"aku jadi penasaran siapa wanita malang yang harus menerima nasib menikah dengan Hardi" celetuk Kenan yang tahu bagaimana sipat Hardi yang begitu keras dan sombong
"kamu itu dari dulu selalu saja meledek Hardi" ucap Dava yang tahu jika Kenan suka sekali menegejek Hardi yang memiliki sipat seperti dirinya
"tapi aku benar Pi, apa papi lupa bagaimana sikap dia dan aku tidak bisa bayangkan bagaimana istrinya menghadapi sikap Hardi yang seperti itu"
"kamu itu masih saja mengejek adik kamu" sahut Heni yang baru saja datang sambil membawakan minuman untuk keduanya
"tapi memang benar kan mi, buktinya dia itu selalu marah saat apa pun tidak sesuai keinginannya"
Dava dan Heni tersenyum mendengarnya karena apa yang dikatakan oleh Kenan benar adanya apalagi Hardi yang memiliki sikap keras membuat mereka awalnya tidak percaya Hardi menerima saat mereka memintanya menikah dengan calon yang mereka berikan namun di luar dugaan Hardi justru menerimanya
Keyla yang mendengar kabar kembalinya Kenan terus termenung bahkan dia tidak memperdulikan dengan kedatangan Hardi hingga membuat Hardi bingung melihat tingkah istrinya yang sama sekali tidak bereaksi melihat dirinya pulang bahkan dia mengingat betul bagaimana pertengkaran antara mereka tadi pagi
Hardi yang masih merasakan marah apalagi setiap dia melihat wajah Keyla kembali mengingatkannya saat tadi tangan Keyla menamparnya hingga membuatnya kembali tersulut amarah namun dia mencoba menahannya karena dia tidak ingin berdebat kali ini.
"sepertinya semenjak jadi nyonya di rumah ini Lo hanya sibuk berdiam diri saja" ucap Hardi yang berjalan ke arah dapur.
"kamu bicara sama aku?" tanya Keyla yang tersadar dari lamunannya
Hardi menghentikan langkahnya karena dia tidak habis pikir bahwa Keyla masih bertanya seperti itu tentunya dia berbicara kepadanya karena di rumah itu hanya ada dirinya dan juga Keyla sedangkan Keyla yang menyadari kesalahannya karena bertanya seperti itu hanya bersikap cuek karena dia sedang malas berdebat
"apa Lo pikir di rumah ini ada orang lain lagi?"
"tidak ada"
"kalau tahu tidak ada berarti gue ngomong sama Lo!"
"oh kamu bicara sama aku! habis kamu bilangnya nyonya rumah sedangkan aku tidak merasa aku ini nyonya rumah karena aku sadar tinggal di sini hanya menumpang dengan pria yang menikahi aku dengan sandiwara"
mendengar itu membuat Hardi tidak bisa berkata karena setiap yang keluar dari mulut Keyla mampu membuat dirinya tidak bisa berkata sedangkan keyla langsung beranjak dari duduknya setelah mengatakan itu
Hardi yang melihat kepergian Keyla hanya bisa mengepalkan tangannya tentu saja dia semakin kesal dengan tingkah Keyla yang semakin hari membuat emosi hingga dengan sekuat tenaga dia berusaha memendam emosi yang ada dalam dirinya tentu saja dia lakukan untuk memikirkan apa rencana dia untuk membalas tamparan yang telah Keyla berikan kepadanya
malam harinya seperti biasa Hardi yang selalu menyiapkan makan untuk mereka walau dirinya sedang marah tapi dia tidak tega jika membiarkan Keyla kelaparan sedangkan Keyla yang baru saja datang langsung mendudukan dirinya di meja makan dengan wajah di tekuk
tentunya Hardi yang melihat itu merasa heran dengan apa yang terjadi dengan Keyla karena biasanya wanita itu selalu cerewet tapi hari ini sikap Keyla justru tidak seperti biasanya hingga membuat hardi heran dengan sikap Keyla
"apa Lo sakit?" tanya Hardi sambil menaruh makanan di hadapan Keyla
