Ayumi yang terbiasa membawa mobil selalu menawarkan tumpangan kepada Keyla namun Keyla selalu menolaknya dengan alasan rumah mereka berbeda arah sebenarnya bagi Ayumi tidak masalah karena dia tidak keberatan soal itu
"ayolah Key sekali saja" bujuk Ayumi yang selalu mendapatkan penolakan dari Keyla
"gak usah kamu duluan aja" tolak Keyla yang tidak mau merepotkan sahabatnya itu
Ayumi mengerucutkan bibirnya karena sangat sulit sekali membujuk Keyla tetapi dia menghargai keputusan keyla dan tanpa menunggu lama Ayumi berpamitan terlebih dahulu, setelah Ayumi pulang Keyla berjalan kaki menuju gerbang kamu sesampainya di depan gerbang kampus dia dikagetkan oleh sebuah mobil yang berhenti begitu saja di hadapannya hingga membuatnya kaget
Hardi yang menepikan mobilnya tepat di hadapan Keyla segera menurunkan kaca mobilnya sedangkan Keyla yang belum sadar siapa yang berada di dalam mobil menatap bingung saat kaca mobil di turunkan seketika matanya menatap tidak percaya siapa yang berada di dalam mobil itu
"cepat masuk" titah Hardi tanpa menoleh ke arah keyla
"maksudnya aku?" ucap Keyla yang masih bingung dengan perkataan Hardi
"apa Lo bodoh atau pura-pura bodoh? gue bilang masuk"
"maksud kamu, aku?" tanya Keyla yang langsung menunjuk kepada dirinya sendiri
"apa Lo liat di sini ada orang lain lagi selain Lo?" ucap Hardi dengan nada sedikit kesal mendengar perkataan Keyla
dia sejenak meoleh ke sekelilinganya dan sadar bahwa hanya ada dia di sana tanpa berpikir lagi Keyla langsung menggukan kepalanya segera melangkah ke dekat mobil dan membuka pintu belakang mobil tentu saja Hardi yang menyadarinya segera menoleh ke arah belakang di mana Keyla sudah mendudukan dirinya di kursi penumpang
"apa Lo pikir gue sopir Lo!" ucap Hardi sambil melihat ke arah belakang
"iya terus aku harus duduk di mana?" tanya Keyla yang bingung mendengar perkataan hardi
"cepat pindah ke depan" titah Hardi sambil menahan emosi melihat tingkah calon istrinya itu
akhirnya Keyla keluar lagi dan segera masuk dan mendudukan dirinya di samping Hardi tanpa menunggu lama Hardi segera melajukan mobilnya meninggalkan gerbang kampus selama perjalan tidak ada pembicaraan antara keduanya
selama perjalan hanya keheningan yang terjadi di dalam mobil Hardi pokus mengemudikan mobilnya dan Keyla pokus melihat ke arah luar jendela melihat pemandangan di luar sana hingga tidak terasa mobil yang di kendarai Hardi memasuki gerbang rumah mewah.
dengan cepat Hardi menepikan mobilnya dan Keyla segera membuka selt betnya tetapi saat hendak turun tangan Hardi menarik lengannya dan membuat Keyla kaget dan segera menoleh ke arah Hardi.
