Dengan perasaan bersalah, Genevieve menekan tombol panggilan nomor ponsel Adler. Panggilannya langsung tersambung.
"Adler, maaf. Aku pulang tanpa memberi kabar," kata Genevieve pelan.
Adler yang awalnya menerima panggilan masuk itu dengan nyawa yang belum terkumpul penuh, mendadak duduk tegak. "Genna, kau baik-baik saja, kan?"
"Ya. Maaf. Aku hanya tidak suka bermalam di rumah sakit."
"Oh, begitu? Bagaimana keadaanmu hari ini? Apa kau akan masuk kerja?"
"Aku sudah sembuh, Adler. Hari ini shift siang, aku tidak punya alasan untuk membolos."
"Tapi kau sedang sakit, Genna. Dokter masih memintamu untuk istirahat."
"Adler, kumohon. Mencari pekerjaan itu susah. Aku tidak mau menambah masalah. Terlebih lagi dengan catatan buruk yang terjadi kemarin."
'Aku sudah membereskan semuanya, Genna. Rekayasa selisih itu juga sudah terungkap.' Adler membatin sembari menatap Genevieve.
"Kenapa kau melihatku seperti itu? Aku tahu kalau sudah teledor, tapi itu benar-benar tidak disengaja."