Angelica terdiam, menatap Matheo yang sudah berhenti batuk dan sedang mencoba mengatur nafasnya.
"Apa kamu baik-baik saja?" tanyanya.
"Yeah ... Aku baik-baik saja." Matheo mengangguk-anggukkan kepalanya.
Angelica kembali duduk di sofa, menatap Matheo yang belum memberi tanggapan tentang idenya. Gadis itu jadi ragu untuk mengutarakan kelanjutan dari idenya, karena merasa mungkin saja pemuda itu tidak suka dengan idenya.
"Apa maksudmu dari konten pasangan remaja?" tanya Matheo.
"Kita lupakan saja. Kurasa ide ini juga terlalu konyol dan tidak membuatmu nyaman," seru Angelica dengan menundukkan kepalanya, mengalihkan perhatiannya pada laptop. "Aku akan pikirkan ide baru," lanjutnya.
"Angelica, Kenapa kamu seperti ini? Aku belum tahu tentang idemu sama sekali tapi kenapa kamu sudah berkata bahwa aku tidak nyaman ... Tolong katakan siapa tahu aku setuju dengan idemu itu." Matheo mendesak dengan tatapan serius.
"Ini tidak bagus," sahut Angelica.