Bab. 13
Psikiater Calendrick, Prancis.
Jessie yang baru saja sampai di kantornya menatap sepasang paruh baya yang kini menatapnya dengan cemas dan gugup. Tapi memikirkan hasil laporan itu membuatnya sakit kepala. Tapi melihat keduanya yang lebih cemas darinya hanya bisa menghela napas.
"Tuan dan Nyonya silahkan." Setelah mengatakan itu Jessie membawa mempersilahkan mereka untuk duduk.
Opa dan Oma saling memandang dengan cemas lalu dengan cepat mereka duduk didepan dokter psikiater Jessie. Setelah beberapa saat tidak ada yang berbicara Oma memecahkan suasana hening dan serius yang ada di kantor dengan suara gugup saat bertanya keadaan psikologis cucunya.
"Dokter Jessie bagaimana keadaan cucu kami?"
"Hah. Tuan dan Nyonya saya sarankan kalian mempersiapkan kembali keadaan mental kalian sebelum saya melaporkan keadaan Tuan Muda Elvano."
Opa dan Oma semakin cemas setelah mereka mendengar ini untuk kedua kalinya. Setelah beberapa menit persiapan mereka mencoba mendengarkan hasil laporan keadaan cucunya dari dokter psikiater yang ada didepannya.
"Apakah itu?"
"Ya."
Jessie mengeluarkan laporan yang tebal dengan beberapa lembar dan hasil laporannya. Opa dan Oma melihat laporan yang terdiri dari beberapa lembar dengan tatapan kosong.
"Ekhem..." Jessie terbatuk untuk membangunkan keduanya yang masih menatap kosong pada lembar hasil laporan.
"Aku akan mulai dari ingatannya. Tuan Muda Elvano tidak berbohong tentang kehilangan ingatannya, dari ekspresi, sikap, dan matanya dia tidak berbohong. Meskipun begitu, seseorang yang kehilangan ingatan sepenuhnya akan melupakan semuanya termasuk akal sehat dunia seperti selembar kertas yang tidak pernah terkena warna apapun atau seperti anak kecil yang masih membutuhkan kita orang dewasa untuk membimbingnya untuk menjadi seperti apa dia dimasa depan. Tapi meskipun begitu dia akan tetap mempertahankan alam bawah sadarnya, jadi keadaan apapun, sikap apapun, atau sesuatu yang berkaitan akan ditampilkan dengan cara gamblang seperti keadaan psikologisnya. Dia akan bereaksi dengan caranya yang berasal dari alam bawah sadarnya, tapi jika dia selalu membohongi semuanya dengan cara yang sangat tersembunyi dia akan bereaksi semuanya baik-baik saja dan dia tidak akan merasa dia sedang sakit maka kasus ini akan sangat merepotkan."
Jessie melihat sepasang paruh baya yang mendengarkan semuanya dengan cermat menganggukkan kepalanya dan mengambil air minum dimejanya karena dia telah mengatakan banyak hal setelah itu Jessie melanjutkan laporannya.
"Bagaimana bisa merepotkan, itu karena alam bawah sadarnya memperingatkan otaknya bahwa kamu harus menyembunyikan ini jadi kami yang melihat kasus ini biasanya adalah para penjahat dengan IQ tinggi karena kami hanya bisa melihat permukaan bahwa dia bermasalah dan sulit menemukan apa yang salah dari sikap yang kadang kontradiksi dengan temperamennya."
"Tapi...."
"Tapi apa dokter?" Opa bertanya dengan khawatir.
Kelopak mata Jessie berkedut dan pelipisnya melonjak karena kesal, Jessie hanya bisa menarik napas panjang dan membuat suaranya selembut dan setenang biasanya.
"Tapi Tuan Muda Elvano tidak pernah mencoba menutupinya, seakan-akan ini adalah hal biasa bahkan sebelumnya saya sulit mengatakan apa yang salah dengan dirinya. Tapi dengan ini juga dia banyak sekali menyembunyikan sikap dan ekspresi diwajah dan dimatanya seperti dia adalah seorang aktor yang bisa mengatakan banyaknya perkataan mana yang benar dan mana yang salah, jadi saya hanya bisa mencoba mengartikan sikap dan perilakunya perlahan tapi pasti."
