hari pernikahan tiba keyla menatap sendu dirinya sendiri di cermin tentunya bagi semua perempuan hari pernikahan menjadi hari bahagia tetapi tidak untuk keyla karena pernikahan ini hanya sebagai formalitas saja di depan semua orang.
andai dia bisa memutar waktu tentu saja dia tidak akan mau menerima lamaran ini yang justru membuatnya terjebak dalam pernikahan sandiwara ini dirinya tidak bisa membayangkan bagaimana nasib pernikahan yang tidak di landasi rasa cinta itu.
"Key, apa Lo yakin akan melanjutkan pernikahan ini?" tanya Ayumi yang berdiri di belakang Keyla.
"gue yakin" jawab Keyla sambil melihat Ayumi dari pantulan cermin di hadapannya.
Ayumi yang melihat jelas raut wajah sedih di wajah sahabatnya hanya bisa mendoakan jika sahabatnya itu akan mendapatkan kebahagian kelak sedangkan Keyla masih tidak menyangka akan menikah secepat ini.
seorang wanita paruh baya masuk ke dalam kamar seketika senyum langsung mengembang di wajahnya saat melihat putrinya sudah tampak cantik dengan kebaya yang membalut tubuh mungilnya.
"sayang, apa sudah siap?" tanya ibunya yang berjalan ke arah Keyla dan juga Ayumi.
"sudah Bu" jawabnya sambil menoleh ke arah ibunya.
Ayumi segera membantu Keyla bangun dan Bu Ningsih segera berdiri di samping Keyla tentunya dia merasa terharu namun berusaha tegar karena tidak ingin hari bahagia anaknya berubah menjadi haru
di ruang keluarga semua orang sudah berkumpul Hardi yang merasa kesal berusaha menyembunyikan perasaannya dia ingin secepatnya acara itu selesai, hingga acara ijab Qabul di mulai Hardi segera duduk di hadapan penghulu.
pernikahan itu begitu mewah bahkan sebagian tamu undangan dari rekan kerja Hardi serta kolega dari kedua keluarga tidak begitu lama pengantin wanita datang dengan di ampit ibu serta sahabatnya.
semua tamu tampak terpana melihat kecantikan yang terpancar dari pengantin wanita tetapi tidak berlaku untuk Hardi yang sama sekali tidak terpengaruh dengan kecantikan yang Keyla miliki karena baginya pernikahan itu bagaikan penjara bagi dirinya.
Bu Ningsih segera membatu keyla duduk di samping Hardi yang sebentar lagi akan menjadi suaminya, Keyla sama sekali tidak melihat ke arah Hardi karena tatapan kosong bahkan dia masih mengira bahwa semuanya hanya mimpi sedangkan Hardi fokus melihat ke arah penghulu.
"apa kita bisa mulai?" tanya penghulu kepada keduanya.
Hardi serta keyla mengagukan kepalanya secara bersamaan tanpa mereka sadari hingga membuat semua tamu serta Kedua orang tuanya melihat ke arah mereka.
penghulu segera mengulurkan tangannya dan dengan cepat Hardi menjabat tangan penghulu.
"saya terima nikah dan kawinnya Keyla maharani bin Dava Hermawan dengan mas kawin tersebut di bayar tunai" dengan satu tarikan napas Hardi mengucapkannya.
"bagaimana para saksi?" tanya penghulu sambil mengedahkan pandangannya ke semua ruangan.
"SAH" ucap para saksi
"Alhamdulillah, sekarang kalian sudah menjadi suami istri" ucap penghulu kepada keduanya.
Keyla baru tersadar kini dirinya telah resmi menyandang status istri sedangkan Hardi menghela napas karena dia sudah mulai bosan karena harus terus bersandiwara dihadapan semua orang.
acara ijab Qabul pun selesai para tamu mulai memberikan selamat kepada keduanya termasuk Adit dan juga Ayumi yang merupakan Kedua sahabat keduanya.
