Saat malam tepatnya jam 07.00, Travis terlihat begitu rapi dalam balutan setelan jas berwarna biru gelap dipadu dengan celana abu-abu kemudian memakai jaket hitam. Pria itu juga menyisir rambutnya dengan gaya haircut, lalu menyemprotkan parfum beraroma basil mint ke arah tubuhnya.
"Dia benar-benar keterlaluan ... Dia tidak menghubungi aku untuk mengatakan apakah dia sudah sampai di Ohio atau belum, bahkan nomornya tidak aktif," gumam Travis dengan kesal sambil memakai sepatu berwarna hitam mengkilap.
Dreett ... Drettt ...
Travis mendengar ponselnya yang terletak di atas meja tv berdering. Pria itu pun segera beranjak dari sofa untuk
mengambil ponselnya kemudian melihat ada panggilan masuk dari Rachel.
"Halo ..."
"Sayang, maafkan karena aku baru bisa menghubungimu," ucap
Rachel dari telepon terdengar sedih.
"Kenapa?" tanya Travis dengan ketus, tidak dapat menyembunyikan kekecewaannya.