Chereads / Kesimpulan / Chapter 10 - Surrender

Chapter 10 - Surrender

~ Karena hati ini belum terlalu terbiasa~

-

-

-

-

-

-

-

⭐⭐⭐

Kantin adalah salah satu tempat favorit di kampus ini. Selain makanan nya yang lezat dan murah meriah, di sini juga menjadi tempat perkumpulan cowok-cowok keren yang menjadi bahan gosip kaum hawa.

Begitu pun dengan aku, Indah, Alya, dan Risa. Kami baru saja menyelesaikan kelas dan seminggu lagi akan melaksanakan praktik di hospital.

"guys kalian udah persiapan apa aja? " tanya Alya

"kalau aku sih tinggal beli kemeja aja sih.. Yang lain nya udah ready " jawab Indah dengan tenang sambil mengunyah makanan

"oh my god.. Oh my god.. Oh my god... Ndah lo tinggal beli kemeja aja? Kenapa sih gak ngajak gue kalau mau prepare? Gue tuh belum ada apa-apa,, beli jas belum, beli sepatu belum, beli kemeja belum, beli tas belum, semuanyaaaa belum.. Ohh my godddd... " ucap Risa dengan cerewetnya yang bisa di bilang sangat lebay

"yey .. Siapa suruh kamu mikirin Leon mulu.. " ucap Indah

"iya nihh.. Dipikiran nya cuma ada Leon Leon Leon terus.. " Alya menyetujui

"ya iyalah guys.. Secara gue sama Leon kan baru jadian.. Masa udah LDR an,,, kan gak seru.. " jawab Risa dengan centil nya.

"ya udah lah terserah lo" ucap Alya pasrah

"Mi.. Kamu kenapa? " tanya Indah padaku yang saat itu sedang melamun

"iya Mi, kok bengong mulu dari tadi " sambung Risa

"gue sebenernya lagi bingung guys" ucap ku pasrah

"bingung kenapa? " tanya Alya

"menurut kalian, kalau misalnya kalian punya pacar yang tadinya suka ngasih kabar terus jadi jarang ngasih kabar, itu tandanya apa? " tanya ku serius

"OMG.. OMG... OMG... maksud lo Geno?" tanya Risa rempong

Aku hanya menganggukan kepala.

"mungkin dia lagi Sibuk Mi, positive thinking aja. Lagian kan suudzon juga gak baik" ucap Indah menenangkan

"eit... Tunggu.. Tunggu... Gini yah indah.. Positive thinking boleh. Tapi.. Kita pake logika deh.. Kasus kayak gini tuh udah banyak di alami sama cewek-cewek di luaran sana.. Biasanya kalau cowoknya tiba-tiba berubah itu artinya dia punya simpenan guys.. Atau bisa jadi Geno selingkuh Mi" sangkal Risa

"ehh.. Lo gimana sih? Bukannya nenangin malah memprovokasi lagi" ucap Alya

"bukannya provokasi,,, ini tuh fakta" tegas Risa

"gak usah di dengerin Mi, cewek sinting kayak dia mah omongan nya kadang ngawur.. Lo kan tahu dia playgirl " ucap Alya padaku

"ya justru karena gue playgirl, gue jadi tahu cowok yang selingkuh sama yang enggak" ucap Risa

"ya iyalah, orang lo nya aja tukang selingkuh" sindir Alya

"udah.. Udah... Kita kan lagi ngebahas Ismi, kenapa jadi kalian sih yang repot?" lerai Indah

"emangnya sejak kapan Geno kayak gitu Mi? " lanjut tanya Indah padaku

"udah dua bulan ini sih" jawabku

"tuhh kann... Gue juga bilang apa.. Jangan kan dua bulan, cowok kalau misalnya gak ada kabar seminggu aja itu patut dipertanyakan Mi" ucap Risa dengan cepat

"itu elo kali" sambung Alya

"ih gue serius Alya.. " Risa mulai emosi sementara Alya hanya tertawa

"dia sama sekali gak ngasih kabar? Telpon? Wa? Atau sms gitu? " tanya Indah

"gak ada.. Makanya aku khawatir" jawabku

"lo udah coba ke rumah nya? " tanya Alya

"udah, tapi tiap kali aku ke sana, dia belum pulang"

"kenapa gak tanya sama mamahnya aja? " saran Alya

"gue gak mau ngelibatin yang hal mungkin bisa di anggap kecil. Mungkin aja kan emang Geno lagi sibuk sama kerjaan nya. Dan kalau pun gue bilang sama mamahnya, gue takut terlalu di bilang posesif karena kan gue sama Geno gak ada masalah apa-apa"

"iya juga sih" ucap Alya

"udah coba lo telpon? " tanya Risa bergantian

"udah, tapi gak di angkat. Aku juga udah coba whatsApp tapi gak pernah di baca"

"wahhh... Patut di curigai nih" ucap Risa

"kalo ke kantor nya udah? " tanya Indah

"belum" jawab ku

"nahh... Coba aja lo jenguk ke kantor nya. Mungkin dia emang lagi sibuk" ucap Alya

Akhirnya aku pun memutuskan untuk pergi ke kantor nya Geno. Mungkin aku terlalu posesif sebagai pacar. Namun, ada kalanya hatiku untuk menyerah dengan segala keadaan di luar kebiasaan yang di jalankan.