"Jadi setelah berulang kali pertimbangan dan percakapan yang pernah saya lakukan dengannya saya menarik kesimpulan meskipun ini mungkin hanya 75% yang benar."
"Tapi bukankah ini sudah..."
"Tidak ini mungkin hanya sebagian kecil dari perilaku atau sikapnya."
"Lalu bagaimana 25% nya?"
"Ini...." Jessie menatap hasil 25% yang tersisa didepannya dan berkata dengan ragu.
"Karena saya masih ragu untuk mengatakannya, tapi untuk beberapa alasan saya merasakan bahwa 25% ini adalah keadaan psikologis cucumu yang sebenarnya. Jadi saya hanya bisa mengatakan yang 75% ini karena sikap atau perilakunya terbukti dengan keadaan cucumu sekarang yang terlihat."
Wajah cantik yang berumur Helena menjadi pucat dan mengulurkan tangannya untuk memegang tangan Raditya dengan gugup dan tangannya yang bergetar. Dan Raditya merasakan sekelilingnya menjadi gelap dan berputar yang membuatnya hampir pingsan tapi melihat keadaan istrinya dia hanya bisa menggertakkan giginya dengan keras kepala agar dia tetap sadar.
"Kalau begitu kami akan mendengarkan semuanya."
"Tapi...."
Raditya melotot marah pada dokter psikiater yang selalu ragu. Jessie yang melihatnya marah hanya bisa menatap khawatir pada mereka berdua.
"Oke... "
"Keadaan mental cucumu sangat menghawatirkan meskipun ini hanya 75%. Dia tidak memiliki empati yang seharusnya manusia miliki, jika seseorang mengutuknya mungkin mereka akan mengatakan dia berdarah dingin, angka presentase untuk melihat nilai empati dalam keadaan negatif. Tuan Muda Elvano juga punya gangguan obsesif-kompulsif yang sangat parah dari kebersihan, kontak kulit, dan yang lainnya. Jika kalian ingin mengetahui mengapa ada hubungannya dengan kontak kulit ini karena dia merasa perasaan jijik jika seseorang menyentuhnya, tapi dia menyembunyikannya dengan sangat baik. Lalu dia juga memiliki keadaan maniak jika sedang dalam keadaan emosional yang ekstrim."
"Selain itu cucumu memiliki temperamen yang dingin dan suram karena gangguan *bipolar. Dia juga memiliki kepribadian yang mudah berubah-ubah karena kondisi emosionalnya yang mudah berubah-ubah menjadikannya menjadi ekstrim. Mudah curiga tidak pernah menaruh kepercayaannya pada seseorang meskipun itu sudah sangat dekat. Sensitif, yang membuatnya dengan cepat dalam keadaan maniak jadi mungkin cucumu memiliki banyak obat penenang. Narsis, Orang yang mudah bosan, jadi dia selalu mencari kegembiraan yang membuatnya merasa tidak lelah dunia seperti olahraga ekstrim yang bisa membuat bahagia karena ini juga dia menjadi orang yang *masokis yang membuatnya memiliki keinginan untuk melukai diri sendiri jadi dia mungkin akan banyak sekali luka yang ada padanya."
"Lalu apakah kalian ingin melanjutkan?"
Opa dan Oma hanya menganggukkan kepalanya. Jessie memijat keningnya saat membaca laporan yang sangat menghawatirkan ini. Lalu melihat kedua paruh baya yang sedang menatapnya tanpa mengatakan sepatah katapun meski tubuh mereka telah bergetar dan menganggukkan kepalanya sebagai respon ingin mendengarkan sisa hasil laporannya.
