Raden Sitija, Raden Wisanggeni, Raden Wisangkhanta masih Berada Di Wilayah Pringgodhani. Ratu Arimbi, Dewi Pratiwi, Rakrian Mahamantri Prabakesha, Rakrian Mahamantri Taksaka Prabu Nagabaginda Keponakannya, Raden Sashikirana,Raden Arya Kaca Raden Jayasumpena Dan Raden Madusegara Meminta Mereka Kearah Balai Kedaton. Ketika Sampai Di Balai Kedaton Mereka Segera Duduk menempati Tempat Masing -masing.
"Angger Semua …,Sebelum Angger Sitija Melakukan TapaBrata kearah Karang Kadempel. Ada Satu Hal yang Mungkin Akan Dijadikan Pedoman Buat, Angger.Tentang Musuh yang Akan Angger Nantinya Hadapi,Ngger.Sosok Mengerikan,Bagi Wangsa Jalma.Tapi Juga Sesembahan Biadab Bagi Wangsa Jalma Yang Bodoh Juga.Padahal Wangsa Ditya dan Wangsa Lainnya sangat Menghormati Wangsa Jalma.Karena Wangsa Jalma Adalah Bagian Dari Eyang Dari Semua Cucu-cucuku.Aku Sangat Mencintai Sosok Paman,Uwak Dan Juga Eyang Kalian,Ngger…Raden Bima(Werkudara).Eyang Kalian adalah Bagian dari Pandawa,Putra Kedua dari Ayahanda Prabu PandhuDewanata dan Ibunda Kunthi Tanubrata.Memang Secara Garis Besar Cucu kesayanganku Wesi Aji Tidak Mempunyai Masalah Dengan Wangsa Lainnya. Tapi Ada Sejarah Yang Pahit yang Cucuku Wesi Aji Alami.Sebab itu Juga Bagian Dari Kesalahan Sang Ibunda dari Wesi Aji. Dan Juga Kesalahanku yang Tidak Tanggap Pada Kandungan Adik ipar, Kakak,Bibi, Uwak Kalian Dewi Antakawulan,Ngger.Ma'afkan Bibimu Ini ,Ngger Sitija. "Kata Kanjeng Ratu Dewi Arimbi Bersimpuh Di hadapan Ponakannya Raden Sitija Seraya Menitikkan Air matanya.
Raden Sitija Segera Mengangkat Tubuh Bibinya. Dan Mendudukkan Bibinya Ke Singgasananya Kembali.
"Hamba Tidak tahu Menahu Masalahnya,Kanjeng Bibi.Mengapa Sosok Keponakan Hamba sendiri Anak Dari Sahabat,Adik Hamba Mendiang Raden Guritno(Gatotkaca) ,Putra Dari Kanjeng Bibi.Hendak memusuhi Hamba dan Keluarga Hamba, Kanjeng Bibi.Hamba Kesini Hanya Meminta Kejelasannya.Sebab Itu Adalah Gambaran Kesalahan Ribuan Tahun Lalu.Dan Itu Juga Bukan Kesalahan Kanjeng Bibi.Sampai Kapanpun Kanjeng Bibi Adalah Layaknya Seperti Ibunda Hamba Sendiri. Seperti Ibunda Kandung Hamba, Kanjeng Ibunda Pratiwi.Kanjeng Bibi Tidak Perlu Meminta Ma'af Pada Hamba."Jawab Raden Sitija Sambil Menyatukan Kedua Telapak tangan dan Menundukkan Kepala kearah Sang Bibi.