"gue duluan" ucap Ayumi yang kesal karena Adit menyerobot dirinya
"gue yang duluan lebih baik Lo yang mengalah" jawab Adit yang langsung melangkah ke arah Kedua pengantin tanpa menunggu jawaban dari wanita yang serobot tadi
Ayumi mendengus kesal karena bisa-bisanya pria itu menyerobot dirinya padahal dirinya ingin memberikan selamat terlebih dulu kepada sahabatnya namun gara-gara pria itu membuatnya kesal dan terpaksa harus mengalah
"selamat Hardi, semoga kalian menjadi keluarga samawa" Adit segera memberikan selamat kepada sahabatnya itu
Hardi langsung membalas dengan senyuman kepada Adit di iringi tatapan tajam tentu saja Adit tau arti dari senyuman dan tatapan yang Hardi berikan hingga membuat dia menelan ludahnya sendiri
"selamat iya Key, aku temannya Hardi" Adit segera memalingkan pandangannya dan memberi selama kepada wanita yang sekarang telah resmi menjadi istri sahabatnya
Keyla segera membalas jabatan tangan Adit seraya tersenyum tanpa mengatakan apapun sedangkan Hardi yang tepat berdiri di samping Keyla hanya melirik sekilas tentunya dia tidak peduli dengan apa yang dilakukan wanita di sampingnya yang dia pikirkan hanya ingin acara itu cepat selesai
Adit yang sudah memberikan selamat segera melangkah pergi meninggalkan keduanya tidak begitu lama Ayumi datang untuk mengucapkan selamat kepada keduanya walau dia masih tidak menyangka sahabatnya akan menikah secepat itu
"selamat" ucap Ayumi dengan sedikit dingin kepada Hardi
"terima kasih" jawab Hardi
Ayumi segera mendekat ke arah sahabatnya tanpa berkata apapun dia segera memeluk sahabatnya itu, "selamat key, semoga pernikahan Lo langgeng dan segera di kasih momongan"
mendengar sahabatnya mengatakan itu Keyla terdiam andai saja itu pernikahan sungguhan mungkin dia akan senang mendengarnya tetapi justru saat mendengar itu dirinya merasa sedih namun mencoba menahan air matanya
"Makasih Ayumi" sahut keyla sambil membalas pelukan yang di berikan oleh sahabatnya itu.
Ayumi segera melepaskan pelukannya karena dia sadar bahwa sahabatnya itu sedih karena dia sangat mengenal keyla, ketika menyadari jika Ayumi memerhatikan wajahnya Keyla langsung tersenyum tentunya dia tahu bahwa sahabatnya akan bertanya kepadanya jika dia terus memasang wajah sedih di hadapannya
"ya udah aku kesana dulu iya" pamit Ayumi setelah memberikan ucapan kepada Keyla
"iya, jangan lupa kamu jangan makan banyak kan lagi diet" goda Keyla sambil tersenyum
"kamu itu menggeledek aku iya? malu tau nanti suami kamu dengar" jawabnya sambil melirik ke arah Hardi yang masih memasang raut wajah datar
"dia tidak dengar" sahut Diandra yang segera melihat ke arah Hardi
sedangkan Hardi yang menyadari keduanya melihat ke arahnya tidak memperdulikan itu karena dalam hatinya sekarang hanya rasa kesal bercampur marah andai saja kakaknya berada di sini tentunya dia tidak harus menikah hari ini
acara pun telah selesai semua para tamu telah pulang begitu juga dengan Ayumi dan Adit kini hanya tinggal dua keluarga dan juga pengantin baru yang berada di sana
"jadi kami sudah memutuskan bahwa kalian akan tinggal di rumah yang sudah kami siapkan" ucap Tiara kepada keduanya
"apa?" keduanya langsung kaget mendengarnya
seketika semua orang menatap bingung melihat keduanya yang begitu kaget apalagi Mereka merasa heran karena raut wajah kaget yang pengantin baru tunjukan membuat Mereka heran seharusnya Mereka senang saat mendengarnya
"kalian kenapa?" tanya Dava yang langsung memasang wajah penuh tanya kepada keduanya
"mami bercanda kan?" tanya Hardi yang mengira maminya sedang bercanda.
"Apa kamu liat mami sedang bercanda?"