"Lalu aku akan mengatakan sisa 25% ini karena terlalu menghawatirkan tapi 75% sebelumnya sudah sangat merepotkan, jika memungkinkan sudah saya bawa kerumah sakit jiwa. Tapi yang 25% ini sudah seharusnya dikurung disana tanpa keluar jika tidak mungkin dia akan menyakiti masyarakat, mungkin juga dia akan membuat binasa banyak manusia jika dia merasa sangat bosan dan olahraga ekstrim tidak lagi memuaskannya. Jadi jika mungkin, saya sudah mengawasinya dirumah sakit jiwa agar dia tidak melakukan sesuatu diluar batas."
"!!!"
Jessie yang melihat mereka akan membantah dengan cepat memotong ucapan yang akan dikatakan Tuan dan Nyonya tua Dirgantara.
"Jangan mencoba menyangkalnya karena ini kemungkinan adalah keadaan cucu kalian, saya akan membacakan laporan yang seharusnya milik penjahat dengan IQ tinggi seperti pembunuh berantai atau penjahat-penjahat lainnya yang ber-IQ tinggi karena cucumu juga memiliki IQ dan EQ yang tinggi dan tinggal kejahatan juga sangat beresiko."
"...."
"...."
"Dalam 25% ini, Tuan Muda Elvano memiliki mental *neurosis, *penyakit ular, *paranoid, tiran, anti-sosial, kejam, yandere, memiliki keinginan yang sangat kuat untuk mengendalikan, gila kerja, memiliki keinginan untuk menghancurkan dunia, tidak waras, lelah dunia, menyukai teriakkan, permohonan, kesedihan, dan rasa sakit dari orang yang disiksanya, apa dia menganggap manusia ini sebagai rumput atau semut dimatanya?! dll! Ini semua keadaan yang sangat parah dan kondisi mental yang sangat terdistorsi! Tiga pandangan yang sangat salah! Bahkan penjahat paling kejam pun tidak terlalu memiliki terlalu banyak masalah seperti ini. Apa Autisme?! Apa Depresi?! Dia selalu membohongi kalian dengan dalih dia baik-baik saja! Orang ini yang sangat bermasalah harus dirawat dirumah sakit dan jangan membiarkannya berhubungan dengan masyarakat karena dia dalam keadaan yang sangat negatif!"
Jessie pada akhirnya berteriak karena kesal dan takut, kliennya, pasiennya terlalu banyak masalah dan yang membuatnya takut adalah dia sangat agresif dan tidak pernah menganggap ini salah dan dia masih bisa bersantai dan menganggap ini semua biasa saja!
Raditya membuka dan menutup mulutnya untuk mengatakan sesuatu tapi pada akhirnya dia hanya terdiam dan menghibur istrinya yang sudah menangis karena syok dan rasa bersalah.
"Huft... Maafkan saya Tuan, Nyonya saya hanya merasa tidak nyaman saat seseorang yang sangat bermasalah bisa berkeliaran dengan bebas yang membuatku cemas dan gugup."
"..... Tidak apa-apa."
Jessie mengeluarkan laporan yang lain dan mulai nyusunnya dan mengembalikannya kepada kedua paruh baya itu. Dengan suara lembut dan tulus dia mencoba menyarankan Raditya dan Helena.
"Tuan Raditya dan Nyonya Helena apakah kalian akan mencoba membawa cucu kalian kerumah sakit?"
"...."
"... Tidak."
Jawaban yang tidak memuaskan membuat Jessie mengerut keningnya dan merasa semakin tidak nyaman saat orang yang sakit jiwa yang parah berkeliaran diluar. Tapi pada akhirnya dia menghela nafas panjang karena melihat mereka sangat menyayanginya yang membuatnya merasa sedikit kenyamanan.
"Lalu bagaimana apakah ada cara untuk menyembuhkannya?"
"...."
Jessie melihat sepasang paruh baya didepannya dengan mata yang aneh lalu memikirkan cara itu yang memungkinkan.
"Apakah?"
".... Ya."
"Lalu bagaimana?"
Raditya dan Helena memandang Jessie dengan kegembiraan yang jelas dimatanya.
"Cinta." Jessie meludahkan satu kata yang membuat sepasang paruh baya itu membeku dan kebingungan.
