"Selamat pagi, Nona Ginny. Sudah siap untuk berangkat kerja?" Erich melepas kaca mata hitamnya sembari tersenyum lebar.
Laki-laki itu merasa besar kepala karena Genevieve langsung menghampiri mobilnya. Ia mengira gadis itu mau berangkat ke tempat kerja bersamanya.
"Pagi, Tuan Erich. Iya, aku baru mau berangkat kerja. Maaf, Tuan, aku duluan, ya." Genevieve berbalik badan.
"Tunggu. Ginny, aku spesial datang ke sini untuk menjemputmu," kata Erich cepat. "Kita bisa pergi bersama."
Dari posisinya yang membelakangi Erich, Genevieve memutar bola mata karena kesal atas ulah lelaki itu.
"Ayo, aku tak boleh terlambat, Ginny. Ada kemungkinan Tuan Victor akan berkunjung ke supermarket hari ini."
Mendengar nama itu, terpaksa Genevieve berbalik badan dan mengikuti ajakan Erich. Namun, sepanjang jalan, wajah cantiknya jauh dari kata ramah.
Genevieve memasang wajah datar. Setiap kali Erich mencoba untuk melempar topik pembicaraan, Genevieve hanya menanggapi sekadarnya saja.