Hiro telah mengambil keputusan untuk mencukupi petualangan hari ini dengan Liberty dan Jacob.
Liberty terlihat sangat kecewa namun Hiro harus melakukannya untuk fokus menyelesaikan sebuah quest yang sudah menunggunya sejak tadi malam.
Mereka pun kembali berpisah di Beginner Town.
Kali ini Hiro sudah kembali sendirian.
Ia lalu membuka kembali deskripsi non-fungible quest yang sudah ia terima dan kini sedang diam di dalam inventory miliknya.
Langkah pertama yang tertulis di dalam quest itu adalah, Hiro harus pergi menemui seorang NPC Fortune Teller yang tinggal di sebuah rumah pondok di dalam hutan di area Beginner Town sebelah utara.
Ia berlari dengan cepat menuju koordinat lokasi tempat NPC Fortune Teller itu.
Sedikit masuk ke dalam hutan dengan pohon-pohon raksasa di setiap mata memandang, hingga akhirnya Hiro bisa melihat rumah pondok kecil berbentuk menyerupai silinder di dalam hutan itu. Sepenuhnya terbuat dari kayu kokoh yang bebas dari rayap.
Hiro mengetuk pintu pondok itu dan seorang wanita tua dengan usia kisaran 90an membukakan pintu untuknya. Wanita itu nyaris membungkuk 45 derajat dan ia berdiri dengan bantuan sebuah tongkat kayu dengan tengkorak kepala manusia di atasnya.
Hiro membaca nama NPC yang tertera di atas kepala sanga NPC.
[NPC Rosemary]
"Apa yang kau inginkan, Pengelana?" suaranya parau dan tak ramah.
"Non-fungible quest, cursed underworld."
Wanita bernama Rosemary itu mempersilakan Hiro masuk ke dalam rumah pondoknya setelah mendengar kalimat yang Hiro ucapkan. Kalimatnya itu terdengar seperti sebuah kata kunci untuk mendapatkan akses melanjutkan quest.
Hiro berjalan masuk ke dalam rumah itu.
Aroma kayu sangat pekat mengisi udara ruangan yang penuh dengan benda-benda mistik di dalam rumah pondok itu.
Hiro bisa melihat beberapa gelas kaca berisi potongan tubuh manusia yang diawetkan, lalu beberapa karpet terbuat dari kulit monster, dan yang paling menarik perhatiannya adalah sebuah crystal ball yang sedang mengeluarkan asap di dalamnya.
Hiro berdiri di depan crystal ball itu dan ia tak bisa menahan diri agar tak menyentuhnya.
Dan saat ujung jari telunjuk Hiro menempel pada permukaan crystal, asap putih yang mengepul di dalam bola itu berubah warna menjadi merah dan menguap keluar.
"Apa yang terjadi?" tanya Hiro panik, menjauhkan diri.
"Aku sudah menduganya. Pantas saja hari ini crystal ball mengeluarkan asap tanpa ku perintahkan. Dan sekarang, seseorang menyentuhnya dan mengubah asap itu menjadi uap darah."
"Kau. Anak yang ada dalam ramalan kuno 316 tahun yang lalu adalah kau. Tidak salah lagi. Kau pasti bisa melakukannya. Kau adalah orang yang telah disiapkan untuk kejatuhannya."
Hiro hanya mengernyit setelah menyadari bahwa kejadian yang baru saja ia alami termasuk dalam bagian pembukaan quest.
Ia terpaksa harus mendengarkan storyline dari NPC yang tiba-tiba berubah menjadi seperti bot, dan tatapan matanya berubah menjadi kosong saat berbicara. Ia tahu kalau ia sedang diramal karena bagian dari quest itu, tapi tetap saja, hal itu sedikit membuatnya terkejut.
"316 tahun yang lalu, 7 high priest terkuat di dunia ini berhasil melemahkan the fallen angel yang sangat berambisi menjadi Tuhan lalu menyegelnya di underworld."
"Segel itu akan rusak setelah 316 tahun berlalu dan seorang pahlawan sudah dilahirkan pada tahun itu untuk membinasakan the fallen angel."
"Baiklah, Granny. dongeng yang cukup menghibur." Gumam Hiro memberikan tanggapan.
NPC Rosemary tentu saja mengabaikan keluhan Hiro dan tetap melanjutkan story yang sudah diprogramkan pada otak AI nya.
Setelah mendengar cerita tentang 7 high priest yang telah menyelamatkan dunia karena berhasil melemahkan the fallen angel dan menyegelnya di underworld, akhirnya wanita itu mengajak Hiro menuju ruangan bawah tanah di dalam pondoknya.
