Baiklah mari kita pura-pura tidak melihatnya, yang jelas keduanya memiliki kekuatan yang mengerikan, bagaimana bisa mereka memiliki skill yang yang lebih kuat dari ku.
Di satu sisi aku iri dengan mereka, disisi lain mungkin itu merupakan keberuntungan ku, karena aku tidak perlu selalu menjaga mereka, itu berarti aku tidak menanggung begitu banyak beban saat ini.
Yang jelas untuk saat ini aku akan—, kalau dilihat-lihat, Ruby selalu berjalan di dekat ku, dia seperti menempel padaku setiap kali aku kemanapun, aku mengabaikannya selama ini tapi...lupakan, aku tidak akan membahas hal itu lagi.
Tanah bergetar—getaran itu semakin kuat dan kuat setiap detiknya, aku merasakan sesuatu datang ke arah kami, mereka bergelombolan, aku melihatnya, mahkluk ada banyak, bulu nya bewarna hitam, aku bisa melihat paruhnya bewarna kuning, apa itu Ayam? Tidak, itu memang ayam.
Tapi caranya berjalan tidak biasa, aku tidak pernah melihat seekor ayam berlari secepat itu, bahkan langkah kakinya meninggalkan jejak dan ukuran dari kakinya sedikit lebih besar dari biasanya.
Ayam-ayam tersebut mematuk tanah, aku melihat beberapa mahkluk yang ku kenal berakhir di paruh mereka, itu adalah kalajengking, tikus, ular, beberapa dari mahkluk itu pernah kami hadapi.
Mereka tidak akan memakan semut kan? Mungkin...tidak mungkin, selama kami tidak memancarkan energi apapun dia pasti tidak akan menyadari kami, hahaha....ya kan?
Mep mep mep mep
3 ayam mengepung kami, sial, ini yang terburuk, dalam sekali serang kami akan mati, itu pasti. Aku melihat tikus yang pernah kami lawan mati dalam 1 patukan oleh paruhnya.
"Sial...baiklah, tenang...tenang tidak perlu takut, mungkin dia tidak sekuat dengan yang aku kira, mari perlahan melihat statusnya [ Apprasial ]"
「 Name : None
Race : Chicken Cave
Level : 27
Strength : 230
Deskripsi : Sangat peka terhadap Mana, menghindari pertarungan individu, dan selalu bergerak secara berkelompok begitu juga saat bertarung, memiliki Mata yang jeli terhadap hal kecil, menghindari lawan kuat yang tidak bisa dikalahkan dengan jumlah. 」
...gawat, salah satu dari mereka saja sudah dapat membunuh kami.
Salah satu dari ayam tersebut, menghantamkan Paruhnya pada ku, itu benar-benar tepat di atas kepalaku, aku reflek menutup mata, kukira aku telah mati, namun patukan itu berhenti beberapa cm di atasku.
" Kakak! Apa kau baik-baik saja?"
Apa itu? Maksudku benda yang melindungi kita?
「 Jawab. Itu merupakan skill Aegis, sihir pelindung yang mampu menahan serangan physical 」
Itu ulah Ruby, dia membuat sebuah dinding penghalang yang kuat, woah! Itu benar-benar hebat, bahkan paruhnya yang kuat seperti baja tidak bisa menggoresnya.
Pada akhirnya mereka kabur, kami beruntung, tidak. Berkat Ruby kami selamat, dengan ini kita pasti Sa—
Ptokk! Ptok! Ptok!!
Ke tiga Ayam tadi datang dengan lebih banyak ayam di belakangnya, itu lebih dari 10 Ayam, tapi kurasa itu akan sia-sia mereka tidak akan pernah bisa menghancurkan Barrier ini~
Crack
Apa itu?!!! Aku melihat ke atas, ada sebuah retakan...matilah kami! Barrier itu hancur karena di hajar oleh beberapa paruh ayam dengan beruntun dan tidak mampu menahan serangan beruntun seperti itu.
Aku berhasil menghindari serangan pertama, namun tidak yang kedua, paruh itu mengenai ku, aku berakhir di paruhnya, beruntung aku tidak langsung di makan olehnya.
「 Peringatan Darah dibawah 10% 」
Sial! Jika terus seperti ini...
"Kakak!"