"Kejadian Itu Seperti Mimpi Buruk bagi Pringgodhani.Kutukan Yang Tidak pernah Diceritakan Oleh Keponakan,Kakang…
,Paman,Uwak dan Ayahanda Kalian,Raden Guritno.Kepada Semua Kerabatnya,Kejadian Itu Terjadi Sa'at Akan menjelangnya Pecah Perang BharataYudha.Pasukan Raden Dursala Dihadang Oleh Kubu Pasukan Pringgodhani Di Wilayah Banjarjumut.Aku Dan Adikmu Raden Guritno Berperang Melawan Pasukan Raden Dursala,Ngger Sitija.Tapi Kenyataan Pahit Terjadi Disana Ratusan Pasukan Pringgodhani Berhasil Dipukul Mundur Oleh Raden Dursala.Pasukan Adimu Raden Guritno Serasa Masuk kearah Dimensi Kegelapan Yang Dibuat Oleh Ajian Gelap Sayuta (Sejuta Kegelapan)Milik Raden Dursala.Tidak Hanya Itu Raden Dursala Berteriak Mengerikan (Gundhalasasra)Membuat Seperempat Pasukan Pringgodhani Binasa Menjadi Abu.Pada Waktu Itu Raden Guritno Berusaha Melepaskan Pukulan -pukulan dan Tendangan Jarak Jauh,Braja Musthi,Braja Dentha (adalah Ajian yang Terletak Di Kedua tangan Gatotkaca),Braja Lamatan dan Braja Wikalpa (Adalah Ajian yang terletak Di Kedua Kaki Gatotkaca…)Kearah Raden Dursala.Tapi Serasa Hanya Hembusan Angin bagi Raden Dursala.Raden Guritno Berusaha Menyelamatkan Sisa -Sisa Pasukannya. Sa'at Itu Ketika Aku Dan Pasukan Kedua Akan Membantu dan Membalas. Tiba -tiba Langkahku Dihentikan Oleh Pamanmu Raden Werkudara dan Resi Mayangkhara (Hanoman).Raden Werkudara Memerintahkan Agar Aku Kembali Kearah Perkemahan Di Kurusethra. Aku Hanya Melihat Dari Arah Kejauhan. Adimu Raden Guritno Tergeletak Pingsan Dan Dihajar Hingga Babak Belur Oleh Sosok Raden Dursala, Ngger. Adimu Guritno Yang Tanpa tanding Seakan Lemah Tanpa Daya Dihadapan Raden Dursala.Bahkan Pamanmu Werkudara Juga Akhirnya Dijadikan Bulan -bulanan Oleh Raden Dursala. Hingga Akhirnya Resi Mayangkhara Berhasil Membawa Lari Mereka Berdua. Kearah Pertapaan Srenggorini Tempat Bersemadinya Pamanmu Resi Seta.Luka dalam Yang Dialami Adimu Guritno,Sangat Parah.Pandangan Matanya Menjadi Gelap,Adimu Guritno menjadi Buta dan Tubuhnya Lumpuh ,Ngger. Hanya Ramuan Resi Seta dan Resi Mayangkhara Yang Bisa Menyelamatkan Adimu. Hampir Sebulan lebih Adimu Guritno Berobat. Lama Kelamaan Tubuh Guritno pun Kembali Seperti Semula. Akhirnya Untuk Menghalau Kekuatan Ajian Gelap Sayuta. Adimu Harus Mempelajari Ajian Narantaka ,Ngger. Hampir Tiga Bulan Adimu Guritno Mempelajari Ajian Narantaka. Dan Akhirnya Diapun Menguasainya. Dengan Ditemani Resi Mayangkhara. Adimu Guritno Kembali Menantang Raden Dursala dan Juga Gurunya Resi Pisaca.Yang Pada Akhirnya Kekuatan Sosok Raden Dursala Bisa Dikalahkan Dengan Ajian Narantaka. Dan Resi Pisaca Yang Tidak Terima Dengan Kekalahan Muridnya Akhirnya Juga Bisa Dihajar Habis -habisan Oleh Resi Mayangkhara. Tapi Sebelum Menemui Ajalnya Raden Dursala Mengutuk Adimu,Ngger.Bahwasanya Sosok Raden Indrajit dengan Seluruh Kekuatan Yang Dia Miliki Akan Menyatu