Setelah hampir 30 menit menunggu, akhirnya makanan yang dipesan oleh Phoebe telah tiba. Matheo segera menerima makanan itu dari pihak petugas food delivery, kemudian membawanya masuk ke ruang tengah. Pemuda itu segera ke kamar untuk membangunkan sang kakak yang lapar namun sudah ketiduran.
"Kak, bangunlah, makanan sudah datang," ucap Matheo sambil menepuk pipi Phoebe dengan pelan.
Phoebe menggeliat sedikit seolah meregangkan ototnya yang terasa kaku. Wanita itu perlahan membuka matanya, melirik Matheo yang duduk di sampingnya.
"Makanan sudah datang. Sebaiknya kita makan sekarang lalu setelah itu kamu membersihkan diri dan lanjut istirahat," ucap Matheo kemudian berjalan meninggalkan kamar.
Phoebe pun segera bangun dan mencuci wajahnya di kamar mandi. Setelah itu dia menyusul Matheo di ruang tengah, segera duduk di sana dan melihat beberapa menu makanan pesanannya. Menu makanan itu berupa dua burger, dua porsi french fries dan ada juga minuman.
"Sebenarnya kamu tidak boleh makan makanan seperti ini karena ini tidak baik untuk kesehatanmu. Aku tau kamu hamil," ucap Matheo dengan santai sambil melahap french fries, menggeser-geser layar ponselnya juga.
"Apa kamu mendengar keseluruhan pembicaraanku dengan John?" tanya Phoebe.
"Sepertinya," jawab Matheo dengan gusar. "saat itu aku baru masuk rumah dan aku mendengar kalian ngobrol dengan suara yang keras seperti sedang emosi. Aku mendengar suara tangisanmu dan akhirnya aku menguping pembicaraan kalian. Aku benar-benar tidak menyangka bahwa John seperti itu, padahal sebelumnya aku sangat mengaguminya dan menjadikannya sebagai inspirasiku untuk menjadi pria yang bisa memperlakukan istri dengan baik. Tapi ternyata di balik sikap baik itu dia sangatlah kejam padamu, kejam dalam hal perasaan."
"Aku juga tidak menyangka."
"Itu berarti memang benar selama 2 hari keluar kota, dia bersama wanita itu. Perselingkuh hari ini sudah melaju ke arah yang cukup jauh. Bukan sekedar berselingkuh dengan cara berkomunikasi, tapi mereka pastinya sudah melakukan ..." Matheo tidak berani melanjutkan kalimatnya karena ini sudah menyangkut tentang hal yang tabu.
"Memang benar mereka sudah melakukannya, bahkan tadi aku melihat mereka melakukannya di kantor," ucap Phoebe mengingat saat John bercinta dengan Rachel. "Aku akan terus menerus mengingat kejadian itu supaya aku bisa membenci John. Aku harus membencinya karena kembali bersamanya hanya akan membuat aku terluka," lanjutnya kemudian segera makan burger.
Matheo mengangguk, lalu makan sambil memainkan ponselnya. Phoebe baru ingat bahwa seharusnya Matheo menonaktifkan kartu sim ponselnya karena jika tetap aktif akan dilacak oleh John.
"Matheo, apa kamu tetap menggunakan nomor ponsel yang diketahui oleh John?" tanyanya.
"Tidak, aku menggunakan kartu baru yang kebetulan aku miliki. Aku membuang kartu lama aku saat kita di bandara. Kamu tidak perlu khawatir, dia tidak akan bisa melacak keberadaan kita." Matheo menjelaskan dengan santai.
"Kalau begitu, aku pinjam sebentar. Aku harus menghubungi Alicia karena dia pasti mencari-cari aku," ucap Phoebe.
"Tunggu sebentar."
Phoebe kembali makan burger hingga habis, karena dia terlalu lapar. Setelah itu, dia juga makan French fries, sesekali meminum minuman berupa jus jeruk yang tersedia di sana.
"Kamu bisa hubungi Alicia melalui telegram. Itu akan sangat aman. Kamu tidak boleh membuka akun Instagram atau lainnya," seru Matheo sambil menyerahkan ponselnya pada Phoebe.
"Okay. Aku akan download telegram nanti," sahut Phoebe sambil meraih ponsel Matheo yang sedang memanggil Alicia. Dia pun beranjak berdiri sambil membawa french fries tadi, lalu berjalan menuju ke arah teras samping.
Beberapa kali Phoebe mencoba menghubungi Alicia, akhirnya pun terhubung.
"Alicia, ini aku ... Phoebe. Aku mau nelpon menggunakan ponsel Matheo," ucap Phoebe.
