Ketika sudah sampai di mobil, Adler kembali menyerahkan buket bunga itu kepada Genevieve. Sepanjang perjalanan, tidak ada yang berbicara di antara mereka.
Adler membawa Genevieve ke tempat di mana terdapat lukisan grafiti sepanjang 1.3 km. Tentu saja mereka tidak menjelajah semuanya.
Adler hanya tak ingin Genevieve merasa lelah. Bagi Genevieve, sikap unik memang dimiliki oleh laki-laki yang sudah menanggalkan jasnya itu.
Beberapa kali mereka melewati kebersamaan, tempat yang dikunjungi pasti anti mainstream. Tak melulu dari satu kafe ke restoran lain.
Awalnya mereka hanya berbincang ringan. Tentang keseharian saja. Adler hanya ingin Genevieve kembali merasa nyaman.
"Apa kau sudah lelah berjalan?"
Genevieve hanya tersenyum. Dia sudah terlalu biasa berjalan kaki.
"Bisakah kita berhenti sebentar, Genna?"
Ketika Genevieve menurut, Adler langsung merogoh saku celana.
"Genna, mau jadi pacarku?" Adler membuka kotak perhiasan yang berisi gelang bertali serut itu.