Puas memeluk Genevieve, Adler mengecup keningnya. "Tunggu sebentar. Aku selesaikan administrasinya dulu."
Sembari menunggu Adler, Genevieve mencoba turun dari ranjang lalu berjalan perlahan. Ruangan yang ditempatinya sama seperti kamar rawat Liesel kemarin.
Genevieve merasa kasihan kepada Adler. Mereka baru berpacaran satu bulan lebih tetapi sudah banyak uang Adler yang terkuras.
Genevieve berdiri di depan jendela kaca. Dari posisinya berdiri, tampak beberapa bangunan satu lantai di jauh di bawah. Genevieve tidak tahu kamarnya berada di lantai berapa.
Genevieve melamun. Memikirkan banyak hal yang saling berkaitan. Dia tersentak ketika Adler memeluk dari arah belakang.
"Kenapa melamun?" Adler mengecup bahu Genevieve.
"Mahalkah biaya yang kau bayarkan?"
"Tak sebanding dengan kesehatanmu, Genna. Berhentilah bersikap sungkan. Aku ini kekasihmu, ingat?"
Genevieve membalikkan badan. "Tapi sepertinya aku hanyalah beban bagimu. Aku--"