Chereads / Aku Adalah Semut Yang Telah Mati Ribuan Kali / Chapter 9 - Nila The Baby Dragon

Chapter 9 - Nila The Baby Dragon

Tubuhnya kecil, kulitnya terlihat licin aku yakin itu tidak keras, warna kulitnya Oren, dan terdapat rambut di atas kepalanya, dia mirip seperti kadal yang tadi namun dia tidak seperti kadal yang pernah kulihat.

Hmm, lebih tepatnya yang membuatku berpikir dia bukan kadal adalah sayap kecilnya, aku tidak pernah melihat kadal yang memiliki sayap, mungkin tupai terbang? Tidak, itu berbeda, lebih mengarah ke tubuh kadal dan sayap kelelawar.

Yah, sudahlah itu tidak penting, satu hal yang ku ketahui dia baru saja keluar dari telur, itu berarti dia masih Bayi—ahh...aku lupa, aku memiliki Apprasial, mungkin aku bisa melihatnya.

" [ Apprasial ] "

「 Name : None ( Dapat di berikan )

Race : Abyss Dragon 」

Abyss Dragon? Aku belum pernah mendengar hewan seperti itu sebelumnya, hmm apa mungkin dia spesies langka dari kadal...Stopp! Berhenti memikirkan hewan jenis apa dia, yang jelas aku harus pergi, dia lumayan besar, kemungkinan besar saat dia sadar, dia akan membunuhku, jadi aku harus pergi, aku tidak ingin terlibat dengannya.

Ngomong-ngomong kenapa hanya nama dan ras yang di tampilkan? Apa aku bisa mengakses informasi statusnya lebih detail?

「 Ditolak, anda memerlukan Apprasial Level 5 untuk melihat status mahkluk tingkat Ancient 」

Ancient? Mahkluk tingkat Ancient? Aku tidak paham, sudahlah, aku akan membangunkan Ruby dan Meshi, kami harus segera bergegas pergi dari sini.

*Sniff sniff

Hah? Apa itu aku merasakan sebuah hembusan udara dari belakangku, itu hangat, membuat antena ku bergoyang...hmm mungkin cuman perasaan ku.

*Sniff

Hembusan angin itu terjadi lagi, kurasa itu memang bukan perasaan ku, aku ingin melihat belakang namun aku memiliki firasat buruk tentang itu, haruskah aku membalikkan badan?

"...J-Jadi kau sudah bangun"

Mahkluk itu melompat ke arahku, sudah pasti dia mau menginjakkan kakinya padaku, tidak akan kubiarkan itu terjadi! Aku akan melawan kali ini! Api hitam menyelimuti kakiku, berusaha untuk memotong kakinya.

"MAJLAH!!.....Hah?"

Dia melompat dan aku yakin dia melompat ke arahku, namun dia berhenti tepat di depanku, menundukkan kepalanya dan mengibaskan ekornya sambil memasang wajah yang imut.

Apa yang terjadi? Baiklah, aku akan berbalik dan aku akan melupakan apa yang kulihat barusan, aku akan kembali ke tujuan awal ku, membangunkan mereka berdua dan pergi, membangunkan mereka berdua dan pergi, yosh, ayo lakukan.

"Ughh! Apa ini? Urgh! Hentikan itu!"

Mahkluk itu melompat ke depan ku dan menjulurkan lidahnya, itu menjijikkan eww, berlendir, bagaimana bisa mahkluk yang baru lahir seperti itu? Baiklah, sekarang apa yang kau inginkan hah?

「 Jawab. Apa anda ingin menggunakan transmisi pikiran pada Individu `Tanpa Nama`? 」

Transmisi pikiran ya, sama seperti yang kamu lakukan pada ku kan? Baiklah, aku menerimanya. Gunakan transmisi pikiran padanya.

「 Transmisi pikiran berhasil di gunakan pada Individu `Tanpa Nama` 」

( Ni!!! )

Uhh!! Itu berisik! Dan apa itu Nii??

( Nii!! Nii!! )

Hentikan! Hentikan! Aku paham aku paham apa maksudmu, kamu ingin sebuah nama?

( Nii )

Baiklah aku mengerti, jadi jangan berteriak di Kepalaku, itu sangat berisik dan menganggu! Umm... memikirkan sebuah nama bukan keahlian ku...jadi hmm, bagaimana dengan...Nii...Nila! Bagaimana dengan Nila?

