Chereads / Bunga Kertas / Chapter 1 - Kehilangan

Bunga Kertas

🇮🇩Novita_Sutrisno300
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 17.4k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Kehilangan

Namaku Nia saat ini usiaku 18 tahun. Aku punya adik laki - laki berusia 11 tahun yang saat pengertian dan sayang mbanya ini.

Papa dan mama kami dua tahun yang lalu meninggal karena kecelakaan mobil sehingga kami berdua pindah ke desa hidup bersama eyang putri kami.

Eyang putri dan Eyang kakung pensiunan pegawai negeri tapi eyang kakung sudah meninggal waktu Nia masih usia 10 tahun.

Eyang putri tinggal didesa mempunyai kebun yang luas ditanami berbagai jenis tanaman obat. Eyang putri terkenal dengan membuat ramuan yang mujarab. Nia juga suka belajar dari eyang putri saat pulang sekolah.

Nia dan dek Dharma meneruskan sekolahnya di desa yang udara bersih sejuk. Nia dan Dek Dharma lebih suka tinggal didesa sebenarnya tp karena dulu mama dan papanya bekerja di ibu kota jadi Nia dan Dharma tinggal bersama kedua orang tuanya disaat libur sekolah mereka akan berlibur di desa.

Kini Nia sudah lulus SMA dan sedang mempersiapkan ujian untuk masuk ke Universitas Negeri terdekat. Nia tidak mau kuliah jauh dari rumah dan pisah dari Dek Dharma.

Nia dan Dek Dharma sejak kecil saling menjaga karena kedua orangtua mereka sering keluar kota untuk urusan pekerjaan, sehingga mereka berdua ditinggal dirumah sendiri. Dek Dharma adek yang penurut dan ceria juga kadang usil sehingga Nia tak pernah kesepian.

Dek Dharma mempunyai pipi bakao yang menggemaskan dengan wajah mrengil imut, mulut berisi rambut hitam kelam lurus subur dan mudah ditata, kulit putih bersih mata belok dengan bulu mata yang lentik.

Teman Nia selalu gemas sama dek Dharma saat bertemu dengan Dharma ketika kita menjemput sekolah atau ditempat penitipan anak.

Saat Dharma berusia 12 tahun dia harus kehilangan kedua orang tuanya,saat itu pula secara alami kita lebih saling mengandalkan bergantung dan terpisahkan.

Suatu hari Dharma mengalami sakit panas selama tiga hari yang tak kunjung turun.

Nia dan eyang putri membawa Dharma ke rumah sakit terdekat namun setelah mengalami tes berbagi macam tidak menemukan penyebab sakitnya Dharma dan akhirnya harus dirujuk di rumah sakit ibukota.

Kami pun pergi ke Ibukota untuk melakukan pemeriksaan yang lebih teliti pada tubuh Dharma namun setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit ibukota keadaan Dharma lebih buruk dan tiba - tiba jatuh koma.

Nia dan Eyang Putri selalu mendampingi Dharma.

Dalam kesendirian Nia selalu menangis Ya Tuhan.....aku tak mau kehilangan adek satu - satunya yang kumiliki hanya Dharma yang membuat Nia selama ini bertahan Dharma sandaran dan semangat Nia.

Nia tidak berani menangis didepan eyang putri karena Nia tau Eyang juga sangan sedih namun saat didepan Nia, Eyang berusaha tabah, tegar.

Untuk memenuhi kebutuhan di ibukota Nia bekerja dan ngontrak rumah di dekat rumah sakit.

Nia bekerja untuk pengalihan agar tidak selalu sedih dan eyang yang menunggu Dharma, saat pulang kerja Nia biasanya gantian dengan eyang .