tetapi setelah menyakinkan dirinya akhirnya Kenan kembali melangkah menuju pintu utama sesampainya di depan pintu utama dia segera memencet bel rumah tidak begitu lama pintu terbuka memperlihatkan sosok pelayan sedangkan pelayan yang membuka pintu sontak kaget saat melihat siapa yang kini berdiri di hadapannya
"tuan Kenan" ucap pelayan itu dengan ekpresi wajah kaget
"iya bi, ini aku" jawab kenan kepada pelayan itu tentunya Kenan mengerti jika wanita di hadapannya kaget melihat kepulangan dirinya
"tuan Kenan kemana saja?" tanya pelayan itu yang seketika berubah menjadi bahagia karena bisa kembali melihat tuan mudanya
"nanti aku jelaskan bi, tolong bawakan ini" pinta Kenan yang langsung memberikan koper yang dia bawa
tanpa menjawab apapun pelayan itu segera mengambil koper milik tuan mudanya Kenan yang bisa kembali melihat bibi yang dulu merawatnya begitu bahagia, keduanya pun segera melangkah masuk kedalam rumah secara bersamaan
"bibi, mama dan papa dimana?"
"tuan dan nyonya besar sedang berada di taman belakang" ucap pelayan itu
"ya udah makasih bi, aku ke belakang dulu" jawab Kenan yang langsung melangkah menuju ke arah taman belakang
sedangkan ditaman belakang Dava dan juga Heni sedang berbincang tentang rencana mereka yang akan berkunjung ke rumah Hardi dan juga Keyla tanpa mereka sadari Kenan sudah berada di sana
Kenan yang baru saja tiba langsung melihat ke arah mami serta papinya yang duduk di bangku taman dengan perasaan kangen dia segera melangkah menghampiri keduanya
"papi, mami" panggil Kenan
Heni dan Dava yang mendengarnya langsung menoleh secara bersamaan dan seketika mereka terdiam saat melihat sosok Kenan tentunya mereka tidak percaya bahwa anak yang selama ini pergi telah kembali
Heni yang melihat Kenan segera berdiri dengan tatapan tidak percaya kepada Kenan begitu juga dengan tatapan yang sama
Heni segera berjalan dengan tatapan nanar karena anak sulung yang dia rindukan telah kembali sedangkan Kenan yang melihat itu hanya bisa diam terpaku tentunya dia sadar jika maminya masih tidak percaya dengan kepulangannya
"ini kamu Ken?" tanya Heni sambil menyentuh kedua pipi Kenan dengan kedua tangannya yang bergetar
"iya ini aku mi"
Heni yang bahagia bercampur sedih langsung memeluk tubuh Kenan sambil menangis karena dirinya tidak menyangka bahwa anak yang dia rindukan kini sudah kembali Kenan yang mendapatkan pelukan dari maminya langsung membalas pelukan yang diberikan maminya
sedangkan Dava tampak berubah ekpresi wajahnya saat melihat Kenan tentunya dia begitu marah kepada anak sulungnya itu karena Kenan yang pergi begitu saja tanpa memberi tahu dirinya membuatnya kecewa sebagai seorang papi
"untuk apa kamu kembali?" tanya Dava dengan raut wajah datar dan dingin
mendengar itu Heni segera melepaskan pelukannya dan Kenan langsung melihat ke arah papinya yang tampak marah kepadanya tentunya dia tahu jika papinya sedang marah kepadanya dengankan Heni langsung membalik badannya saat mendengar suaminya berkata seperti itu.
