Chereads / menikahi calon adik iparku / Chapter 15 - bab 15

Chapter 15 - bab 15

Winda yang kebetulan berada di sana memerhatikan setiap gerak gerik sahabatnya itu walau jauh di dalam lubuk hatinya Winda merasa tidak suka saat kenan bersikeras untuk kembali ke tanah air karena tentunya Winda sudah tahu jika setelah di sana dirinya harus menerima kenyataan jika melihat Kenan kembali bersama dengan Keyla

"Ken, apa kamu akan berada lama di sana?" tanya Winda yang penasaran

"sepertinya aku tidak akan kembali ke sini"

"apa? lalu bagaimana dengan perusahaan kalau kamu tidak kembali kesini?"

Kenan yang sudah merapihkan semua barangnya segera membalik badan menghadap ke arah Winda. "aku serahkan perusahaan ini kepada kamu"

"jangan bercanda Ken, itu tidak mungkin kamu tahu sendiri aku belum begitu mengerti mengurus perusahaan lagi pula kamu tahu aku selama di sini hanya mendampingi kamu saja"

Kenan terus bermain dengan pikirannya sendiri tentunya dia sadar bahwa keputusannya meninggalkan Keyla membuat dirinya menyesal hingga detik ini tetapi dia terpaksa meninggalkannya demi mencapai impiannya

setelah melakukan perjalan panjang akhirnya Kenan dan Winda menginjakan kaki mereka di tanah air tentunya menjadi kebahagiaan tersendiri buat Kenan karena dirinya sebentar lagi bertemu dengan Keyla sedangkan Winda yang berdiri di samping Kenan memerhatikan raut wajah bahagia yang Kenan tunjukan andai saja wajah itu di perlihatkan Kenan saat bersamanya tentunya itu menjadi kebahagiaan tersendiri baginya

"apa ada yang menjemput kamu?" tanya Winda

"tidak ada, karena aku tidak memberi tahukan siapapun tentang kepulangan aku"

"kalau begitu biar aku yang mengantar kamu lebih dulu karena sopir sedang di jalan untuk menjemput aku"

"tidak usah kamu bisa duluan, soalnya aku harus pergi ke suatu tempat dulu" tolak Kenan yang berniat akan langsung menemui Keyla di kampusnya sebelum dia pulang ke rumah

"pada kamu yakin Ken?" tanya Winda memastikan kembali

"iya aku yakin, ya udah kalau begitu aku duluan dan kamu hati-hati"

Winda menganggukkan kepalanya sebagai jawaban, tidak begitu lama Kenan pun segera melangkah pergi meninggalkan Winda yang masih berdiri di tempatnya

Keyla yang hendak berangkat ke kampus sengaja menghindari Hardi tentunya dia masih sangat kesal saat mengingat kembali kejadian di restoran kemarin apalagi saat Hardi mengakui dirinya sebagai istri

walau di dalam hatinya dirinya merasa senang namun dia tidak menyangka bahwa Hardi mengakuinya dengan cara seperti itu membuatnya kesal andai saja awal pernikahan itu tidak terjadi kesepakatan antara dirinya dan Hardi mungkin saja kemarin menjadi hari bahagia bagi dirinya namun karena mengingat pernikahannya hanya sebuah kesepakatan membuatnya kembali bersedih

Kenan yang berada di meja makan tentunya menyadari kehadiran Keyla yang baru saja keluar kamarnya namun dia bersikap biasa saja karena dia tidak mau sampai harus berdebat lagi dengan Keyla

"apa Lo tidak sarapan dulu?" tanya kenan yang melihat Keyla melangkah pergi begitu saja

Keyla menghentikan langkahnya dan berdiri membelakangi Hardi yang tengah duduk di ruang makan. "kamu sarapan sendiri saja"

setelah mengatakan itu Keyla langsung melangkah pergi tanpa menunggu jawaban dari Hardi tentunya membuat Hardi segera membanting sendok yang ada di tangannya karena menurutnya Keyla sudah semakin keterlaluan karena tidak menghargai dirinya

Keyla yang hendak membuka pintu di kagetkan saat tangannya di tarik oleh Hardi tentunya hal itu membuatnya kaget dengan cepat Keyla membalik badannya saat Hardi menarik tangannya sedangkan Hardi sudah memasang wajah datar tanpa ekspresi sedikitpun

"kamu apa-apaan? lepasin gak" ucap Keyla yang tidak Suka saat Hardi memegang tangannya

"Lo gue perhatikan makin hari makin kurang ajar saja" jawab Hardi dengan tatapan penuh kemarahan

"maksud kamu apa sih! aku salah apa lagi? apa belum cukup kemarin kamu mempermalukan aku dan sekarang apa lagi?"

