Genevieve sadar cepat atau lambat hal ini akan mengusik ketenangan mereka. Namun, ia tidak akan pernah siap jika harus mengutarakan perasaan. Luka yang dia pendam dalam itu, tenyata memang masih menganga lebar.
Dia bisa saja mengatakan kepada seisi dunia bahwa Liesel adalah putrinya. Namun, bagaimana dengan sosok Daddy?
Apa Genevieve bisa ikhlas jika laki-laki itu datang dan merusak segalanya? Bisakah Genevieve membuang semua dendam yang entah ke mana hendak dibalaskan itu demi sosok Daddy yang diidamkan oleh Liesel?
"Lily, ternyata Mommy tidak sekuat itu, Schatz. Jika kelak kau tahu siapa Mommy sebenarnya, apa cintamu masih akan tetap sama?" Genevieve menghela napas.
Bagaimana jika laki-laki jahat itu justru merampas Liesel? Akan jadi apa hidup Genevieve tanpa gadis kecilnya itu?
Tubuh Genevieve meluruh ke lantai disertai dengan air mata yang mengalir perlahan ke pipinya. Ditutupnya wajah sembari menggeleng berkali-kali.