Chereads / SECURITY MOBAL / Chapter 8 - HASIL BIMBINGAN DARI KOMANDAN

Chapter 8 - HASIL BIMBINGAN DARI KOMANDAN

"Dina, Ria tolong pegangin Suzana" Perintah Bagas salah satu mandor pengolahan Snack yang melihat anak buahnya sedang kesurupan.

Dina dan Ria pun tidak mampu memegangi Suzana, dengan mudahnya Suzana melepaskan diri dari mereka berdua, lalu dengan cepat Bagas mandornya membantu memeganginya dan menyuruh 2 karyawan pria untuk membantu memeganginya.

"Ria, keluarlah minta bantuan ke satpam dan yang lainnya tolong baca ayat ayat suci al qur'an sebisa kalian agar sosok yang merasuki Suzana cepat keluar" perintah Bagas pada seluruh karyawan karyawatinya.

Namun sosok itu tak mau keluar dan malah tertawa sambil menantang suruh kesini bagi siapa saja yang bisa mengusirnya.

"Pak satpam pak satpam tolong, ada yang kesurupan di area gedung pengolahan" teriak Ria yang terengah engah setelah berlarian.

"Bentar mbak saya telpon komandan saya dulu biar di beri bantuan" ucap Yusuf yang sering berjaga di situ.

Namun Komandannya tidak mengangkat telponn larinya, karena dia masih terlelap tidur, Yuauf pun menelpon Paijan yang berjaga di pos utama.

"Halo Suf, ada apa ?" tanya Paijan yang mengangkat telponnya.

"Jan komandan dimana, ini ada kesurupan di gedung pengolahan Snack" kata Yusuf yang agak panik.

"Komandan masih istirahat Suf, ini aku masih sendirian, coba kamu kesana dulu aku bangunin komandan" saut Paijan sambil berjalan ke lantai atas.

Yusuf pun bergegas dengan Ria menuju gedung pengolahan Snack.

Tok tok tok. . suara ketukan pintu.

"Ndan. . komandan" teriak Paijan sambil mengetuk pintu.

Namun sangking lelahnya Madi pun tak kunjung bangun sampai sampai Paijan berada di situ selama 15 menit.

"Gimana ya ini komandan masih tidur" batin Paijan yang bingung.

Sementara di gedung pengolahan Yusuf berusaha membantu mengeluarkan sosok yang masuk dalam tubuh Suzana, Yusuf pun mengingat perkataan dari komandannya apa yang harus di lakukan jika ada yang kesurupan, Yusuf pun mempraktekannya.

"Tolong pegangin dengan kuat ya pak" kata Yusuf kepada karyawan yang memegangi Suzana termasuk Bagas mandornya.

Yusuf melihat dari awal sosok yang merasuki ini di bacakan ayat ayat suci tidaklah kunjung keluar menandakan sosok itu sangat sakti, dia pun memegang kepalanya dan meminta pertolongan pada yang maha kuasa dengan niat yang tulus ikhlas ingin membantu yang dirasuki, Yusuf pun membisikan beberapa ayat ayat suci dan seketika sosok itu keluar, Suzana pun siuman.

"Alhamdulillaaaah. . semua atas kehendakmu" puji syukur Yusuf yang di tujukan pada tuhannya.

"Loh ada apa ini, kok semua berkumpul disini" ucap Suzana yang bingung dan kelihatan lemas.

"tadi ada sosok yang merasuki mu, tolong kalau sedang ngapa ngapain jangan melamun mbak apa lagi sampai kosong pikirannya" kata Yuauf sambil membantunya berdiri.

"Iya pak, tadi dari rumah sampai sekarang saya belum makan dan saya melamun masalah yang sedang menimpa saya" saut Suzana yang menunduk terlihat sedih.

"Ya udah Sus, kamu ke klinik dulu lalu pulang, pulihkan tenagamu dulu terus jangan melamun, kalau sudah fit kamu boleh masuk kembali" kata Bagas sambil membopongnya keluar gedung.

Wiiiiu. . wiiiiu. . wiiiiu. . suara ambulan tiba di gedung pengolahan, Suzana pun di bantu masuk kedalam ambulan untuk di bawa ke klinik.

"Terimakasih ya pak satpam, berkat bapak karyawati saya tertolong" kata Bagas sambil menjabat tangannya Yusuf.

"Sama sama pak, menjaga dan membantu karyawan adalah tugas saya, jadi kalau ada apa apa langsung lapor satpam aja pak" ucap Yusuf dengan tersenyum.

