"Kuk kuruyuuuuuuuuuk. . ." Suara ayam jago yang menandakan matahari muncul dari sebelah timur.
Pagi pun tiba dan waktu pergantian tugas pun sudah tiba.
Setelah serah terima tugas semua anggota dari Madi pun langsung menuju pos utama dan melakukan apel pulang, kali ini Madi dalam apelnya tidak banyak bicara karena nanti pergantian shift dari shift 3 ke shift 2, jadi anggotanya biar cepat beristirahat.
Apel pun selesai dan semua anggota dari komandan Madi termasuk Madi sendiri langsung absen dan pulang.
Setiba di rumah Madi berniat langsung istirahat agar tubuhnya fit namun sapi peliharaan dari Madi kehabisan pakan, mau tidak mau Madi pun mencarikan rumput dulu.
Tak terasa waktu menunjukkan pukul 12.00 WIB, Madi pun bergegas pulang ke rumah karena sudah lumayan dapat rumput banyak, dan setiba di rumah Madi pun memberi makan sapinya.
"Alhamdulillaaaah. . selesai, waktunya istirahat" batin Madi yang kelelahan sambil menahan mata yang dari tadi tidak bisa di ajak kompromi.
Namun semua tak berjalan seperti yang Madi pikirkan, istrinya marah marah gara gara kompor gasnya rusak sehingga dia pun belum bisa masak sampai siang itu.
"Walah paaak paaak. . kompor gas dari tadi saya utik utik gak bisa bisa, tolong benerin pak, soalnya aku belum bisa masak masak ini" kata istri Madi yang sudah lelah mengutik utik kompor yang rusak itu.
"Walah buk eee. . buk eee. . beli aja, gak usah masak, aku udah ngantuk banget ini" saut Madi yang sudah tak kuasa menahan ngantuk nya.
"Hemat pak hemat, kebutuhan bulan ini banyak banget, mulai bayar SPP anak kita dua duanya, terus acara slametan, arisan, beliin motor buat anak kita yang baru masuk kuliah itu" kata istri Madi yang mulai cerewet.
Dengan berat hati Madi pun menuruti permintaan istrinya, dari pada ocehannya semakin panjang dan tak tau kapan berhenti.
1 jam pun berlalu dan Madi juga bingung kompor yang tidak bisa bisa menyala, akhirnya Madi mencoba mengecek gas nya, dan ternyata gasnya habis, Madi pun kepingin salto saja mengetahui penyebabnya itu.
"Walah buuuuuk buk, ternyata gasnya yang habis, masak dari tadi ibuk gak ngecek gasnya" teriak Madi dengan jengkel.
"Iya to pak, he he he. . maafin ibuk ya pak, ibuk tadi lupa, perasaan baru 2 minggu udah abis aja gas ini" saut istri Madi yang malu.
Madi pun langsung menyuruh istrinya untuk beli gas dan Madi berniat sholat dzuhur dulu sebelum tidur, namun ketika selesai sholat waktu pun sudah menunjukkan pukul 14.00 WIB, Madi pun berniat berbaring 10 menit saja karena dia sudah tak bisa menahan ngntuknya.
Namun takdir berkehendak lain, yang niat Madi tidur 10 menit, terus bersiap siap 5 menit baru berangkat berhubung rumah Madi dekat mungkin 10 menitan untuk perjalanan sampai di pabrik, sedangkan apel di mulai pukul 14.30 WIB, tapi semua itu tak berjalan sesuai rencana Madi, dia pun ketiduran dan di bangunkan oleh istrinya yang baru tiba sehabis beli gas.
"Pak pak bangun pak. . sudah jam 14.50 WIB pak" Teriak istri Madi sambil menggoyang goyang kaki Madi.
"Apa buk jam 14.50" Sontak teriak Madi yang kaget dan kebingungan.
Madi pun sangking terburu burunya dia langsung memakai sragamnya tanpa mandi dan makan terlebih dahulu.
"Kamu ini pasti ngrumpi aja waktu warung, kok baru balik, pikir ku tadi kamu cepet pulang jadi kalau ada ketidurannya ada yang bangunin" Teriak Madi sambil memakai bajunya.
