Iori melihat ke segala arah dan tidak mendapati anak yang dia temui di minimarket, dia tidak bisa menggunakan skill sihirnya karena saat ini dia ada di luar cube. Tapi bukan berarti keahliannya dalam menilai area buruk, dan entah bagaimana dia tidak menyadari ada seseorang yang keluar dari gang sempit kecil dan gelap sampai orang itu keluar dari gang sepenuhnya.
Iori ingin bersiaga tapi sepertinya itu terlalu terlambat karena kemunculan orang bermasker dan berambut putih itu seolah sudah tidak bisa di lawan, jadi dia hanya melihat dan membeku untuk memastikan pria itu tidak ingin berbuat jahat padanya.
Pria itu sangat mencolok karena memiliki rambut berwarna putih sementara kita dia tinggal di negara yang umumnya semua orang memiliki rambut berwarna hitam, kecuali pria ini narsistik dan suka bergaya maka wajar saja dia mengecat rambutnya putih. Dia memiliki pupil mata yang merah dan tajam seolah haus akan darah, dengan aksesoris kecil dan style yang keren. Iori berpikir jika bisa melihat wajahnya tanpa masker mungkin dia akan berpikir untuk memasukannya dalam list daftar cintanya.
Tangan pria itu menggengam sebuah tongkat kayu yang terlihat tumbul dan merugikan, lalu dia mengerakan tangan di depan bibirnya menandakan untuk diam.
"Emm?" Iori tidak berpikir dia bersuara.
Iori berpikir pria ini cukup aneh, berpose keren di depannya dan mencoba ingin terlihat hebat darinya, jadi dia memutuskan lanjut berjalan ke arah pintu masuk cube sembari sesekali melirik ke belakang untuk melihat pria itu.
*
Niel pikir penyamaran pertamanya sudah terbongkar jadi dia dengan hati bergetar hanya bisa melanjutkan dramanya dan berjalan di belakang gadis penyihir tanpa bersuara.
Cube kuning transparan ini sangat tinggi dan cukup luas, tapi di pinggiran cube itu di pasangi garis polisi dilarang untuk menyebrang jadi orang-orang di haruskan menjauhi garis polisi atau mereka akan mendapat hukuman dari petugas yang berjaga.
Sebenarnya jika di lihat lebih mendetail harusnya semua orang bisa keluar masuk cube tanpa batasan dan aturan, mengingat kembali ke masa di mana dia dan kakaknya keluar dari cube begitu saja.
Ketika gadis penyihir itu di depan pintu masuk, para petugas militer hanya melambaikan tangan dan membiarkannya masuk sementara masih banyak orang yang berdiri dalam antrian untuk masuk ke dalam cube.
Orang itu mengeluarkan sebuah kartu yang mirip atau sejenis dengan kertas yang kakak Niel berikan padanya untuk mengecek levelnya.
Niel tidak tahu bahwa aturan untuk masuk ke dalam cube adalah pemeriksaan ID dan pengaturan kapasitas player, jika player tersebut ternyata sangat lemah maka mereka di wajibkan untuk membuat party atau mereka harus mencari mentor untuk menemani mereka masuk ke dalam cube.
Sebelumnya pemerintah memang pernah mengijikan cube untuk di masuki secara bebas tapi ternyata peraturan itu salah. Beberapa orang bahkan berniat jahat karena mereka mampu menggunakan kekuatan sihir untuk memuaskan hasrat mereka, juga banyak player pemula yang terluka parah akibat mereka tidak mampu bertarung dengan hewan buas yang mereka hadapi.
Dengan begitu pemerintah mewajibkan semua cube untuk di atur sedemikian rupa agar tercipta ke amanan dan kenyamanan para player, sementara cube baru biasanya akan di tutup dan di survai oleh para pro player untuk memastikan ke amanan cube agar bisa di data di dewan player dan menentukan syarat untuk masuk kedalam cube.
Syarat masuk cube di depan Niel saat ini terbilang cukup mudah, yaitu hanya menunjukan kartu identitas player dan mereka terkadang di haruskan membentuk parti atau mencari mentor yang mereka kenal. Meskipun mereka tau di dalam cube ada player yang menjaga mereka seperti Iori tapi peraturan tetaplah peraturan dan mereka harus mengikutinya.
