Hari ini adalah hari senin, hari yang membosankan bagi sebagian siswa dikarenakan ada upacara yang diharuskan berjemur dibawah terik matahari. Namun bagi seorang anak yang pendek, dan berkulit coklat ia bernama oca. Oca anak baik namun karena dia terlalu baik dia menjadi tempat teman yang munafik, banyak yang mendekati oca hanya untuk membuatkan tugas dan meminta tambahan uang. Oca selalu menuruti mereka karena ia takut kehilangan teman ataupun ia takut dibenci orang karena ia tak ingin sendirian, berbagai cara oca lakukan agar teman ia banyak, ia menjadi budak temannya agar bisa bergabung dengan mereka, ia menjadi bahan bullyan yang dibalik dengan kata candaan namun tetap ia jalani karna ia ingin punya teman.
"KRING...KRING...KRING..." bel berbunyi tiga kali menandakan waktunya upacara akan dimulai. Semua siswa berlarian menuju ke lapangan bawah untuk mengikuti upacara. Namun, aldi teman oca lupa tidak membawa topi dari rumah.
"Oca, lo bawa topi berapa?" Tanya aldi.
"Aku cuman bawa satu, tapi kalau km mau kenakan gapapa kok aku udah biasa masuk barisan TT (Tidak Tertib), ini punyaku kamu pakai dulu aja" jawab oca sembari memberikan topi yang tadi ia pakai.
"Makasih ya ca, lo orang baik, yaudah ayo cepat kebawah keburu telat" Ucap aldi sembari tersenyum dan ia bergegas berjalan ke lapangan bawah. Lalu dibalas anggukan dan senyum dari oca.
***
Oca berjalan sendirian menuju ke lapangan karena semua temannya sudah memasuki barisan sesuai kelas mereka masing-masing, ia sudah tau kalau ia akan masuk ke barisan TT lagi lalu ia memilih barisan yang paling belakang, banyak anak yang terlambat, tidak lengkap atribut, rambut panjang dll yang berada barisan TT, oca selalu berusaha untuk baik-baik saja dan tetap berusaha berpenampilan yang baik untuk semua temannya
"Lagi-lagi kamu masuk TT!" Ucap guru Bk oca yang menatapnya dengan taham dan penuh amarah.
"Kamu ini anak cewe tapi selalu aja masuk ke barisan TT! Apa ga malu sendiri kamu?! Besok sekali lagi kamu masuk barisan TT, orang tua kamu akan ibu panggil dan harus datang tanpa alasan apapun!" Tergas guru oca yang sudah geram melihat oca yang selalu dibarisan TT
"Iya bu, besok oca ga ngulang lagi, oca usahakan agar tertib dan rapi" jawab oca sembari menunduk dan menahan tangisan.
Satu jam telah berlalu, dan kini upacara telah usai. Namun, oca harus menyelesaikan hukuman sebagai murid yang masuk dibarisan TT, ia mendapatkan hukuman membersihkan mushola dan beberapa anak diberikan hukuman yang berbeda.
Setelah selesai membersihkan mushola, oca lari menuju kelasnya, ia takut dimarahi guru mapelnya nanti. Setelah sampai didepan pintu kelas, ia tersenyum ternyata belum ada guru yang masuk. Oca masuk kelas dan menuju ke tempatnya duduk, disebelah kanan dan paling depan. Ia suka berada dikursi depan agar ia bisa belajar dengan baik dan memahami materi.
"Oca, lo kenapa masuk TT lagi anjir, hahaha" Ucap teman sebangku oca.
"Itu tadi kak aldi ga bawa topi makanya gue pinjemin biar dia ga masuk barisan TT" Jawab oca sembari membuka tas dan mengeluarkan buku fisika untuk ia baca.
"Lah elo yang goblok apa gue yang goblok sih! Lo mau aja ngorbanin diri lo buat orang lain! Orang lain aja ga mikirin lo, jadi orang jangan terlalu baik nanti lo malah semakin ditindak!" Omel nia yang tak rela teman sebangkunya terlalu baik kepada orang hingga membuat oca sendiri menjadi korban.