"Apa aku akan menjadi makanan??"
Ruby dan Meshi berakhir sama seperti ku, mereka berakhir di paruh ayam-ayam sialan itu...tidak lama kemudian, ayam-ayam itu berhenti, mereka diam membeku, melihat kebelakang.
Aku bisa merasakan getaran tubuh mereka yang ketakutan dari paruhnya, hingga akhirnya dia melepaskan tubuhku, Ruby dan Meshi, ayam-ayam itu pergi ke depan, mereka meninggalkan kami tanpa melihat kebelakang sedikit pun, aku anggap itu sebagai keberuntungan.
Namun, aku terlalu cepat menyimpulkan, sesuatu muncul di depan kami, dia bergerak seperti bayangan, dan aura nya yang mengintimidasi, aku bahkan tidak bisa bergerak tepat saat melihatnya, aku melihat kebelakang memastikan keberadaan Ruby dan Meshi, mereka pingsan tidak sadarkan diri.
Kemungkinan besar mereka tidak sanggup menahan tekanan dari mahluk itu, mahkluk itu mendekat, aku melihatnya dengan jelas, dia berada di depan ku. Dia seperti terbuat dari bayangan dan dari bentuknya...mau diliat dari bagaimana pun juga dia adalah seekor Kadal.
Namun ada beberapa bagian aneh, dia memiliki 4 sayap hitam, dan matanya hanya 1 yang terbuka, sedangkan mata lainnya tertutup, ditutupi oleh sebuah luka cakar yang terlihat menyakitkan.
"Apa-apaan mahkluk ini..."
Mahkluk itu mendekati wajahnya ke arah ku, aku merinding, merinding ketakutan, tekanan yang begitu kuat, aku tidak sanggup menahannya dan hampir kehilangan kesadaran ku.
Kadal itu menghembuskan nafasnya padaku, melihat sekeliling dan pergi begitu saja meninggalkan kami, aku bahkan tidak sempat melihat statusnya karena ketakutan.
Dia benar-benar mimpi buruk bagiku, itu hal terburuk yang pernah ku rasakan, mahkluk itu menghilang dengan cepat, kurasa ayam-ayam tadi merasakan kehadirannya yang kuat sehingga mereka kabur, itu adalah tindakan yang tepat, jika tidak para ayam-ayam itu pasti sudah menjadi ayam panggang sekarang.
Namun aku saat aku melihat ke arah dia pergi, aku melihat sebuah telur, itu terlur yang besar, ukurannya setidaknya 2x lebih besar dari ayam-ayam itu, kurasa mahkluk yang mengintimidasi tadi adalah pemilik dari Telur ini, baiklah ayo kita abaikan, aku tidak ingin terlibat dengan mahkluk itu.
Lupakan, lupakan, lupakan dan abaikan telur itu, sekarang aku hanya harus menunggu disini sampai Ruby dan Meshi sadar. Mungkin aku akan istirahat sejenak, benar! aku akan menyandarkan tubuh ku ke sebuah batu disini dan akan menutup mataku, saat aku bangun kami akan melanjutkan perjalanan....
"Urkk!!"
Aku terbangun, bahkan belum semenit sejak aku menutup mataku, sesuatu menjepit ku di, aku membuka mataku. Aku bisa merasakan struktur keras di belakang ku yaitu sebuah Batu, dan di depanku, benda itu halus dan hangat, bentuknya bulat dan lonjong, warnanya putih dan memiliki corak di sekitarnya.
"Baiklah mungkin aku akan mencoba menganalisis nya [ Apprasial ]"
Aku melepaskan diri dari telur itu, namun dia terus mengikuti ku, aku tidak tau kenapa, dan sejak kapan telur bisa bergerak dengan sendirinya? telur ini besar, dan aku merasakan sebuah detakan saat menyentuhnya.
「 Apprasial Gagal 」
Apa? apprasial bisa gagal? ini pertama kalinya, apa tidak ada informasi mengenai telur ini?? sebuah retakan muncul dari bagian atas telur.
"Apa sudah waktunya telur ini akan menetas? Woahh! itu bercahaya!"
Ini pertama kalinya aku melihat telur menetas mengeluarkan cahaya seperti ini, menerangi sisi goa, sesuatu keluar dari telur.