Sembari berdiri di depan cermin Niel mulai mengambil benda lain dari tas inventroy-nya lalu sebuah buku dengan ukiran aneh keluar dan di gengam Niel dengan mudah.
"Bagaimana aku menggunakan buku ini?" Niel mencoba membuka buku itu dan seketika sebuah cahaya terang menusuk matanya membuatnya harus menutup mata selama satu detik.
Kemudian buku itu hancur menjadi remahan abu dan itu berlangsung kurang dari satu detik.
"Apa aku sudah memiliki skill Silent?" Niel kebingungan lalu mengecek info skill miliknya dan ternyata skill itu sudah ada di sana.
"Aku tidak merasakan apapun." Ucap Niel dengan datar.
Selanjutnya Niel juga menarik sebuah benda panjang yang seperti tongkat, panjangnya kurang dari 2 meter dengan tampilan luar memiliki garis yang unik dan cocok yang berwarna merah membuat tongkat itu sangat bagus dan keren.
Niel menggoyangkan tongkat itu dengan pikiran bagaiman cara merubah tongkat menjadi pedang dan yang lainnya, namun tiba-tiba saja tongkat itu menjadi sabit reaper yang hampir saja melukainya. Niel mencobanya lagi sampai dia terbiasa merubah rubah tongkat itu menjadi 4 senjata bergantian.
Niel mematahkan tongkat itu lalu berubah menjadi dual pedang, lalu menyambung kembali pedang itu dan menjadi sebuah tombak. Kemudian dia menarik sisi tombak dan menjadi sebuah pedang panjang, kemudian dia megoyangkan pedang panjang sampai berubah menjadi reaper.
Setelah puas bermain dengan item-nya, dia memasukan semuanya kedalam tak inventroy lagi lalu berbaring melihat langit-langit kamar memikirkan apa yang sebenernya terjadi.
Ketika dia bangun tidur, seekor monster menyerang kamarnya dan dia berhasil membunuh monster itu dengan pukulannya.
Niel mengangkat tangannya melihat kepalan tangannya, dia berpikir apakah kepalan tanganya begitu kuat. Tapi Niel sama sekali tidak merasakan ada perubahan pada fisiknya.
Lalu sebuah tas inventory, secara teory kekuatan sihir para player hanya bisa muncul di dalam cube saja. Seberapa keras mereka mencoba mengeluarkan api di luar cube, mereka hanya bisa mengeluarkan kentut saja.
Tapi semua itu tidak berarti pada Niel, dia bebas menggunakan inventorynya. Hologramnya bahkan melayang-layang dan hanya bisa di lihat oleh dirinya sendiri. Niel berpikir untuk menunggu beberapa saat sampai seseorang yang sama seperti dirinya dan dia akan menjelaskan keanehan ini pada kakak perempuan dan orang tuanya.
**
Pagi hari selalu meruapakan hari yang sibuk, kali ini beberapa jalan mulai di tutup dan di alihkan karena efek cube. Tapi aktifitas normal di paksa untuk terus berlanjut di tengah kegilaan ini.
Ketika Niel ingin sarapan kucing peliharaan keluarga mereka sudah ada di toko kue ini, kucing itu gemuk dan memiliki kantung mata seperti panda jadi kakak perempuan Niel menamai kucing itu panda.
Panda ada disini itu artinya kakak perempuan Niel sudah kembali dan membawa panda kesini, Orang tua Niel bilang kalau kakak Niel sudah pergi lagi karena di panggil dewan Player dari pemerintah.
Meskipun kakak Niel bukan player PNS tapi setiap player masih harus mematuhi kebijakan dan aturan negara demi kenyamanan semua rakyatnya.
Seperti biasa Niel masuk kekelas dan duduk dengan tenang menanti pelajaran lalu Ben dan Rio masuk sambil mengobrol tentang berita terbaru saat ini.
Niel berpikir Ben dan Rio sangat ingin sekali menjadi player yang kuat, tapi setiap player memiliki bawaan yang berbeda. Sayangnya Ben dan Rio memiliki energi sihir bawaan yang lemah jadi mereka tidak bisa mendapatkan kesempatan seperti player lain yang memiliki energi bawaan kuat dan besar.