"apa Lo bilang gue mempermalukan Lo! apa Lo tidak salah bicara! seharunya Lo mau sama perbuatan Lo kemarin bukan gue yang mempermalukan Lo tapi diri Lo sendiri"

Keyla yang bener-benar sudah hilang kesabaran menghadapi sikap Hardi segera menghempaskan tangan Hardi dengan sangat kasar tentunya dia sudah tidak tahan dengan sikap seenaknya saja yang di tunjukan oleh Hardi kepadanya

tentu saja Hardi semakin kesal saat Keyla menghempaskan tangannya hingga membuatnya semakin marah dengan sikap Keyla yang seperti itu. Keyla yang tidak mau berdebat dengan Hardi segera membalikan badan kembali dan segera meraih gagang pintu namun dengan cepat Hardi menahan pintu itu supaya tidak terbuka

"kamu mau apalagi Hardi?" ucap Keyla yang semakin di buat kesal dengan apa yang dilakukan Hardi kali ini

"kita belum selesai bicara jadi Lo tidak bisa pergi kemana pun"

Keyla menaikan alisnya karena baginya tidak ada yang perlu di bicarakan lagi bersama Hardi. "tidak ada yang perlu kita bicarakan jadi lebih baik singkirkan tangan kamu karena aku harus kuliah"

"gue bilang Lo gak akan kemana- mana sebelum kita selesai bicara"

"Hardi, aku sudah jengah dengan sikap kamu sebenarnya kamu mau apa dari aku? kita sudah membahasnya sebelum pernikahan bahwa kita tidak akan mencampuri urusan pribadi masing-masing tetapi kenapa kamu sekarang mengingkari perkataan kamu sendiri"

Hardi terdiam mendengar itu tentunya dia ingat dengan semua yang dia katakan sebelum hari pernikahan namun sekarang hatinya justru berkata lain bahkan dirinya pun bingung dengan dirinya sendiri

Keyla yang sudah mengatakan semua kekesalannya kepada Hardi kini menatap pria yang hanya diam tanpa menunjukan reaksi apapun kepadanya

"jadi sekarang tolong singkirkan tangan kamu dan satu lagi jangan bersikap seperti seseorang yang memiliki hubungan dengan aku karena kita berdua hanya terikat pernikahan sandiwara jadi aku harap kamu ingat itu" ucap Keyla kembali.

"baiklah, sekarang terserah Lo mau berbuat apa tapi ingat jangan pernah membuat Malu keluarga gue dengan tingkah murahan Lo itu" sahut Hardi yang langsung menarik tangannya yang menahan pintu

Keyla yang merasa ucapan Hardi menghinanya segera mendaratkan satu tamparan ke wajah tampan milik Hardi tentunya ucapan Hardi membuatnya terhina sedangkan Hardi yang mendapat tamparan dari Keyla langsung menyentuh wajahnya yang terasa panas itu.

"jaga bicara kamu, aku bukan wanita seperti yang kamu pikirkan camkan itu baik-baik"

"Lo berani tampar gue?" tanya Hardi dengan raut wajah yang diliputi kemarahan

"iya aku berani biar kamu sadar dan jangan asal bicara"

tanpa menunggu jawaban dari Hardi yang sudah memasang wajah penuh kemarahan Keyla langsung membuka pintu dan melangkah pergi meninggalkan Hardi

sedangkan Hardi yang masih memegangi pipinya segera mengepalkan tangannya tentunya dirinya merasa terhina karena dalam hidupnya baru pertama kali ada yang menamparnya seperti yang Keyla lakukan kepadanya tentunya itu adalah satu penghinaan baginya