"papi bicara apa?" tanya Heni seraya menghapus airmatanya
"papi sedang bertanya kepada dia, kenapa dia kembali bukannya dia sudah meninggalkan rumah ini dan memilih hidup bebas di luar sana"
"papi kenapa bicara seperti itu! seharusnya papi senang anak kita sudah kembali"
Kenan yang melihat perdebatan itu tentunya sadar jika kepergiannya sudah membuat papinya kecewa namun dia melakukannya demi membuktikan bahwa dia bisa membuat papi dan maminya bangga dengan hasil kerja kerasnya sendiri
"Pi, aku minta maaf kalau keputusan aku membuat papi marah" ucap Kenan
"seharusnya kamu memikirkan itu sebelum kamu pergi dari rumah ini, apa sekarang kamu sudah sadar jika kamu tidak bisa hidup tanpa nama besar papi" ejek Dava yang mengira jika Kenan pulang karena tidak bisa hidup tanpa nama besar yang dia miliki
"papi salah, justru aku kembali bukan karena hal itu, papi salah jika berpikir anak papi ini tidak bisa sukses tanpa nama besar papi karena aku bisa membuktikan tanpa nama besar yang papi miliki pun aku sudah bisa membangun perusahaan aku sendiri dan hasil keringat aku sendiri" tegas Kenan yang mematahkan semua perkataan Dava
tentu saja Heni dan Dava tercengang karena kenan mengatakannya dengan sangat tegas bahkan Dava yang awalnya begitu marah kini berubah saat melihat jelas di mata anaknya bahwa dia bangga saat mengatakan itu
awalnya Kenan tidak mau membahas hal itu tetapi karena Dava telah berpikir dirinya pulang karena tidak bisa hidup tanpa embel-embel nama besar papanya segera mengatakan semuanya karena dia tidak ingin papinya terus-terusan menilainya seperti itu
"jangan bicara omong kosong kepada papi Ken" ucap Dava yang menepis semuanya karena dia tidak percaya bahwa anak sulungnya bisa sukses tanpa nama besar yang dia miliki
"mungkin buat papi ini semua omong kosong tetapi aku bisa buktikan tanpa nama besar papi pun aku bisa sukses"
"jadi kamu pulang hanya untuk menyombongkan dengan apa yang kamu dapatkan sekarang"
"aku tidak sombong dengan apa yang aku dapatkan Pi, karena aku hanya ingin membuktikan kalau aku bisa sukses tanpa nama besar papi"
"papi tidak dengar apa yang Kenan ucapakan? harusnya kita sebagai orang tua bangga karena anak kita bisa menjadi sukses dan mandiri tanpa menggunakan nama besar dari keluarganya untuk mencapai ke sukses" timpal Heni yang merasa bangga dengan apa yang dikatakan oleh Kenan
Dava seketika di buat terdiam mendengar perkataan Kenan dan juga istrinya walau sebenarnya dia merasa bangga dengan apa yang di dapat oleh anaknya tetapi dia merasa gengsi untuk mengakui itu apalagi saat Kenan sukses tanpa mengunakan namanya di belakang nama anak sulungnya itu
"sudah Pi, kasian Kenan pasti lelah"
"tidak apa-apa mi, aku mengerti mengapa papi marah kepada aku"
"tetapi sayang-
"mami terus saja memanjakan anak itu sampai dia lupa bagaimana cara menghormati orang tuanya sendiri" potong dava seraya berjalan ke arah keduanya
"papi sudah" pinta Heni yang merasa heran karena suaminya masih mempersalahkan soal kepergian Kenan
sore harinya Kenan yang tadi siang berdebat dengan papinya merasa lega karena sekarang papi dan maminya sudah mengerti mengapa dirinya pergi dan alasan apa yang membuat dirinya sampai ingin berjuang sendiri
Dava yang awalnya bersikeras tidak terima akhirnya merasa bangga setelah mendengar semua cerita yang Kenan katakan kepadanya tentunya dia tidak menyangka bahwa anak sulungnya memiliki pemikiran yang sangat dewasa tentunya dia dulu mengira bahwa Kenan lebih manja di bandingkan Hardi ternyata dirinya salah menilai Kenan
"lalu Hardi sekarang tinggal dimana Pi?" tanya Kenan menanyakan tentang adiknya
"tidak jauh dari sini, papi sengaja menghadiahkan rumah untuk Hardi dan juga istrinya"