Baru saja Genevieve keluar dari ruangan itu, ponsel Erich berdering.
"Ya, Tuan Victor."
"Kirim data semua staf ke email pribadiku," pinta Victor dari seberang percakapan.
"Baik, Tuan. Mohon tunggu sebentar."
Sembari menunggu email itu dikirimkan oleh Erich, Victor mengangguk sopan pada Adler yang sedang duduk di hadapannya.
"Sepertinya aku akan memintamu untuk datang lagi ke swalayan itu, Vic," ucap Adler.
"Apa ini ada kaitannya dengan gadis yang bernama Genevieve itu?" tanya Victor sambil mengangkat sebelah alisnya.
"Ya. Aku ... jatuh cinta kepadanya." Adler mengakui perasaan di depan Victor, asisten pribadi sekaligus sepupunya.
Victor langsung bertepuk tangan. "Aku penasaran, seperti apa gadis yang berhasil mengalihkan pandangan seorang Adler Wirtz."
"Tentu saja dia istimewa." Adler tersenyum lebar. Hatinya dipenuhi rasa cinta yang tak mampu disembunyikan ketika wajah cantik Genevieve terbayang.
Notifikasi email membuat perhatian keduanya teralih.