"Apa?"
"Cinta, ya cinta yang kalian artikan."
"Tapi...." Oma merasa khawatir karena cucunya memiliki kepribadian yang dingin sulit memiliki teman wanita apalagi pasangan.
"Bukan itu saja, orang yang memiliki kepribadian yang mudah curiga sulit memiliki pasangan, apalagi memiliki pasangan yang bisa mentoleri orang dengan kepribadian dan temperamen seperti Tuan Muda Elvano itu pasti sangat sulit."
Jessie mengatakannya dengan jelas dan mengatakan hal yang sangat mustahil untuk orang seperti Elvano memiliki akan memiliki pasangan.
"Selain itu.... Jika Elvano benar-benar memiliki orang yang dia sukai perilakunya akan sangat ekstrim, karena IQ dan EQ yang tinggi dia akan berperilaku seperti pemburu untuk mendapatkan mangsanya dengan tampilan yang menyedihkan untuk membuat orang itu merasa kasihan dan empati padanya. Dengan itu pemburu akan membuat jaring yang lebih besar untuk mengikat mangsanya, tapi jika pemburu lebih tidak sabar, dia akan menangkap mangsanya secara langsung."
"Kamu..." Opa menatap dokter psikiater yang memberikan penjelasan tentang cucunya yang membuatnya sedikit kedinginan.
Jessie melihat Tuan Raditya yang menatapnya dengan bingung dan kaget membuatnya menghela nafas dan menatap pasangan paruh baya dengan kasihan yang dengan cepat berlalu diwajahnya.
"Ini hasil laporannya meskipun yang diambil hanya setengah dari laporan yang saya sampaikan."
"... Terimakasih."
"Ya."
*
*
*
Oma dan Opa yang berada didalam mobil saling terdiam karena mereka tidak pernah menyangka cucu mereka yang mereka rawat dengan hati-hati akan memiliki kondisi mental yang sangat menghawatirkan.
"Ditya apa kita akan kembali ke Indonesia?" Helena menatap Raditya dengan kekhawatiran yang jelas dimatanya.
Raditya terdiam sejenak lalu mengangguk dan berkata dengan ringan.
"Ya, sebelum kita kembali ke Indonesia, kita tunggu Daniel memberikan informasi yang kita butuhkan."
"Kamu sudah bisa membiarkan Daniel kembali?! Sungguh anak ku bisa kembali...." Helena menatap Raditya dengan kaget lalu air mata mulai mengaburkan penglihatannya, setelah mengatur emosinya dia kembali tersenyum dan berkata dengan lembut.
"Kalau begitu kembali."
"Ya." Raditya yang melihat istrinya telah mengatur emosinya menghela nafas tak terlihat.
*Neurosis artinya gangguan neurosis ringan seperti kecemasan dan ketakutan yang berlebihan, menjauhi kehidupan sosial, gangguan kepribadian, marah tanpa adanya alasan yang jelas. Sedangkan neurosis berat (psikosis) adalah gangguan mental yang membuat pikiran seseorang menjadi kacau kesadarannya (halusinasi dan delusi).
*Penyakit ular artinya
*Paranoid adalah masalah psikologis yang ditandai dengan munculnya rasa curiga dan takut berlebihan. Orang yang paranoid cenderung sulit atau bahkan tidak bisa memercayai orang lain dan memiliki pola pikir yang berbeda dari kebanyakan orang.
*Bipolar adalah suatu gangguan yang berhubungan dengan perubahan suasana hati mulai dari posisi terendah depresif/tertekan ke tertinggi/manik.
Penyebab pasti gangguan bipolar tidak diketahui, namun kombinasi genetika, lingkungan, serta struktur dan senyawa kimia pada otak yang berubah mungkin berperan atas terjadinya gangguan.
*Yandere adalah sebutan bagi seseorang yang memiliki dua kepribadian di mana satu sisi ia memiliki sifat yang manis, namun di sisi lain ia dapat berubah menjadi pembunuh yang sadis.
*
*
*
*
[Bersambung.....]