.

Niel berpikir goblin ini maniak dan teringat dengan sebuah anime dimana goblin sangat suka menghamili manusia. Tapi siapa sangka goblin di depannya terlihat lebih suka mengunyah dan menyiksa korbannya hidup-hidup.

Niel merapatkan giginya dan mencoba untuk melawan, melihat kampak goblin yang di jatuhkan di belakangnya, Niel berniat untuk melompat dan mengambil kampat itu lalu melempakran kampak itu pada goblin sebagai pengalihan lalu bergegas lari keluar kamarnya.

Ketika goblin itu semakin dekat, Niel mencoba menjalankan rencananya tapi sepertinya goblin itu gesit dan berhasil menggengam pergelangan kaki Niel padahal tangan Niel hanya butuh satu jengkal lagi untuk sampai pada kapak goblin yang tergeletak di lantai.

Saat kaki Niel di tari goblin, dia tidak tau berbuat apa jadi dia hanya bisa semampunya untuk melawan dan sesekali memukul goblin itu meskipun matanya tertutup.

Lalu kemudian goblin itu berhenti menariknya dan Niel bisa melepaskan diri dari genggaman goblin. Niel berlari untuk mengambil kapak goblin dan siap dalam posisi untuk melemparkan tapi ketika dia melihat goblin itu, ternyata goblin itu sudah mati dengan lidah terjulur dan darah yang menetes dari kepalanya.

[Level up..]

[Level up..]

[Level up..]

[Level up..]

Sebuah angka muncul tiba-tiba di depan mata Niel dan menunjukan sebuah kata Level up sebanyak empat kali, dan notifikasi lain muncul setelahnya.

[Hadiah level up]

[Hadiah level up]

[Hadiah level up]

[Hadiah level up]

"Ehh..?? Ehh..??" Niel dibuat kebingungan dengan perubahan yang cepat ini dan otaknya mencoba menghubungkan setiap titik informasi yang berubah dengan cepat.

"Apa aku seorang player?" Niel pernah mendengar seorang player harus melihat levelnya dengan sebuah media kulit hewan buas yang di proses agar bisa si player gunakan untuk melihat data diri dan levelnya.

Tapi sekarang dia tidak perlu itu semua, kata melayang di depan matanya seolah mengatakan, kamu level up secara instan dan kontan.

Bersambung..