"sejak kapan kamu peduli dengan istri bohongan kamu ini" jawab keyla
"tentu saja gue peduli, karena guetidak ingin kalau terjadi apa-apa dengan kamu nanti semua orang menyalahkan gue"
"kenapa kamu harus pikirin tentang itu, kamu tinggal bilang saja kalau aku istri bohongan kamu jadi kamu tidak bertanggung jawab tentang keadaan aku"
untuk kesekian kalinya Hardi dibuat tidak bisa berkata mendengar ucapan yang keluar dari mulut Keyla karena apa yang dikatakan Keyla memang benar namun dia tidak sejahat itu yang akan membiarkan Keyla sakit selama tinggal dengannya
sedangkan Keyla langsung menyantap makanan yang di siapkan oleh Hardi, melihat Keyla sedang menyantap makan yang dia buat seketika Hardi memerhatikan wajah cantik Keyla tentunya dia baru menyadari jika Keyla makin hari semakin bertambah cantik saja tentu saja sebagai lelaki dia mengakui itu tentu saja setiap lelaki tidak akan menolak jika menjadi pendamping dari Keyla
"kalau Lo mau kita bisa menjadi suami istri benaran" ucap Hardi dengan entengnya
Keyla yang mendengar itu langsung tersedak tentunya dia tidak menyangka akan mendengar hal itu keluar dari mulut Hardi, Hardi yang melihat Keyla tersedak langsung memberikan gelas yang berisi air kepada Keyla tentunya dia tahu jika wanita itu terkejut saat mendengarnya tetapi entah mengapa Hardi jadi berpikir untuk membuat hubungannya dengan Keyla menjadi sungguhan
keyla langsung meminum hingga tanda air yang di berikan oleh Hardi setelah selesai dia langsung melihat ke arah Hardi dengan tatapan tidak percaya bahwa Hardi menginginkan mereka menjadi suami istri yang sebenarnya
"kamu bicara apa tadi?" tanya Keyla memastikan kembali apa yang dia dengar beberapa saat lalu.
"tidak ada pengulangan lagi sekarang Lo hanya perlu menjawab iya atau tidak"
Keyla terdiam sebenarnya dia senang karena Hardi memintanya menjadi istri yang sebenarnya tetapi dia merasa heran apalagi mengingat perdebatan mereka tadi pagi membuat dirinya merasa ragu dengan ketulusan yang Hardi ucapkan berbeda dengan Hardi yang melanjutkan makannya dan bersikap biasa saja
"aku tidak mau" jawab Keyla yang masih ragu dengan ucapan Hardi
Hardi yang mendapat penolakan tentunya tidak suka dia segera menghentikan makannya dan melihat dengan menatap tajam ke arah Keyla. "bukannya tadi Lo tidak mau menjadi istri bohongan gue dan gue memberikan penawaran untuk lo menjadi istri gue tetapi sekarang Lo menolaknya sebenarnya Lo maunya apa"
"kamu bertanya mau aku apa? seharusnya kata-kata itu terucap sebelum pernikahan tetapi semua sudah tidak ada guna lagi sekarang jadi lebih baik kita lanjutkan saja pernikahan bohongan ini bukannya itu yang kamu mau?"
"memang iya gue mengatakan itu tetapi sekarang gue berubah pikiran jadi pikirkan baik-baik penawaran yang gue berikan dan ingat gue memberikan Lo waktu sampai besok untuk memberikan gue jawabannya"
Keyla terdiam karena dia mengira bahwa Hardi bercanda saat mengatakan itu tetapi kini dirinya di buat dalam keadaan bingung karena Hardi justru memberikan dirinya waktu untuk memikirkannya belum juga masalah Kenan selesai kini dia harus di hadapkan dengan permintaan Hardi
seperti biasa di kantor namun berbeda dari sebelumnya Hardi tampak bahagia hingga membuat semua karyawan heran melihat tingkah bosnya yang sering berubah-ubah itu tetapi itu tidak berlaku untuk Adit yang tau alasan sikap Hardi yang cepat berubah