Ketika Genevieve membuka pintu lalu duduk di sebelahnya, Adler tak mampu menahan diri. Ia menarik kepala Genevieve mendekat ke arahnya dan mendaratkan ciuman hangat ke bibir gadis itu.
Genevieve yang mendapat serangan mendadak, tak bisa mencerna apa-apa lagi. Terlebih karena ini adalah ciuman pertamanya bersama seorang laki-laki.
Genevieve merasa seperti ada kupu-kupu yang berterbangan di dadanya. Tak hanya jantungnya yang berdetak kencang, tetapi rasa hangat pun menjalari hati. Gadis itu hanya mengikuti naluri dengan menikmati ciuman pertama itu.
Adler terbawa perasaan. Ini adalah ciuman yang dilakukannya dengan penuh kasih sayang. Bukan hanya sekadar pembukaan untuk menuntaskan hasrat seperti yang dilakukannya bersama Elma.
Adler menarik diri lalu memandang Genevieve yang masih memejamkan mata. Agak gemetar jemari Adler ketika mengusap lembut bibir basah itu.
"Maafkan aku, Genna. Aku terlalu merindukanmu," bisiknya.