"Kau tau Iori berhasil mengalahkan seekor goblin sendirian dengan mudah, saat ini cube di lingkungan rumah kami menjadi aman lagi dan kami bisa berburu dengan tenang lagi." Ben memamerkan penjaga cube di lingkungan rumah mereka yang hebat.
"Sialan, beruntungnya kamu bisa melihat Iori setiap hari. Aku iri.." Rio kesal dan hampir menggit meja belajarnya.
"Iori bukan hanya cantik dan menggoda, tapi dia juga sangat kuat. Aku dengar dia mendapatkan upgrade tongkat sihirnya, aku juga sangat ingin mendaftar ke biro player." Ben juga iri dengan kemudahan Iori mendapatkan apapun yang dia mau.
Dari percakapan Ben dan Rio, Niel menyadari bahwa sepertinya goblin tidak sekuat yang dia pikirkan, mungkin ada dibawah dari hewan buas serigala atau di atasnya, dia tidak tau pastinya.
Tak pak guru berbadan kekar itu masuk dan semua murid duduk rapi di meja mereka masing-masing.
"Pak guru, Lia dan Co sepertinya tidak masuk." Ucap Rio kepada guru berbadan besar itu.
"Ya kabar yang aku bawa kali ini juga menyangkut mereka dan kalian semua." Ucap guru itu sambil membawa prinan lembar yang berisi nama-nama murid.
"Saat ini cube semakin banyak dan pemerintah kekurangan player untuk membersihkan cube-cube itu. Dengan begitu setiap orang yang memiliki kekuatan yang bagus akan di tarik untuk membersihkan cube yang bertebaran di mana-mana."
Para murid di kelas itu ribut dan mereka mengerti kenapa beberapa teman mereka tidak masuk sekolah.
"Baiklah ada sedikit tambahan, beberapa nama murid yang saya panggil juga akan di bawa oleh seseorang dari biro player atau apalah yang jelas kalian akan menjadi murid mereka."
"Woahhh..!!!" Semua murid bersemangat dan berharap nama mereka ada dalam daftar.
"Agus, Arif, Kega, Kusnadi, Meli, Ulit.. Ben dan Rio." Ucap guru itu memanggil semua nama murid di dalam kelas kecuali Niel.
Semua murid segera berlarian keluar kelas dan menyisakan Niel dan guru berbadan besar itu.
"Maaf kan aku, demi keselamatan mu aku tidak memasukan nama mu kedalamnya. Aku harap kamu mau mengerti." Ucap guru itu berkata dengan lembut.
"Aku paham." Niel menundukan wajahnya sehingga wajahnya tidak bisa di lihat.
"Aku pun akan di tugas kan untuk berburu hewan buas jadi aku tidak bisa mengajar lagi untuk sementara sampai semua kembali normal," ucap guru itu menerangkan "kamu sendiri bisa menentukan ingin terus belajar atau belajar sendiri di rumah. Aku akan mengirimkan daftar kerja nya agar kamu bisa belajar dengan nyaman." Lanjutnya.
Di kelas ini hanya Niel sendiri yang sangat fokus dalam belajar dan selalu menempati peringkat pertama, tapi karena sistem rengking di hilangkan jadi murid tidak tahu siapa yang peringkat pertama di setiap ulangan sekolah.
"Jika hal lain yang kamu butuhkan, kamu bisa menghubungi ku."
"Baik pak." Ucap Niel pelan, sementara guru itu berjalan pergi meninggalkan kelas.
Niel mengangkat wajahnya dan melemparkan pandangan keluar jendela kelasnya, dia melihat langit biru, awan putih dan cube kuning yang menghiasi seluruh pandangannya.
**
Di perjalanan pulang saat Niel ingin masuk ke dalam stasion kereta api yang akan membawanya pulang kerumah, Niel melihat jam tangannya dan waktu masih menunjukan pukul 09:00 pagi.
Niel ingin merasakan menjadi seorang Player tapi dia takut dia tidak berbakat dan mungkin akan mendapat hinaan yang lain.