"kenapa?" tanya Keyla sambil melihat ke arah Hardi
"ingat selama berada di dalam, kita harus seperti dua orang yang mulai saling menyukai dan jangan membuat ulah" ucap Hardi yang tidak ingin kedua orang tuanya tahu bahwa dirinya terpaksa menerima Keyla
"kamu tenang saja, aku tahu apa yang harus aku lakukan" jawab Keyla sambil menarik lengannya dari tangan Hardi
tanpa menunggu lama dia bergegas keluar sebenarnya hatinya terasa sesak saat mendengar Hardi mengatakan itu namun dia bersikap biasa saja tidak lama Hardi keluar mobil dan segera berjalan menghampiri Keyla dan tidak lupa dia memegang tangan Keyla walau Keyla berusaha menolaknya namun Hardi tetap menarik tangannya keduanya pun melangkah bersamaan masuk ke dalam rumah
dari dalam tiara yang mendengar suara deru mesin mobil segera berjalan ke arah pintu utama karena dia tahu bahwa yang datang anak serta calon menantunya, seketika pandangan dia tertuju kepada dua orang yang baru saja melangkah masuk ke dalam rumah
"sayang, kamu sudah datang?" tanya Tiara yang langsung menghampiri keduanya
"sudah mi" jawab Hardi
"mami bukan tanya kamu, mami tanya Keyla" ucap Tiara yang langsung melihat ke arah Hardi
seketika Hardi menatap tidak percaya bahwa yang di sambut mamanya bukan dirinya melainkan wanita yang berada di sampingnya sedangkan Keyla yang masih kikuk dengan suasana di sana segera melihat ke arah Tiara yang sudah menyimpulkan senyum di bibirnya
"Tante apa kabar?" sapa Keyla kepada calon ibu mertuanya
"baik sayang, kamu pasti capek ayo masuk" Tiara langsung mengajak Keyla masuk tanpa memperdulikan Hardi yang sudah memasang wajah kesalnya
Hardi yang melihat sikap maminya semakin kesal tanpa berkata apapun Hardi segera membalik badannya, Tiara yang melihat itu langsung melihat ke arah Hardi yang mulai melangkah sedangkan Keyla bersikap tidak peduli karena baginya Hardi bukan siapa-siapa
"kamu mau kemana?" tanya Tiara
Hardi menghentikan langkahnya saat mendengar suara mamanya dan dia segera membalik badan melihat ke arah mamanya yang berada di ambang pintu. "aku akan kembali ke kantor"
"memang siapa yang mengizinkan kamu?" tanya Tiara yang langsung menaikan satu alisnya.
"maksud mami?" ucap Hardi yang bingung dengan maksud perkataan maminya
"iya mami tanya siapa yang mengizinkan kamu pergi?" sahut Tiara
"memang harus aku mendapatkan ijin dulu sebelum pergi? lagian tugas aku sudah selesai mengantar Keyla ke sini bukannya itu yang mami mau"
"iya mami tau, tapi mama mau kamu tidak kembali ke kantor karena mami mau hari ini kamu menemani Keyla buat fiting baju pengantin"
Hardi menatap tidak percaya ternyata mamanya sudah merencanakan semuanya, Keyla yang berdiri di samping Tiara tidak memperdulikan obrolan keduanya karena kalau bukan demi kebahagiaan orang tuanya tentu saja ingin rasanya dia berteriak menolak pernikahan ini apalagi setelah tahu bahwa calon suaminya tidak menginginkannya
Tiara yang memang sengaja menyusun rencana untuk membuat keduanya semakin dekat, Hardi yang tidak bisa menolak ke ingin mamanya dengan terpaksa setuju walau sebenarnya dia tidak ingin melakukannya tapi demi membuat mamanya bahagia dia pun harus menurut.
Keyla segera melangkah masuk mengikuti langkah kaki Tiara begitu juga dengan Hardi karena mamanya sudah meminta perancang terkenal untuk datang membawakan gaun yang sengaja dia pesan untuk calon menantunya itu.
"sayang, kamu tunggu disini sebentar lagi perancang akan datang" ucap Tiara yang meminta Keyla menunggu di ruang keluarga.
"baik Tante" jawab Keyla yang langsung duduk sambil memerhatikan setiap sudut ruangan.
Hardi masih berdiri di samping maminya dan Wina yang sadar segera memicingkan matanya ke pada Hardi dengan cepat Hardi langsung paham dan mendudukan dirinya di samping Keyla hingga Keyla yang sadar segera menggeser posisinya.
Wina segera tersenyum melihatnya dan tanpa menunggu lama dia segera meninggalkan kedua tentunya untuk menghubungi perancang yang akan membawakan gaun pernikahan untuk Keyla setelah kepergian maminya dia segera melirik ke arah Keyla.
"Lo sengaja kan? membuat gue tetap di sini" tuduh Hardi yang merasa jika Keyla yang merencanakan semuanya dengan mamanya.
"kamu jangan asal menuduh, aku tidak sepicik itu"
"hah,,,, gue tau wanita seperti apa Lo, jangan pikir gue tidak tahu"
"jaga bicara kamu, aku memang bukan dari kalangan seperti kamu tapi ingat baik-baik aku tidak seperti yang ada dalam pikiran kamu"
"tentu saja mana ada yang mengaku kalau kamu tidak merasa seperti itu harusnya Lo menolak saat gue di paksa mama untuk tetap disini"