Dua orang peri hutan itu bertemu dan saling memandang, mereka tampak mirip. Rambutnya biru, kulitnya kekuningan hanya saja mata Ewa Lani yang emas, berbeda dengan mata Arthur yang juga biru sejernih lautan.
"Hai, aku Arthur peri hutan dari Gunung Carmella!" sapanya.
"Jangan berbohong! Aku juga peri hutan dari Gunung Carmella, tapi aku tak pernah bertemu denganmu?" kata Ewa Lani.
"Emmmmm, apa kau peri hutan dari Gunung Carmella Utara? Aku Arthur dari Gunung Carmella Selatan!" jelasnya.
"Hah! Kau Gunung Carmella Selatan? Maksudmu dari jurang ilusi? Bagaimana bisa kau kemari teman? Bukankah kalian hampir tak pernah keluar dari tempat itu?" Ewa Lani heran.
"Ah, aku mengikuti seorang teman kemari. Kami baru saja datang hari ini Nona, Peri hutan tak akan membuat temannya dalam kesulitan bukan!" ujarnya ramah.
"Teman? Siapa dia, apa juga peri hutan?" tanya ewa lani.
"Bukan, namanya Reina. Dia juga berasal dari tempatmu berada! Apa kau mengenalnya?" tanya Arthur.