"He he he. . maafin ibuk ya pak, ibu salah" saut istri Madi sambil membantu mengambilkan sepatunya.
Madi pun selesai memakai sragam langsung berpamitan dan mengemudi motornya dengan cepat cepat.
"Gimana ini komandan kita belum datang" kata Paijan pada satu anggotanya.
"Apa beliu lagi sakit ya ?" saut Ridho sambil menghisap sebatang rokoknya.
"Kalau nanti datang apa ganti kita hukum aja ya, ha ha ha. . " gurau Deni.
"Wah ide bagus itu, ha ha ha. . " dukung Rama dengan kata kata Deni.
Tibalah Madi di lokasi kerja, semua anggota pun menyambutnya dengan penghormatan, Madi pun langsung memarkirkan motornya dan langsung menyuruh anggotanya berkumpul untuk apel, Madi meminta maaf kepada seluruh anggotanya karena dia sebagai contoh malah terlambat, dia pun bercerita kenapa dia bisa terlambat, mendengar cerita komandannya seluruh anggota pun merasa kasihan termasuk Deni dan Rama yang berencana menghukum balik Madi.
"Saya sering menghukum kalian waktu melakukan pelanggaran, kini saya akan menghukum diri saya sendiri seperti kesepakatan jika telat akan mengelilingi pabrik 1x namun pengecualian buat saya sebagai contoh, saya akan melakukannya 2x lipat" kata Madi dengan tegas.
Seluruh anggota pun tercengang melihat begitu adilnya komandannya, seluruh anggota pun merasa tak tega, namun Madi tetap berlari mengelilingi pabrik.
"Gimana ini bro saya merasa kasihan pada komandan, apalagi dia juga tak sengaja telat ?" tanya Ridho pada seluruh rekannya.
"Iya bro kasihan" sahut Hendra.
"Kita suruh berhenti pun percuma, karena komandan mempunyai prinsip yang kuat" sahut Ridho sambil memandangi komandannya merasa kasihan.
"Kita ikut lari aja gimana, merasa kasihan aja pun percuma, mending satu sakit, sakit semua" teriak Paijan yang bersemangat.
Mereka semua pun setuju dengan ide Paijan, Komandannya pun sontak kaget kenapa malah ikut berlari bersamanya.
"Gak apa ndan itung itung olah raga ndan, karena di rumah juga jarang bisa berolah raga ndan" jawab Paijan begitu entengnya.
Madi pun terharu dengan jiwa korsa mereka semua, akhirnya Madi tambah bersemangat untuk berlari dan menginstruksikan keseluruh anggotanya bernyanyi sambil berlari seperti pada pendidikan satpam dulu.
"Terimakasih untuk semuanya, saya bangga pada kalian" teriak Madi pada seluruh anggotanya.
Apel pun selesai dan semuanya menuju ke posnya.
"Jan bikinin kopi jan mataku ngntuk banget ni" suruh Madi sambil menahan ngantuknya.
"Masak abis lari lari masih ngantuk ndan, mending buat tidur aja ndan di lantai atas, pos utama biar saya yang jaga" kata Paijan yang merasa kasihan.
"Jangan jan, ini belum jam istirahat, tenang aja saya buat nulis buku laporan sambil saya buat ngopi dan nyalain rokok paling ngantuknya akan hilang" saut Madi yang patuh pada aturan.
"Baiklah ndan" kata Paijan yang merasa kasihan.
Detik berganti menit, menit berganti jam pun berlalu tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 19.00, Madi pun berpamitan pada Paijan untuk istirahat.
Di sisi lain tepatnya di gedung pengolahan terlihat semua karyawan kelelahan karena bekerja lembur terus menerus beberapa hari ini, terlihat seorang wanita yang terjatuh pingsan dan ketika mandor di gedung pengolahan itu akan menelpon ambulan karena ada yang pingsan sontak perempuan itu sekilas bangun dan berteriak teriak seakan akan bukan dirinya.
"Haaaaaa. . haaaa. ." teriakan perempuan itu, dengan histeris.