"Iya niaaaa, besok nga lagi hehehe, daripada lo ngedumel mending baca materi fisika sama gue biar tambah ilmu" oca dengan senyum seperti biasa tanpa ada rasa penyesalan dan menyodorkan buku yang sedang ia baca.
Nia tak membalas ucapan oca, ia hanya membuang muka sejenak lalu ikut membaca materi, karena nia tahu sebab oca berlaku baik kepada semua orang. Nia selalu merasa kasian kepada oca yang selalu tertawa dan tersenyum padahal oca sedang tidak baik-baik saja.
Tak lama kemudian guru fisika masuk dan memberikan penjelasan, hampir sebagian besar siswa-siswi dikelas mengikuti pembelajaran dengan rasa bosan dan ngantuk yang berat. Iya karena ini adalah fisika kelas 10 yang penuh dengan rumus kehidupan dengan kerumitan yang sangat sulit untuk menebak hasilnya. Namun, berbeda dengan siswi yang duduk dibangku kanan depan ini. Ia terlihat antusias dan bersemangat dalam mendengarkan penjelasan.
"Anak-anak, bu indah akan memberi kalian soal dipapan tulis dan dijawab untuk hari ini juga ya! Jangan ada yang mencontek! Kerjakan masing-masing dibuku soal dan kumpulkan keruang guru saat jam istirahat nanti!" Tegas bu indah dalam menyampaikan soal yang telah ia tulis dipasang tulis.
Setelah itu bu indah keluar dari ruang kelas, seisi ruangan yang tadinya hening kini mulai gaduh, mereka tidak mengerti apa yang tadi bu indah katakan karena mereka tidak mendengarkan. Namun dengan santai oca membuat tugas itu dengan wajah tersenyum karena ia sudah tau rumus dan jawaban, nia teman sebelah oca ikut membantu dan mereka saling menguntungkan satu sama lain.
Nia dan oca sudah menyelesaikan tugas dari bu indah, mereka sangat gembira karena bisa mendapatkan jawabannya dengan susah payah, tapi kesenangan mereka hanya sementara, teman oca yang bernama tika menghampiri bangku mereka.
" oca bagi jawaban lah hehehe. Gue ga bisa nyari jawabannya, coba liat punya lo? Biasanya lo udah buat" Ucap tika sambil menunjuk buku oca.
"Ini tika, udah jadi semua. Tapi gue nga tahu salah apa benarnya" Sambil memberikan buku yang tadi ia kerjakan, sebenarnya oca tidak rela hasil yang ia kerjakan dicontoh temannya tanpa ikut berfikir, namun oca takut dijauhi dan tidak ditemani karena tidak memberikan jawaban itu.
"Okelah, bagus kalau lo mau ngasih buku ini, urusan benar atau salah gue udah ga mikir. Yang penting gue buat tugas aja hahaha" tawa tika tak dibalas apapun dari oca.
Lalu tika pergi kembali kebangkunya dan membawa buku oca. Semua teman oca berkumpul dibangku tika untuk mencontoh jawaban yang oca buat. Sebenarnya hati oca terluka ketika mereka hanya baik kepada oca saat mereka membutuhkannya, namun ketika oca terpuruk mereka malah menertawainya, hati kecil oca memberontak ingin rasanya mengambil bukunya. Tapi otak oca berfikir nanti kalau dia diasingkan bagaiamana. Oca hanya terdiam dan meletakan kepala dimeja, tanpa ia sadari ia terlelap dalam tidur dimeja itu.
***
Semua sudah membuat tugas mereka karena mencontoh milik oca, mereka berterimakasih dan memperlakukan oca dengan ramah lembut ya walau itu hanya perlakuan sementara mereka. Semua buku dikumpulkan dimeja oca, seperti biasa oca yang harus mengantarkan buku itu ke ruang guru, tepatnya dimeja bu indah.
"Nia temani gue yok ke ruang guru, mau bawa buku ini" ajak oca sembari mengangkat buku yang dimeja tadi.
"Lo sendiri aja sana ca, gue cape lagi ga mood kemana-mana" jawab nia sambil tersenyum.
