Malam ini kamu mengajakku bertemu. Sesuatu hal yang sangat membuatku berdebar. Mulai dari baju apa yang harus aku pakai. Lalu riasan wajah bahkan juga model rambut apa yang harus aku buat. Tentu saja ini adalah hal pertama kali yang ku alami, karena ini hubungan pertama ku.
Notif pesan yang ku terima di siang hari itu membuat ku masih memikirkan bagaimana nanti aku bisa berbicara dengan mu. Aku terlalu gugup. Dan jantung ini, tolong berhenti lah berdebar cepat.
Kini waktu telah menunjukkan pukul 7 malam. Di taman Camelia, kita berjanji bertemu di sini.
15 menit kemudian kamu baru datang, dengan gaya yang membuat jantung ku kembali berdebar cepat. Aku mohon jantung mohon kerja samanya. Ucapku sambil menarik nafas perlahan. Huffttt
"Maaf, aku terlambat di hari pertama pertemuan kita, padahal aku yang membuatnya, maaf ya". Ucapnya yang sudah duduk di sampingku sambil menyandarkan tubuhnya di bangku.
"Tidak apa, aku juga baru datang kok, jadi tidak terlalu lama menunggu".
"Syukurlah...". Ucapnya dengan matanya yang tertutup.
Kupandang ia terlihat begitu letih, dan bingung apa yang harus aku lakukan.
"O iya, kamu sudah makan? Kalau belum ayo kita makan". ucapnya yang kini kembali duduk tegap sambil meliukkan badannya.
"Belum, ...tapi kamu sepertinya kecapean, aku tidak apa jika ketemu ini ditunda dulu".
"Tidak, kita sudah bertemu, aku ga mau buat kamu
Drttdrtttdrttt (handphone nya berdering, iapun mengambil lalu menatap cukup lama lalu mematikannya.
"Maaf, jadi kita mau makan apa?". Ucapnya yang kini benar-benar menatap ku. Ki-kuk. Aku benar-benar kikuk.
"A-apa saja, aku suka".
"Baiklah, aku tau tempat terenak di sekitar sini, ayo kita ke sana".