Dengan Anak Yang Kelahirannya Nanti Tidak Diharapkan Oleh Adimu. Dan Anak Itu Akan Lahir Sebagai Sosok Penghancur dan Perusak Wangsa Ayahanda Guritno.Tapi Adimu Guritno Tidak Pernah Punya Pemikiran Seperti yang Disabdakan Oleh Raden Dursala Padanya. Adimu Guritno Tidak Merasa Menyia-nyiakan Putra -putranya. Adimu Guritno Sangat Menyayangi Semua Putranya.Akhirnya Kutukan Itupun Terbukti Ketika Adimu Yang Terkena Panah Kontawijayadhanu Yang Mengenai Pusarnya Di Perang BharataYudha. Kedua Istri Adimu Guritno Menjalani BelaPati (Bunuh Diri).Demi Memenuhi Sumpah Setianya Kepada Adimu. Mereka Berdua Adalah Dewi Pregiwa Ibunda dari Sashikirana Dan Dewi Antakawulan.Pada Posisi BelaPati yang Sebenarnya Sudah Dilarang Oleh Bibimu,Kakang Mbok Arimbi.Tapi Keadaan Waktu Itu Sudah Terlambat Dewi Pregiwa Meninggal Bersama Adimu.Dengan Menusukkan Keris Kalanadhah Ditempat Kejadian.Sedangkan Dewi Antakawulan Juga Melakukan Hal yang Sama,Ngger.Bibimu Juga Tidak Mengenali Jika Sa'at Itu Dewi Antakawulan Sedang Hamil Muda,Wesi Aji Akhirnya Lahir Ketika Sang Ibunda Akan Dikremasi.Ketika Upacara Pemakaman Dewi Antakawulan Terjadi Keanehan.Perut Putri Kakang Seta Tiba -tiba Membesar. Mayat Terbujur Kaku Dewi Antakawulan Bisa Mengeluarkan Air Ketuban Dan Melahirkan Sosok Bayi Kecil Tampan. Yang Akhirnya Oleh Bibimu diberi Nama Wesi Aji.Wesi Aji Tumbuh Seperti Kakang-kakangnya.Sampai Suatu Sa'at Wesi Aji kecil Bercerita Dengan Ketakutan Kepada Bibimu. Bahwa Dia Sering Bermimpi Aneh,Ada Sosok Raksasa Denawa Berkepala Sepuluh Yang Memaksa Memanggilnya Dengan Sebutan Kanjeng Rama.Setiap Malam Tiba Wesi Aji kecil Selalu Ketakutan,Dan Dia Ingin Selalu Dekat dengan Neneknya,Yaitu Bibimu.Bibimu Terus Meyakinkan Bahwasanya Wesi Aji Adalah Putra Dari Adimu Guritno. Dia Bukan Putra Dari Raksasa Denawa Itu.Akhirnya Wesi Aji Kecil Tiap Malam Harus Ditemani Oleh Bibimu Ketika Menjelang Tidur.Hingga Suatu Hari Ketika Wesi Aji Bermain Kearah Wilayah Alengka.Dia Melihat Raksasa Itu Kembali.Dan Sang Raksasa Denawa itu Menceritakan Bahwasanya Kelahirannya Tidak Pernah Diharapkan Oleh Sosok Ibundanya Sendiri Yang Berasal Dari Wangsa Jalma.Sang Raksasa Yang Mengakui Dirinya Adalah Prabu Dasamuka(Rahwana).Mengatakan Bahwa Sosok Wesi Aji yang Dahulu Adalah Putra Kesayangannya Yaitu Raden Indrajit.Putranya Yang Gagah Perkasa Yang Terlahir dari Sosok Ibunda Yang Lebih Menyayanginya Yaitu Dewi Mandhodari.Akhirnya Wesi Ajipun Termakan Omongan dari Prabu Rahwana.Sampai Akhirnya Wesi Aji Menghentikan Langkahnya Kearah Karang Kadempel. Dan Diam diam Wesi Aji Menjadi Murid Dari Batara Kala dan Dewi Durga.Di Setra Gandhamayit Lalu Menghamba Pada Sosok Sanghyang Rahu Dan Sanghyang Ketu dan Sanghyang Wreta... "Jelas Rakrian Mahamantri Prabakesha.
"Jadi Begitu,iya Ceritanya…"jawab Raden Sitija Sambil Memegang Janggutnya seraya Mengangguk -anggukkan Kepala.