Suasana di Bandara Kolonel I Gusti Ngurah Rai Sangat ramai. Banyak Wisatawan Domestik dan wisatawan asing tiba disana. I Wayan Wira dan keluarga telah sampai. Tampak Seorang pemuda gondrong memakai udeng khas Bali melambaikan tangannya kearah Wayan Wira. I Wayan Wira juga melambaikan tangannya dan langsung mendekatinya dengan menggendong Arnawa.
"Pffffew...,Lama sekali nunggu Beli Wira.Sampai Ngantuk Aku, Beli…?"kata Sang Pemuda pada I Wayan Wira.
"Hha...Hha...Hha...,Kamu tetap saja menggerutu Satya."jawab I Wayan Wira sambil memencet hidung Pemuda yang bernama Satya.
Sampai Sang Pemuda itu meringis kesakitan tapi langsung tertawa.
"Mana Embok dan keponakanku Beli?"Tanya Pemuda yang Dipanggil Satya Kepada Wayan Wira.
"EHh...,Itu…Tolong bantu angkat kopornya Embokmu itu..."Kata I Wayan Wira sambil menunjuk Istrinya yang menggendong Asthra kecil.
Sedangkan Galuh menggerutu disuruh seret -seret Koper sama Ibunya.Padahal barang lainnya sudah dibantu sama Porter bandara.
"Hha...Hha...Hha...,Iya… Beli."jawab Satya Tertawa yang langsung menyusul Kakak Iparnya beserta Keponakannya.
Satya mengarahkannya kedalam Mobil. Setelah memberi Uang tip pada Porter Bandara. Dan Mengucapkan Terima Kasih, Mereka langsung beranjak dari Bandara Kolonel I Gusti Ngurah Rai menuju Jimbaran.
Sekitar hampir tiga puluh menit Mereka tiba di sebuah rumah. Rumah adat Bali yang elok dan asri. Akhirnya Mobil yang dikendarai I Wayan Wira dan Keluarga berhenti di depan Angkul -angkul Rumah. Tampak Seorang Perempuan dan Laki -laki berusia separuh baya memakai pakaian adat khas Bali berdiri di Angkul -angkul rumah . I Wayan Wira, Keluarga dan Pemuda tampan berambut gondrong yang bernama Satya yang menggendong Arnawa turun dari mobil.
"Wira...,Itu Wira,Ni...!?"Seru Sang Lelaki tua tersenyum bahagia sambil menunjukkan jarinya kearah I Wayan Wira ke Sang Perempuan.
Lalu Mereka menghampiri Wayan Wira beserta Istri dan memeluknya.
"Apa kabar Uwak Putu,Uwak Suasti...?"Sapa Wayan Wira kepada Keduanya. Mereka Berdua Ternyata Adalah Paman dan Bibi Wayan Wira.
"Baik-baik,Nanak..."Kata Bapak yang dipanggil Putu itu.
"Galuh,Nanak.Mau liburan disini Biar mampir ke rumah Kakiang,Iyah…?"Kata Pak Putu sambil mencubit halus dagu Galuh Cucunya,Galuh Kalinda pun tersenyum.
"Gita,Biar Asthra kugendong."Seru Ibu Suasti pada Istri I Wayan Wira.
Lalu Istri Wayan Wira tersenyum sembari memberikan tubuh Sikecil Asthra.
"Ayo Kita masuk kedalam rumah..."Ajak Pak Putu pada semuanya. Lalu mereka pun masuk melewati Angkul -angkul kearah dalam rumah.
Oh…iya, Nanak Wira. nanti sore ada acara Tari Genjek di dekat sini.Kamu datang ya…,biar Satya yang menyusul..."kata Pak Putu pada keponakannya.
I Wayan Wira tersenyum sambil menundukkan kepalanya.
"Rumah ....ini,mengingatkanku pada Mendiang Aji dan Biangku, Naniangmu Nanak Wira.Masa kecilku dan Mendiang Ajimu, Beli Raka...."Pak Putu sembari tersenyum dan menarik nafas panjang. seraya mengelus punggung dan menepuk pundak Wayan Wira.
"Oh iya…, ini kunci Rumah ini..."Pak putu memberikan kunci pada Wayan Wira.
"Biar nanti Satya dan Para Ming pisanmu, Aku beritahu untuk nyarengi,Iya...Nak?"sambung Pak Putu lagi.
"Terima kasih Uwak Putu..."kata Wayan Wira Sang Keponakan.
Lalu Satya berlari menuju kearah Pak Putu dan Wayan Wira.
"Beli Wira,Embok dan Anak-anak sudah dirumah Ajiku.Bentar lagi Beli Adri,Beli Nyoman dan Beli Praba mau kesini.Mereka kangen ketemu Beli Wira.He...hhe...he..."kata Satya sambil terengah -engah lalu tertawa.
"Aji,Semua sudah dirumah.Bentar lagi Biyang sama Embok Ratri istrinya Beli Adri mau bawa makanan dan minuman...!"sambung Satya pada Pak Putu.