Niel ingat Ben dan Rio berbicara tentang cube di lingkungan rumah Ben yang di awasi oleh player kuat Iori, Niel pikir jika dia ke cube itu dan ada seorang pelindung sekuat Iori dia tidak akan takut dan bisa fokus seolah dia seorang player lama bukan orang yang baru saja terbangkitkan.
Meskipun banyak orang yang baru terbangkitkan, kebanyakan adalah anak kecil yang baru menginjak usia 6 tahun dan usia dewasa 26 tahun ke atas itupun jarang, sementara semua orang yang ada di Niel saat ini sudah terbangkitkan semua.
Niel ingat di distrik mana Ben tinggal karena Ben selalu mengembargemborkan distrik tempat tinggalnya, jadi dia kesana dengan mudah dan melihat cube kuning transparan yang terlihat sangan umum itu.
Di depan cube ada IndoMar*t yang buka 24 jam, sembari memantau cube, Niel berniat untuk membeli beberapa makanan kecil sebagai tambahan energi dan minuman dingin tentu saja.
"Selamat datang ada yang bisa saya bantu." Penjaga kasir dengan ramah menyapa.
Niel berjalan ke arah Showcase minuman dingin dan mendapati ada seorang gadis berjongkok sedang mempertimbangan minuman apa yang ingin dia minum.
Gadis itu memiliki rabut hitam yang panjang terurai, mata yang lembut, hidung yang meliuk sempurna, bibir merah kecil yang seperti buah ceri. Dia mengenakan jubah besar dengan tudung yang terlihat seperti jubah penyihir, meskipun dia berjubah tapi pakaian bagian dadanya sedikit terbuka sehingga Niel bisa melihat lengkungan sempurna dari dada penyihir itu yang besar.
Tongkat dengan hiasan keristalnya di letakan tidak jauh darinya dan matanya masih fokus pada Showcase minuman.
Niel merasa tidak sopan jika terus melihatnya jadi dia membuka Showcase di sebelah gadis penyihir itu dan mengambil minuman bersoda rendah lalu pergi ke rak tumpukan makanan.
Gadis penyihir itu sempat melihat Niel dan berpikir untuk mendapat minuman yang sama seperti Niel.
Setelah membayar makanan dan minuman pada kasir, Niel yang tadinya menggengam barang-barang itu tiba-tiba saja lenyap ketika dia berjalan keluar dari minimarket itu.
Gadis penyihir yang melihatnya dari belakang itu kebingungan ketika melihat Niel di luar minimarket tidak membawa apa-apa padahal barusan dia belanja cukup banyak.
Lalu ketika gadis penyihir itu ingin menyebrang jalan, sebuah truk besar lewat dan hampir menabraknya, tapi untungnya gadis penyihir itu punya reflek yang bagus dan melompat kebelakang. Lalu ketika semuanya di rasa aman dia kemudian menyebrang jalan dan mendapati Niel menghilang dari penglihatannya.
"Emm.."
*
Niel berbelok ke sebuah gang sempit, dia tidak berpikir cube begitu ramai. Dia segera menggunakan masker iblisnya takut jika teman sekelasnya berkeliaran di sekitar cube malah akan membuat Niel menonjol di kelas nantinya.
Dalam sekejap rambut Niel berubah menjadi putih, pupilmatanya merah dan tajam juga anting di telinga kiri yang bergoyang di tiup angin. Niel juga membawa hoodie hitam kesayangnan-nya dengan gambar dan pola yang sangat cocok dengan tampilannya saat ini.
Tidak lupa Niel juga menarik senjata empat perubahan dan memposisikannya dalam bentuk tongkat agar orang tidak takut dengan benda yang dia bawa, lalu ketika dia muncul lagi dari balik gang kecil matanya bertatapan dengan Iori yang membawa kantung belanjaan di tangannya.
Mereka hanya saling melihat sambil berlalu berjalan ke arah pintu masuk cube.
Bersambung..
Catatan: mulai dari sini mungkin beberapa chapter akan mengalami update karena terkadang saya menulis di luar garis waktu yg mana itu bisa terlalu cepat atau keluar dari apa yg saya bayangkan.
maaf juga jika banyak typo dan tanda baca juga pelafalan kata yang tidak sempurna.