Yusuf pun berpamitan dan kembali ke posnya, setiba di pos Yusuf pun menelpon Paijan kembali dan mengabari kalau semua sudah teratasi.

Paijan pun tersenyum lega karena semua sudah beres, Paijan pun kembali ke bawah untuk melanjutkan tugasnya menulis laporan yang belum selesai.

"Alhamdulillah berkat komandan yang mengajari semua anggotanya dalam menghadapi mahkluk ghaib, sekarang aku bisa membantu orang yang akan di ganggu mahkluk ghaib itu" batin Yusuf yang tersenyum senyum karena senang.

Waktu pun menunjukkan pukul 21.00, terlihat Madi turun dari lantai atas terlihat segar.

"Halo Jan, gimana ada masalah nggak ?" tanya sumadi sambil melangkah turun dari atas tangga.

"Aman ndan, cuman tadi di gedung pengolahan Snack ada yang kesurupan, anda saya bangunin tapi gak bangun bangun, sampai saya ketok ketok hampir 1 jam tapi semua sudah di atasi oleh Yusuf" kata Paijan.

"Ha ha ha. . maaf ya, soalnya saya ngantuk banget jan, tapi alhamdulillah semua sudah teratasi, ngomong ngmong Yusuf sekarang bisa ngeluarin jin juga ya ?" kata Madi sambil minum segelas air putih.

"Semua itu kan berkat program anda yang ngaji bareng itu ndan, jadi semua anggota mungkin bisa kalau masalah hal ghaib, tapi kalau kesurupan masal mungkin masih kwalahan, makannya tadi saya bangunin anda takutnya seperti kejadian di gedung produksi Snack kemarin" kata Paijan sambil menyuguhkan kopi pada komandannya.

Mereka pun ngobrol ngobrol sambil menikmati rokok dan kopi yang di buat Paijan.

"Jan saya tak patroli dulu ya, ngobrol aja nanti saya gak patroli patroli lagi" ucap Madi yang terlihat bersemangat.

"Siap ndan" jawab Paijan.

Madi pun patroli seperti biasa, pos per pos pun di hampirinya hingga tibalah di pos Yusuf.

"Kerja bagus Suf, ingat semua itu adalah ciptaan Allah, maka dari itu jangan pernah ragu dan takut selama melangkah di jalannya" kata Madi sambil tersenyum.

"Siap komandan, semua berkat program anda yang membuat saya jadi tidak takut lagi dengan makhluk halus" saut Yusuf sambil tersenyum karena di puji komandan nya.

Madi pun melanjutkan patroli nya setelah berbincang bincang pada Yusuf, tibalah Madi di pos gudang Snack yang siap kirim, yang di jaga oleh Jaka.

"Gimana Jak, aman kan ?" tanya Madi setibanya di pos Jaka.

"Aman ndan" jawab Jaka dengan muka lesu.

"Kenapa kamu Jak, terlihat kurang sehat" tanya Madi yang sangat peka dengan raut wajah Jaka.

"Ngak papa ndan" jawab Jaka dengan menunduk.

"Baiklah, inget kalau ada apa apa kamu bisa ceritakan pada saya, selain sebagai komandanmu aku juga adalah teman sekaligus bapak mu di kerajaan ini" kata Madi sambil menepuk pundak Jaka.

"Siap ndan" jawab Jaka terlihat lega dengan kata kata Madi, tapi dia masih ragu ragu untuk bercerita tentang masalah nya.

"Yaudah aku lanjut patroli dulu ya" kata Madi sambil menyalakan motor nya.

"Siap ndan" saut Jaka sambil memberi penghormatan.

Madi pun melanjutkan patrolinya, setelah seluruh pabrik di patroli Madi pun kembali ke pos utama dan bersiap siap melakukan apel pulang karena waktu sudah menunjuk kan pukul 23.00.

Seluruh anggota pun sudah berkumpul di pos utama karena sudah di gantikan shift 3, Madi pun langsung menyuruh berkumpul dan melakukan apel pulang.

"Semua alam semesta dan seisinya adalah ciptaan allah, jadi jangan pernah ragu ragu dan takut jika kalian berjalan di jalannya", dan setiap ujian itu pasti ada jalan, karena setiap soal pasti ada jawaban, jadi jangan pernah ragu berdiskusi jika kalian tidak tahu jawabannya" pesan Madi di dalam apel nya.

Semua anggota pun seperti biasa tercengang dengan kata kata dan motivasi dari komandan nya termasuk Jaka yang lagi ada masalah.

Apel pun berakhir seperti biasa setelah pulang melakukan ngaji bareng 30 menit setelah itu semuanya baru pulang.