Pak Putu menganggukkan kepalanya sambil tersenyum pada Anaknya.
"Oh iya…, Beli Wira.Besok Kita nyarengi Beli Wira guna bersih bersih Rumah Kakiang Ini.Nanti biar Embok Gita dan anak anak tetap dirumahku,Iya Beli Wira.Soalnya biar Embok Ratri,Embok Gina ada temannya ngobrol..."
"Iya..., Terima kasih Satya..."ujar Wayan Wira
Satya tersenyum sambil memasang jempolnya.
...............
Lalu mereka duduk di Bale Sekapat Bagian dari Rumah Itu.
"Aku mau tanya, Uwak.Tentang pemilik rumah ini setelah Kakiang Dharma wafat? "Tanya Wayan Wira Kepada Pak Putu Sang Paman.
"OHH...,Nanak Sena.Maksudnya Temannya Satya Mereka sama -sama Seniman?"Jawab Pak Putu.
"Ehh…, Beli Sena. yah…?,Dia bukan Seniman, Aji.Dia Seorang Kolektor Barang Antik juga,Lukisan juga,Dia kan sebetulnya tinggal di Jakarta, Beli Wira.Tapi Dia kadang suka kesini.Ada Rumahnya di daerah Gianyar."ungkap Satya.
"Jakarta...?"tanya Wayan Wira heran.
"Iya …,Beli Wira.Kalau ndak salah,Beli Wira ingat waktu Aku main kerumah Beli Wira.Sekitar Setahun lalu, Beli.Ingat Beli...?"Tanya Satya kepada Sang Kakak Sepupunya.
"Iya, Satya memang kenapa…?"
"Rumah, Beli Sena.Itu Beda itu sekitar Dua atau Tiga Kompleks dari Rumah Beli Wira..."jelas Satya.
Wayan Wira mengangguk sambil memegang dagunya.
"Ohh...Iya, Beli. Aku lupa Ada kebiasaan atau kesukaan Beli Sena kalau Dia baru pulang di Gianyar.Beli Wira bisa ketemu Beli Sena disitu..."Tegas Satya sambil tersenyum.
"Beli Sena paling suka pergi kedaerah Sangeh.Ehmm...,Dia suka memberi makan monyet -monyet disana Beli Wira...!"kata Satya.
"Memberi makan Monyet…?"Tanya Wira Keheranan.
"Iya...he...hhe...hhe...,Ada yang aneh,Beli?"Tanya Satya Memandang Heran juga Kearah Sang Kakak Sepupunya.
"Nggak, Malah bagus.Aku juga suka..."jawab Wayan Wira sambil tersenyum.
"Atur panganjali Sukerta.Aji, Satya,dan Beli Wira..."ada suara Seorang Lelaki muda berpakaian adat didepan Angkul -angkul sambil menyatukan Kedua Telapak tangannya kearah Mereka.
"Atur panganjali.Ehhh...,Beli Adri...!"Seru Satya langsung berlari kearah Orang yang dipanggil Adri.
"Ayo...,Ari Adri.Silahkan masuk..."Seru Wayan Wira sambil tersenyum dari kejauhan sambil melambaikan tangannya.
Adri dan Satya segera mendekati Wayan Wira segera berdiri Dan merangkul Orang yang bernama Adri yang tak lain adalah adik sepupunya kakak kandung Satya.
"Nyoman dan Praba mungkin besok baru kesini, Beli Wira.Tapi nanti agak malam, Kita bisa jalan -jalan kerumahnya, Beli..."kata Adri.
"Iya...,Boleh,Ari..."jawab Wira tersenyum kepada Adik Sepupunya.
"Itu Biyang sama Ratri...!"seru Adri lalu menyusul Sang Ibunda dan Istrinya. Ikut membantu membawakan Jajanan dan termos berisi Minuman panas.Lalu Keluarga itu kembali berkumpul. Sambil bercengkerama melepaskan kangen.
"Sebaiknya jika Beli Wira istirahat dirumah saja.Besok Kita balik kesini,Kasihan anak -anak, Beli..."Saran Satya kepada Kakak Sepupunya.
"Eehmmm...,Apa tidak mengganggu Uwak Berdua...?"jawab Wayan Wira Sekaligus Bertanya.
"YA… Tidak, Nanak Wira.Nanti mungkin banyak dari Ming pisanmu yang datang karena kangen lama tidak ketemu Wira..."kata Ibu Suasti tersenyum bijak sambil menaruh dan menaruh jajanan di piring dan menyuguhkannya.
"Eehmmm…, Baiklah Uwak..."
"Lah …Gitu, Beli.Oh iya…, Sore lusa Kita lihat Tari Genjek Ya, Beli.Ramai Lo...,Nanti biar Aku sama Beli Adri yang menyusul Beli Wira,Ya..!"sambungnya lagi.
"Iya..."Jawab Wayan Wira tersenyum.
"OKey....!"Kata Satya lagi-lagi memasang jempolnya sembari tersenyum lucu sambil mengedip -edipkan matanya. Dan Mereka semua tertawa riang.