Semut, apa yang kalian pikirkan tentang semut? Mereka kecil, hidup berkoloni, menyukai sesuatu yang manis, memiliki ribuan jenis spesies, dapat mengangkat beban 50 kali lebih berat dari tubuhnya, dan yang paling menakjubkan dari semut adalah cara mereka berkomunikasi, yaitu dengan menggunakan sentuhan kedua antena.
Komunikasi yang dilakukan dengan sentuhan antena membuat mereka dapat bekerjasama dalam melakukan berbagai hal, namun mahkluk yang lebih besar selalu saja membuat seenaknya, mereka menginjak-injak semut yang berada di bawahnya hanya untuk bersenang-senang.
Aku merupakan salah satu semut yang di injak-injak oleh seorang anak manusia, puluhan semut mati olehnya, di injak-injak tak berdaya di hadapannya, walaupun salah satu dari kami menggigitnya itu hanya membuat anak itu menangis dan menginjak-injak lebih banyak semut untuk melampiaskan amarahnya.
Aku, selalu mati di injak seorang anak manusia, saat aku mati aku terlahir kembali di sebuah telur, mati, hidup, mati, hidup, mati dan, hidup kembali. Aku selalu bertanya pada beberapa semut tentang bagaimana dia mati di kehidupan sebelumnya, namun semut-semut itu tidak tahu apa yang ku bicarakan dan mengabaikan ku, aku sendiri selalu merasa aneh dengan diriku.
Aku selalu berusaha untuk menjaga koloni, namun seorang anak manusia yang berbeda terus bermunculan saat aku hidup kembali, mereka melakukan hal yang sama, menginjak semut tanpa ampun.
Sudah ribuan kali aku mati dan hidup kembali, di kehidupan saat ini aku akan benar-benar waspada terhadap mereka, sebagai pemimpin koloni aku memiliki tanggung jawab untuk melindungi koloni ku, aku memerintahkan salah satu semut untuk memantau lingkungan sekitar, musim dingin akan datang kami memerlukan stok makanan sebelum musim dingin datang.
Semut yang di kirim untuk mengintai lingkungan sekitar telah kembali, dia mengatakan bahwa tidak ada tanda-tanda mahkluk lain di sekitar sini, yang artinya itu adalah lampu hijau, kami berangkat untuk misi mengumpulkan stok makanan.
Sejauh ini masih belum ada tanda-tanda mahkluk besar yang mengancam, ini sangat bagus, kami terus melangkahkan kaki kami kedepan mencari makanan, sampai pada akhirnya kami menemukan 5 buah yang telah busuk di bawah pohon, sungguh beruntung, ini cukup untuk beberapa minggu.
Aku menyampaikan pada semut di belakang ku untuk bekerja sama dalam membawa makanan, pesan yang kusampaikan akan di teruskan kebelakang sampai semut terakhir, kami mulai bekerja sama membawa makanan, kami melakukannya dengan sangat baik.
Semua Buah telah kami bawa, saatnya kembali untuk menyimpannya, tiba-tiba buah jatuh dari pohon tepat di depan ku, mungkin ini keberuntungan lainnya, namun tepat setelah itu sesuatu yang jauh lebih besar dari buah jatuh di depan ku.
"Adududuh sakit!"
Seorang anak manusia laki-laki terjatuh dari pohon, untung saja tidak mengenai kami, namun ini adalah sesuatu yang buruk, aku harus memberitahu semut-semut di belakang ku untuk berpencar dan sembunyi, namun itu mustahil karena aku sedang membawa sebuah buah.
"Sudah kubilang untuk berhati-hati saat mengambil buahnya"
Datang lagi seorang anak manusia perempuan, sepertinya dia adalah sekutunya, ini membuat situasi semakin berbahaya, aku berjalan memutari anak manusia laki-laki di depanku.
"Hey, lihat! Semut-semut ini membawa buah, ini pertama kalinya aku melihatnya"
Gawat, anak itu menyadari kami, aku mempercepat jalan semut-semut di belakang ku mengikuti kecepatannya dengan baik, anak manusia belum melakukan apa-apa terhadap kami, aku anggap ini sebagai keberuntungan.
"Benar! Sungguh menakjubkan, mereka mampu membawa benda yang lebih besar dari tubuh mereka"
Anak manusia perempuan juga datang memandangi kami, mereka hanya diam memperhatikan kami, ini kesempatan kami untuk pergi dengan cepat.
"Aku penasaran, bagaimana jika aku menginjaknya! Itu pasti menyenangkan"
Anak manusia laki-laki bergerak ke depan kami, langkah nya yang besar membuat tanah bergetar, dia mengangkat kakinya tinggi-tinggi, aku tahu ini, karena ini sering terjadi padaku, dia ingin menginjak kami, sepertinya kami sudah berakhir, mati dengan hal yang serupa.
"Jangaaaaaan!!"
Anak manusia perempuan mendorong sekutunya dengan kuat, dia menghalau anak manusia laki-laki menginjak kami, namun bukan saatnya untuk memperdulikan hal itu, aku kembali berjalan dengan cepat, melewati anak manusia perempuan.
"Aduhh....apa yang kau lakukan?!
"Jangan injak mereka! Mereka tidak melakukan apapun padamu!"
Sepertinya mereka berdebat tentang sesuatu, namun tidak ada waktu untuk memperhatikan nya, kami terus maju ke depan, berharap bisa secepatnya sampai ke sarang.
"Lihat! Disana ada Unicorn!"
"Dimana? Diaman?! Unicorn aku datang!!"
Sebuah hantaman kaki menghancurkan barisan kami, anak manusia laki-laki menginjak-injak kami tanpa ampun, aku selalu bertanya-tanya pada diriku, apa mungkin kami melakukan kesalahan terhadap mereka sehingga mereka membunuh kami.
Kenapa? Apa salah kami? Apa salah ku? Kenapa anak sepertinya selalu membunuh kami? Seolah kami melakukan sesuatu padanya? Kenapa? Kenapa? Kenapa?
"Hahaha mati! mati! kalian sungguh kecil dan lemah! Hahahaha"
Tubuhku melekat di sepatunya, berjalan mendaki sepatunya, mendaki ke kakinya, tubuhnya...dan sampai pada sebuah lubang di kepalanya, sebuah lubang yang terdapat di sebelah kepala mereka, aku masuk dan terjatuh kedalam.
"Argh!!! Telingaku!! Sakit!! Huaaaaa!!"
Menggigit, terus menggigit, terus menggigit, tanpa jeda aku terus melakukannya, demi semua rekanku yang mati di injak olehnya, aku merasakan sesuatu yang membakar diriku, sesuatu yang membuatku merasakan yang namanya marah.
"Ibu!! Ayah!! Tolong!!"
"Ada apa denganmu nak?"
"Ayah! Tolong! Sesuatu masuk kedalam telingaku!!"
"Tenang nak! siram telinga mu dengan air"
Gelombang air muncul, dan menerjang ku dengan keras, mengeluarkan ku dari lubang tersebut, pada akhirnya aku mati lagi, walaupun begitu aku merasa puas dapat membalas apa yang dia lakukan terhadap rekan-rekan ku, walaupun sampai saat ini aku masih belum mengetahui kenapa mereka selalu menginjak kami.
「 Subyek #001 telah memenuhi persyaratan yang dibutuhkan Tekad Pemimpin Kecil 」