( Nii!!! )

Dia melompat-lompat, sepertinya dia senang dengan nama itu, baiklah Nila, untuk sekarang apa kamu lihat kedua semut itu? Mereka sedang tidur, aku ingin kamu membangunkan mereka.

( Nii? Nii!!! )

Bagus, jilat mereka seperti yang kamu lakukan padaku sebelumnya.

"Urghh! apa ini? serangan?!!"

"Hmm? ini asam? air asam apa ini? tunggu! apa itu Monster! kita akan di makan!!"

Sepertinya mereka panik, pergerakan mereka juga terhambat lendirnya. Reaksi mereka sangat lucu.

"Dimana Kakak? apa mungkin dia..."

"Tenanglah Meshi! mungkin dia masih hidup di dalam perut mahkluk itu! kita harus cepat menyelamatkan nya!"

Apa kalian bodoh? aku disini di balik batu, melihat tingkah bodoh kalian, dan juga kenapa kalian berasumsi kalau aku dimakan mahkluk itu?

Tapi aku kagum dengan reaksi cepat mereka mengatasi situasi ini, mungkin ini bisa jadi latihan untuk mereka, sungguh tontonan yang menarik.

"Makan Panah ini!! [ Death Arrow ]"

Woah!! apa itu? panah hitam? apa itu skill baru Meshi? itu melaju dengan cepat ke arah Nila! hey dia masih bayi! kalian bisa saja membunuh—hahhhh?? tidak mempan?

Itu payah, apa itu hanya kebetulan? atau memang serangan itu yang lemah? seolah-olah ada sebuah penghalang tak terlihat yang melindungi Nila, dalam sekejap panah itu berubah menjadi partikel kecil dan menghilang, hmm.

「 Jawab. Itu merupakan Skill Anti Magic 」

Anti Magic? berarti hanya serangan fisik yang mampu menyerangnya? bukankah itu skill yang menakjubkan?

"T-Tidak mempan? Meshi! serangan mu tidak mempan!"

"Ehh?! padahal itu serangan baru ku"

"Tenanglah, kita masih memiliki kesempatan, jika dia menyerang aku akan melindungi mu! terus serang dia!"

"Mengerti!"

"Apanya yang Mengerti hah? hentikan perlawanan kalian, dia bukan musuh kita?"

Aku memutuskan untuk mengakhiri tontonan menyenangkan itu, padahal aku masih ingin menikmatinya, namun aku takut salah satu dari mereka terluka jika tidak ku hentikan sekarang.

"Kakak!!"

"Kamu masih hidup?? kukira kamu sudah menjadi daging cincang di dalam perut mahkluk itu!"

( Pii!! )

"Urgh! berhenti! jangan duduk di atas tubuhku!"

"Ah Maaf"

"Baiklah kalian dengarkan aku, untuk saat ini, kita akan lanjutkan perjalanan kita ke permukaan, namun itu akan memakan waktu yang cukup lama, karena kita baru saja jatuh dari atas, jadi aku memiliki solusi"

"hmm?"

"solusi?"

"Yaa, solusi"

Aku melihat kearah Nila, diikuti dengan Ruby dan Meshi, ya aku terpikirkan sesuatu yang menyenangkan! kami akan menunggangi Nila!

(Pii?)

"Apa kau tidak keberatan jika kami berada di atas tubuhmu?"

( Pii!! )

Itu berarti 'Iya' sempurna, ini akan mempercepat perjalanan kita ke permukaan, ah benar aku lupa mengenalkan pada mereka.

"Mungkin kalian belum tahu siapa mahkluk ini"

"Ya...benar"

"Yah selama itu tidak ada hubungannya dengan makanan aku tidak peduli"

"Dia adalah Nila, dia merupakan seekor Naga, yah aku tidak pernah dengar hewan itu, yang jelas dia sekarang adalah teman kita"

"Dimengerti!"

"Ngomong-ngomong kapan kita akan makan?"

Baiklah dengan ini, kita tidak perlu khawatir masalah Transportasi, namun yang ku khawatirkan, jika mahkluk sebelumnya mengetahui kalau Nila adalah anaknya, dan ku jadikan sebagai kendaraan, sudah pasti aku akan menjadi daging cincang.