" yaudah gue sendiri aja" balas dengan senyum dari oca.
Oca berjalan sendirian melewati kelas lain dengan menunduk. Ia adalah orang yang pemalu dan takut akan pandangan orang. Oca berjalan tanpa melihat depan, yang ia lihat hanyalah jalan bawah.
" Bruk...." tanpa oca sadari ia menabrak seorang laki-laki, dan ia terjatuh begitu pula buku yang ia bawa
" jalan tuh pakai mata buat lihat depan bukan nunduk kek anak culun. Dasar tolol!" Ucapan kasar itu terucap dari kakak kelasnya yang bisa dikenal badboy dalam sekolahnya.
"M-maaf kak. Oca minta maaf, oca ga bermaksud begitu. Maaf oca takut kak, maafin oca" oca yang masih terjatuh dilantai tak berani melihat seseorang yang ia tabrak karena ia tahu siapa pemilik suara kasar itu.
"Jalan ga pakek mata. Dasar culun, untung ga gue tendang kaki lo. Hahaha" Ucap evan pemilik suara itu yang sangat tak ramah dalam berbicara.
"Berdiri lo!! Gausah sok polos anjg sini tatap mata gue" evan tak menolong oca tapi dia malah mencaci makinya.
Karena kegaduhan mereka, banyak siswa-siswi yang menjadikan itu bahan tontonan, mereka malah memvideo bukannya menolong. Banyak yg menyaksikan tanpa mempunyai rasa kepedulian.
Evan menarik tangan oca dengan kasar dan memaksanya berdiri dan dengan buku yang masih berceceran dibawah. Oca berdiri dengan ketakutan dan tangisan. Namun tak ada yang memperdulikannya.
"Nih gue kasih lo pelajaran ya biar lo ga ngulang lagi!" Tangan evan sembari menampar pipi oca
Hening....
"Lo ga berhak nyakitin oca, lo cowo bukan cewe dan lo ga berhak berperilaku kasar ke oca!" Tegas aldi yang gercep menangkis tamparan yang akan melayang.
" lo semua bubar bang*at!!! Ada perilaku kek gini malah lo tonton dan yang membuat video kalau lo sebar bakal gue masukin kasus, dasar manusia ga ada hati!!!" Sembari menatap sekeliling siswa-siswi yang menonton.
Akhirnya mereka bubar, dan tinggal tiga orang yang sedang dipacu oleh amarah
"Oca beresin ini buku dan kembali ke ruang guru ayo gue temani, dan buat lo van! Ga usah sok jago kalau lo cuman mental kerupuk!!!" Tegas aldi dengan sorot mata ingin copot.
Evan hanya terdiam dan tak berkutik lagi karena ia tahu kalau sifat aldi bagaiamana. Mereka sama-sama badboy tapi aldi lebih jago daripada evan yang hanya berani dengan perempuan.
Setelah selesai membereskan buku yang berceceran, aldi membawakan buku ke ruang guru dan oca berjalan disamping aldi dengan raut wajah yang masih ketakutan akan kejadian yang tadi ia rasakan. Aldi yang membawa buku itu masuk dan oca menunggu diluar.
Setelah usai aldi mengajak oca ke kantin karena jam juga sudah menunjukkan waktunya. Namun oca menolak dan ia memilih untuk pergi kekamar mandi. Aldi pergi ke kantin sendirian dan meninggalkan oca.
Aldi ke kantin dan membeli sebuah roti dan teh hangat untuk oca. Tetapi karena ramai aldi harus menunggu antrian. Aldi pun tak tahu kenapa ia bisa perhatian kepada oca yang hanya teman biasa, ia mengira itu perasaan kasihan, dan ia hanya membalas budi topi yang oca pinjamkan waktu upacara tadi.
***
Dikamar mandi oca mengunci pintu dari dalam, ia menyalakan kran dan ia menangis disana dan ia memukuli dirinya. Oca merasa ia bersalah atas semua hal tadi ia terus saja berkata kasar kepada dirinya sendiri.