Niel hampir sampai ke tempat pemeriksaan karena terdorong oleh antrian baru di belakangnya. dia kebingungan karena tidak memiliki kartu player, ditambah dia juga tidak bisa menggunakan kartu player entah mengapa. Jadi yang ada dalam kepalanya adalah menggunakan skill Silent miliknya ketika akan tiba gilirannya.
'Aku harus menggunakannya sekarang. Semoga berhasil, semoga berhasil' ucap Niel berdo'a.
Lalu grup party level rendah di depan Niel yang sudah menyelesaikan registrasi segera berjalan masuk dan Niel segera mengikuti mereka seolah dia adalah bagian dari grup party ini.
Satu langkah, dua langkah dan akhirnya grup mereka masuk ke dalam cube. Grup ini adalah kumpulan remaja berlevel rendah yang merupakan penduduk komplek sekitar cube, Niel tidak ingin menggangu mereka jadi dia segera berjalan ke arah lain dari tujuan kelompok ini untuk berburu.
Sebelumnya Niel tidak menyadari seperti apa rasanya di dalam cube. Karena pertama dia harus bertarung dengan goblin, lalu terkejut karena sistem yang terlihat seperti game dan kemudian kakaknya yang segera menariknya keluar dari cube.
Tapi dari testimoni yang Niel dengar dari teman-teman dan para player biasanya seorang player yang masuk ke dalam cube akan merasa tubuhnya mendidih dan seolah energeni-nya cepat terisi jika di dalam cube. Juga mereka akan merasakan efek sihir bawaan mereka seperti otot yang berteriak ingin memukul atau api yang terkadang keluar tak terkendali.
Niel mencoba merasakannya dengan semua indranya dan fokus untuk merasa tapi hasilnya dia tidak merasakan efek apapun, seolah jika Niel ada atau tidak ada di dalam cube itu tidak berarti baginya.
"Terasa seperti privat server." Gumam Niel sembari berjalan ke arah tikus tanah yang sebesar kucing.
Setelah di pikir Niel tetap tidak bisa menggunakan sihir player pada umumnya, dan dia juga bisa melihat tampilan top up di mana tidak ada orang lain yang melihatnya kecuali dirinya sendiri. Juga saat Niel membunuh Goblin dia bisa naik level 4 kali yang membuatnya berpikir sistem miliknya berbeda dari sistem player pada umumnya.
"Privat server, aku merindukan game itu." Ucap Niel sambil berlari dan merubah tongkat tumpulnya hingga tanpa bisa di lihat dengan mata telanjang tongkat itu berubah menjadi tombak dengan mata yang tajam.
"CI..CI..CIT.."
Tikus itu tidak berdaya menghadapi kematian dan hanya bisa merintih, lalu sebuah angka besar melayang keluar dari tikus dan terus menguap ke udara.
-999
"Apa darah dari tikus ini di atas 900?" Gumam Niel lalu mengarahkan perhatiannya pada kelompok pemula lain yang cukup jauh jaraknya.
Mereka bertiga bergantian dan mengatur strategi untuk mengalahkan tikus ini dan butuh beberapa menit sampai mereka membunuh tikus itu dan kemudian mereka duduk kelelahan hampir tidak bisa berdiri.
"Tidak manuk akal." Ucapnya mengomentari betapa tidak masuk akal-nya kekuatan dirinya saat ini.
Niel berjalan ke arah hewan buas yang lebih besar dari tikus tadi, se-ekor kelinci yang sangat besar melompat dengan tenang seolah dia tidak melihat orang-orang yang ada di sekitarnya. Niel berpikir sepertinya hewan buas di cube ini di seting dengan pertahan yang rendah dan tingkat agresif yang rendah. Bahkan hewan itu tidak akan ter-trigger meskipun kalian menyentuhnya dengan tangan, tapi ada kemungkinan hewan itu akan menyerang kalian jika kalian tidak waspada.