"Astaga, Aku kira siapa karena ini nomor baru dan tidak ada foto sama sekali!" Alicia terdengar panik kemudian bertanya, "memangnya ponsel mau ke mana? Kenapa kamu harus meminjam ponsel adikmu?"
Phoebe menghala nafas kemudian duduk di kursi santai berwarna krem yang tersedia di teras samping yang cukup luas dengan pemandangan indah di sekeliling gedung.
"Aku masih punya ponsel tapi aku mau buang simcard ku karena aku tidak ingin John menghubungi aku," jelasnya kemudian berkata, "John selingkuh. Aku tidak ingin mempertahankan pernikahan kami jika dia tetap menjalin hubungan dengan wanita itu. Tapi dia tetap menjalin hubungan dengan wanita itu dan meminta aku tetap stay di rumahnya, bukankah itu gila? Itu sebabnya aku segera meninggalkan dia, Aku meninggalkan Ohio."
"Ya Tuhan, John selingkuh, lalu kamu pergi!" Alicia terdengar semakin panik. "Aku tidak menyangka ini terjadi pada kamu sedangkan yang aku tahu hubungan pernikahanmu dengannya sangat harmonis."
"Dan harmonis bukan berarti bahagia, Alicia," ucap Phoebe dengan menekuk wajahnya. "Ternyata John tidak setia. Dia menyimpan wanita lain di hatinya ... Bahkan hubungan perselingkuhannya dengan wanita itu sudah cukup jauh ... Mereka sempat menghabiskan waktu bersama dua hari saat John mengaku keluar kota untuk urusan bisnis," lanjutnya.
"Benar-benar keterlaluan! Lalu Sekarang kamu ada di mana? Apa kamu yakin kamu bisa aman dari kejarannya?"
"Sekarang aku di New York," ucap Phoebe.
"What, kamu di New York? New York bagian mana? Tolong beritahu aku alamatmu supaya aku bisa menghampirimu setelah aku sembuh!" Alicia terdengar begitu antusias, mungkin karena saat ini dia juga berada di New York.
"Aku tinggal di apartemen teman Matheo. Nanti aku akan kirim alamatnya," ucap Phoebe dengan tersenyum tipis karena keantusiasan Alicia. "Tapi jika kamu belum sembuh sampai besok, sepertinya aku saja yang akan datang ke tempat kamu bekerja karena aku merasa butuh pekerjaan," lanjutnya dengan ide yang muncul seketika.
"Apa? Kamu ingin bekerja di sini bersama aku?"
"Aku tidak tahu tapi aku ingin melihat situasi di sana. Jika aku merasa suka, maka aku akan melamar pekerjaan di sana," ucap Phoebe dengan hatinya yang berkata, 'Aku tidak akan memberitahu tentang keadaanku yang sedang hamil supaya tidak ada yang bisa mencegah aku untuk bekerja. Mungkin bekerja selama beberapa bulan aku masih bisa, dengan menutupi kehamilan ku yang belum membesar.'
"Jika itu maumu, aku sangat setuju, Phoebe. Aku akan membujuk bosku supaya mau menerima kamu jika kamu berminat untuk bekerja di sini," ucap Alicia kali ini terdengar tenang. "Tapi jika besok kamu ke sini, kamu harus hati-hati. Jangan sampai orang-orang John mengetahui keberadaan mu," lanjutnya.
"Iya, Alicia. Aku akan hati-hati. Sekarang aku matikan dulu teleponnya ... Aku harus lanjut makan, lalu istirahat lagi. Aku sangat lelah. Nanti aku akan hubungi kamu dengan akun baruku di telegram," ucap Phoebe kemudian makan French fries lagi.
"Baiklah kalau begitu, aku akan tidur. Aku memanfaatkan sakit ini untuk bermalas-malasan di kamar," sahut Alicia.
"Haha ha. .. dasar gila. Kamu bahagia di atas penderitaan tubuhmu!"
"Hahaha, yeah ... Tapi begitulah kenyataannya. Maid hanya bisa istirahat total saat sedang sakit," ucap Alicia dengan terkekeh.
"Yasudah kalau begitu, sampai jumpa besok," ucap Phoebe kemudian memutuskan sambungan telepon itu. Dia segera beranjak dari kursi, kemudian berjalan kembali masuk ke ruangan karena masih merasa tidak nyaman. 'Aku jadi khawatir jika John meminta orang-orangnya untuk mencarinaku. Aku benar-benar tidak ingin kembali padanya ... Aku memang harus bekerja di tempat tertutup seperti rumah, karena jika di toko atau di restauran maka akan mudah orang-orangnya menemukan aku,!' batinnya takut.