"Bruk" terdengar suara pintu utama kamar mandi ditutup dengan keras, oca ketakutan dan ia masih berada dikamar mandi. Ia tremor dan mematikan kran sembari menahan suara. Suara langkah kaki kian terdengar dan
"Brak...." dobrakan pintu pertama gagal
"Brak....Brak....Brak...." dan pintu terbuka, terlihat perempuan yang berjongkong dan menunduk ketakutan, ia mencoba melihat keatas, siapa pelakunya. Ternyata pelaku adalah evan bersama geng nya. Dia bersama 2 teman yang berada disampingnya.
"Berikan barangnya" Tangan evan memberi aba-aba untuk memberikan tong sampah yang sudah disiapkan.
"Kak maafin oca jangan gini, oca mohon" suara pelan oca dan meminta permohonan ke evan. Namun evan tak mempunyai perasaan dia tetap melakukan hal yang ingin ia suka. Akhirnya evan membuang sampah itu diatas kepala oca.
"Hai guys, lihatlah vlog mini gue. Gue arka sedang melihat putri sampah mandi pakai sampah kelas guys, hahahaha baunya seprti bau dosa evan hahaha" tawa arka dengan hp yang sedang ia bawa untuk merekam
"Hiks...Hiks...Hikss... kok kalian jahat banget ke oca. Padahal oca udah baik ke semua orang, TOLONG OCA DIKURUNG" Oca hanya menangis dan ia mencoba berteriak meminta tolong. Namun percuma evan dan kawan-kawan semakin memperlakukan oca tak manusiawi.
"Pegang kedua tangan oca dan tempelkn ke tembok!" Suruh evan kepada dua temannya, arka dan dafa segera melakukannya dan mereka senyum simpul karna tahu apa yang akan evan lakukan kepada oca. Kemudian evan menutupi mulut oca agar tak bersuara.
"Ehm...baby....I miss you....play with mee...baby..." Ucap evan yang terdengar risih ditelinga oca. Oca ketakutan tapi ia tak bisa berkutik lagi, evan memegang dagu oca dengan keras. Lalu ia mencoba untuk memasukkan bibirnya ke bibir oca, namun dengan segala cara oca tetap menggeleng ke kanan dan kiri hingga membuat evan naik pitam.
" lo udah jelek, mau gue kiss aja pakai ga mau dasar pelacur kek anj*ing! Bentakan evan terdengar lantang dan menyakitkan ditlinga oca.
"Brak..."
Karena marah evan membenturkan kepala oca ke dinding kamar mandi itu. Dan tanpa ia sadari ternyata oca pingsan karena benturan itu, oca melemas dan arka dan dafa yang memegangi tangan oca pun melepasnya. Evan yang sedang dalam amarah pun berubah menjadi panik.
"Masih nafas, yaudah ayo pergi biarin aja dia kek gini" dengan panik evan mengajak kedua temannya untuk keluar. Mereka keluar dan mengunci pintu kamar mandi dari luar. Mereka berjalan lebih cepat dan menuju ke perpustakaan untuk menghindari orang-orang.
****
Di kantin
Aldi yang sedang menunggu antrian pun sudah usai, dan ia menunggu oca ke kantin. Namun ia tak melihat perempuan itu yang sudah lama ia tunggu.
"Kok perasaan gue ga enak ya, oca kemana? Biasanya dia kalau istirahat lewat sini dikantin ini. Katanya tadi ke kamar mandi, kok lama" Ucap aldi kepada dirinya sendiri, ia duduk dan melihat sekeliling namun belum menemukan sosok yang ia cari.
"Gue samperin aja ke kamar mandi, gue takut dia kenapa-kenapa" aldi bergegas menuju ke kamar mandi tempat terakhir kali ia melihat oca, namun tak ada seorang pun disini dan aldi pun kebingungan.
"Tapi kok ada pintu yang terkunci ya, apa ga ada orang didalam. Anehnya pintu terkunci dari luar". Ucap aldi dalam batin lalu ia dengan keyakinannya membuka kunci itu dan ia terkejut melihat siapa yang ada pada bilik itu.