Jadi meskipun kelinci ini lucu tapi mereka tidak bisa mengendongnya karena taruhannya nyawa mereka sendiri. Niel sekali lagi mendekati kelinci dan dengan tenang menusukan tombaknya pada kelinci dan kelinci itu seolah ingin melarikan diri tapi tombak Niel kuat dan tegas membuatnya tidak bisa melawan dan mati dengan tenang.
-999
Angka lain muncul dengan nilai yang sama membuat Niel menyimpulkan itu adalah batas hit rate serangan miliknya, jika ada hewan buas yang memiliki HP 2000 maka Niel membutuhkan 2 kali serangan dan setengah centi goresan untuk membunuh hewan buas itu.
Niel tidak tau level hewan-hewan ini jadi dia hanya bisa memperkirakan secara kasar bahwa HP mereka di bawah 1000, tapi dengan perburuan ringan ini membuat Niel mulai terbiasa dalam berburu.
Niel berjalan ke sebuah babi hutang yang sedang menggali kuburannya sendiri, lalu Niel menggoyangkan tombaknya sehingga tombak itu patah jadi dua dan kali ini Niel menggunakan pedang dua tangan untuk melihat berapa efek serangan dari pedangnya ini.
Seorang player yang tidak jauh dari Niel takjub dengan tombak Niel yang bisa di patahkan dan berubah menjadi pedang, dia pikir tombak Niel adalah item upgrade langka yang menggunakan bahan langka. Itu artinya Niel bukan player biasa jadi dia tidak perlu ribut jika Niel masuk ke area berburunya.
Dia mengambil handphonenya dan mulai merekam Niel saat membawa dual pedang seperti assasin menghampiri babi hutan yang sebelumnya incarannya itu.
Lalu seperti layar handphonenya mengalami kerusakan, dia tidak melihat keberadaan Niel selama satu detik dan tiba-tiba saja muncul di samping babi hutan dan berdiri tenang seolah dia hanya berdiri saja di sana selama ini. Dan di detik berikutnya babi hutan itu tumbang dengan darah yang terciprat dengan luka luar akibat tebasan yang parah.
"Ehh.. apa handphone ku mengalami masalah?" Player itu tidak melihat Niel secara langsung melainkan melihatnya menggunakan layar Handphone, jadi dia berpikir Handphonenya mengalami freeze.
Dari sudut pandang Niel babi hutan ini harusnya memiliki HP yang tinggi tapi sepertinya tidak.
-499
-499
"Kerusakannya masih 999, sepertinya tidak perduli bagaimana aku menyerang itu masih pada angka yang sama." Gumam Niel dan mengabungkan dual pedangnya menjadi sebuah pedang panjang.
Dalam lamunnya Niel berpikir kenapa dirinya bisa mengalahkan sebuah goblin dengan tangan kosong, berapa hit yang dia berikan jika dia menggunakan tangan kosong untuk menyerang.
Ketika dia mencari hewan buas lain yang lebih besar dari babi hutan sebelumnya, Niel melihat tidak jauh dari tempatnya se ekor kambing sedang merumput dan mengunyah setiap daunnya dengan tenang.
Niel mendekati kambing itu dan semakin dekat mereka, kambing itu bahkan tidak perduli dan hanya melihat Niel seolah tidak ada dan lanjut memakan rumputnya. Niel menyiapkan kepalannya bersiap untuk memukul dan melihat berapa banyak hit miliknya tapi sebuah suara kecil muncul memanggilnya.
"Onii-chan bukanya kamu terlalu sadis." Suara itu imut dan lembut juga memiliki intonasi sensual yang membuat orang yang mendengarnya akan segera naik kopling.
Niel menurunkan tangannya dan melihat ke arah sumber suara dan mendapat gadis penyihir itu datang menghampirinya dengan tangan membawa seekor kelinci yang sebelumnya mati di tangan Niel. Lalu di belakang gadis penyihir itu di ikuti player yang sebelumnya merekam Niel dengan smarphonenya menggendong babi hutan dan tikus tanah bau bersamanya.
"Ini demi Iori, Ini demi Iori, Ini demi Iori," Ucapnya berulang kali dengan wajah menyedihkan.
"Iori!"
"Dalem Onii-chan."
Bersabung..
P. Japanes dengan kearifan lokal