Adler merindukan sosok Genevieve. Namun, ketika perasaan itu bertepuk sebelah tangan, apakah ia harus merendahkan harga diri berkali-kali?
Biasanya perempuan yang mengejar Adler. Sayangnya, Genevieve bukan perempuan yang mengetahui siapa Adler sebenarnya. Walau lelaki itu tau kalau gadisnya memang mencintai dengan tulus walau selama ini hanya kesederhanaan yang ditunjukkan oleh Adler.
Adler turun dari mobil. Langkahnya mantap menuju pintu masuk flat.
Sudah diputuskan oleh Adler untuk berbuat nekat. Tak mengapa jika ia harus mengetuk tiap pintu per lantai, demi menemukan persembunyian Genevieve.
Adler menarik napas panjang. Ia sudah berdiri di pintu pertama yang akan diketuk. Adler memilih secara acak saja. Tentu saja ia belum mengetahui kalau pintu itu adalah flat yang didiami oleh Beatrice.
"Jika aku harus mengemis cintamu, tak mengapa, Genna. Karena hanya denganmu, hati yang aku pikir sudah mati ini, ternyata bisa jungkir balik seperti dahulu." Adler menggumam sendiri.