Hiro berjalan menuruni tangga kayu yang sudah lapuk dengan sangat hati-hati, menuju bawah tanah. Dan selanjutnya, ia berjalan di belakang wanita itu menelusuri lorong panjang yang gelap hingga di ujung lorong itu, ia menemukan sesuatu yang sangat memanjakan mata.
Sebuah warp berbentuk gelembung raksasa yang terus bergerak pelan seakan-akan gelembung itu hidup. Warp itu memiliki pantulan cahaya warna-warni seperti pelangi, saat obor yang dibawa oleh wanita tua itu didekatkan ke arahnya.
"Saat kau masuk ke dalam warp ini, kau akan dibawa kembali ke 316 tahun yang lalu saat the fallen angel dilemahkan dan disegel untuk pertama kalinya. Ia masih sangat lemah."
"Kau harus mengalahkan iblis itu dan kembali dengan selamat seperti yang diramalkan."
"Seluruh koneksi dengan masa saat ini akan terputus saat kau berada di dalam sana."
"Apa kau bersedia mengemban tugas sang pahlawan dan pergi sekarang?"
"Tentu saja, Nek."
Hiro benar-benar sudah bosan menunggu. Ia sudah tidak sabar untuk menjalankan questnya dan mengalahkan monster yang disebut the fallen angel itu.
"Take this with you."
Ding!
[You obtained Blessed Greatsword (Level 1)]
[Tier A] [Refined 12/12]
[Damage 102; Accuracy 25; Aspd 15; Crit 5]
[Refine stats: Damage increase 12%]
[Enchantment: Attack converted to holy attribute damage]
[Unique Skill: None]
[Can be used for all job classes.]
[Note: The sword will be broken later whether the quest succeed or not]
Metal two-Handed sword yang sedang Hiro aktifkan seketika digantikan oleh pedang baru yang baru saja diberikan oleh NPC Rosemary.
Blessed Greatsword jauh lebih ringan daripada pedang Hiro sebelumnya, bilahnya berwarna perak mengkilap. Saat Hiro menyentuh permukaan bilah itu, tangannya terasa terbakar dan ia pun refleks menarik tangannya menjauh.
"Apa aku baru saja diberi senjata untuk bunuh diri? Holy attribute ini benar-benar mengganggu. Aku harus berhati-hati."
NPC Rosemary kembali memperingatkan bahwa di balik warp itu akan sangat berbahaya dan Hiro bisa saja terbunuh di dalamnya. Apabila Hiro terbunuh, quest itu akan otomatis gagal dan tak akan pernah diproduksi kembali di dalam game karena bersifat non-fungible quest seperti sebuah NFT yang hanya memiliki satu produk original.
Pada akhirnya, Hiro berjalan masuk melewati warp gelembung itu dengan percaya diri.
Ia bisa merasakan sensasi dingin tiba-tiba menyentuh kulitnya hingga pori-pori di kulitnya dipaksa menutup seketika.
[Ding! You will be teleported to 316 Years of Underworld]
"Oh, no. not teleportation."
Sensasi ditarik lalu dijejalkan ke dalam sebuah pipa sempit kembali membuat Hiro mual dan tidak nyaman. Ia masih belum bisa menerima satu hal itu. Satu detik yang sangat menyiksa.
Hingga akhirnya, kedua kakinya kembali menapak di atas tanah. Hiro memeriksa sekitar.
Sangat gelap. Ia berada di tengah-tengah hutan yang pohon-pohonnya telah mati. Tak ada daun, batang-batang pepohonan itu menghitam seperti terkena kutukan atau hangus oleh kebakaran besar.
Tak jauh dari tempatnya berdiri saat ini, ada sebuah altar batu besar yang dilingkari oleh tujuh patung batu setinggi 3 meter berwujud manusia dengan pakaian seragam [Roman Cassock Coat]. Ketujuhnya menghadap ke arah altar batu dengan posisi tangan yang berbeda-beda. Para high priest yang dibicarakan oleh NPC Rosemary itu tampaknya sudah berubah wujud menjadi patung batu.
Hiro berlari menghampiri Altar batu itu lalu melompat ke atasnya. Di bagian tengah altar batu ada sebuah tuas besar yang bisa diputar seperti kompas raksasa.
Ada 7 garis panjang yang mengarah ke arah 7 patung high priest, namun sedikit melenceng ke samping. Tidak tepat menunjuk masing-masing high priest.
Ia lalu menyapu debu tanah tebal di dekat garis panjang penghubung itu untuk memeriksa detail yang mungkin tersembunyi.
Dan ia pun menemukannya.
Masing-masing dari garis memiliki tulisan yang sepertinya hanya terdiri dari satu kata. Hanya saja, Hiro tidak tahu, kata apa itu dan huruf apa yang sedang ia lihat saat ini.
"Riddles, huh? Interesting. It's been awhile since the last time I solved a riddle."