PLOT KE EMPAT
Kantor nampak begitu ramai, karena ini hari terakhir sebelum libur tahunan tiba.
Di sebuah ruangan ada cewek dan cowok, yang bernama Hara dan Aria.
" ahh, akhirnya beres juga." Ucap Hara
( sambil menggeliat mengepalkan tangannya ke atas).
" hahhh bagaimana bisa, aku saja belum selesai setengahnya, kamu udah beres ",
tanya Aria cowok yang ada di sebelahnya.
Hara tertawa lepas seperti menghilangkan stresnya.
Kalau dalam urusan pekerjaan, Hara memang selalu menjadi no satu, dia selalu cepat mengerjakan pekerjaannya tanpa ada kendala sedikitpun, berbeda dengan Aria juniornya.
Sudah 2 bulan berlalu mereka satu ruangan, banyak masalah terjadi antara keduanya, sekarang hubungan mereka semakin dekat satu sama lain.
Lalu Hara, kemudian memulai obrolan,;
" saat liburan nanti, kamu mau kemana?" Tanya Hara
" mungkin aku akan pergi ke kampung halamanku di lukang." Jawab Aria
" kamu sendiri mau kemana?" Sambung Aria.
" Entahlah" jawab Hara.
Saat mereka beres-beres ruangan mereka, tiba-tiba Hara berkata ingin main ke kostan Aria.
Jelas Aria langsung menolak dengan alasan Yasmin tidak akan membiarkan hal itu terjadi.
" oh jadi sekarang kalian sudah resmi pacaran ya?" Tanya Hara.
" ahh bukan gitu, kamu tahu kan yang akan terjadi jika aku membawa wanita ke kamarku." Jawab Aria.
Lantas Hara tidak memperdulikan penolakan Aria, Hara tetap bersikeras ingin pergi ke tempat Aria.
Aria pun bingung sendiri dibuatnya, Hara adalah gadis teman kerjaan Aria, sementara di sana ada Yasmin sahabat Aria yang tidak akan mendengarkannya jika itu menyangkut wanita lain.
Aria pun meminta waktu untuk menyetujuinya.
Sesampai di kamarnya Aria membuka pintu kamarnya, dan ternyata enggak di kunci.
" eh kenapa pintu kamar gue enggak di kunci, padahal tadi pagi gue udah menguncinya". Pikir Aria dalam hati.
Ternyata di dalam kamar Aria sudah ada Yasmin, yap dia sedang duduk menunggu Aria.
Sontak Aria langsung berteriak,;
" a,ada maling, tolong ada maling" ucapnya
(Botol minuman melayang ke arah kepala Aria.)
Yasmin yang menghampiri Aria dan menarik telinga Aria pun berkata,;
" Apa yang kamu lakukan Aria bodoh", ucap Yasmin sambil cemberut.
Melihat Yasmin yang cemberut Aria hanya tertawa sambil mengusap kepala Yasmin.
" terus apa yang kamu lakukan di kamarku, kamu kan baru pulang kerja, harusnya kamu langsung ke kostan mu". Ucap Arya ( sembari mengantungkan baju kerjanya).
(Wajah Yasmin tersipu malu)
" Ya,Yasmin hanya rindu kepada Aria", jawabnya sambil tertunduk dengan wajah yang merah.
" ehh, ap,apa yang barusan kamu katakan Yas" Aria pun heran.
( Yasmin nyender ke bahu Aria)
Jantung Aria berdegup kencang, " Ahh sial, sejak kejadian di kostan Radi, gue menjadi tidak bisa menahan rasa gugup gue ketika bersama Yasmin" gumam Aria.
" Hey Aria Sayang" Ucap Yasmin.
Aria menoleh dengan gugup ke arah wajah Yasmin,,
" i,i,i iya" jawab Aria.
Sontak Yasmin langsung tertawa terbahak-bahak melihat wajah Aria yang memerah.
"Haha apa-apaan wajah Aria itu" candaan Yasmin sambil tertawa melihat wajah Aria yang sedang gugup.
Aria hanya bisa mengalihkan pandangannya sambil meletakan tangannya di dahinya " Ahh apa-apaan si Yasmin ini". Gumamnya.
Setelah puas melihat wajah kesusahan Aria, Yasmin pun pergi sambil melanjutkan ketawanya.
Sambil membuka pintu dan menoleh ke arah Aria Yasmin pun berteriak,;
" Yasmin hanya menaruh nasi goreng kesukaan Aria saja, nasi gorengnya ada di bawah tutup saji yaa" ucap Yasmin (sambil menutup pintu).
"clekk, seekkk" ( tiba-tiba pintu terbuka lagi)
kepala Yasmin pun nongol dan berkata lagi.
" bye-bye Aria Sayang"(tertawa) sambil menutup pintu lagi.
Aria benar-benar heran, entah setan apa yang merasuki sahabatnya Yasmin.
Aria tidak habis pikir, dia pun segera mandi.
Selesai mandi Aria yang sedang kelaparan menyantap makanan yang sudah Yasmin sediakan.
Dalam benak Aria " sejak kejadian itu, Yasmin menjadi super agresif kepadanya, sikap Yasmin yang pemalu sekarang sudah 180° berubah.".
Plot Hara
Aria yang berencana pulang ke kampung halamannya membereskan pakaian miliknya dan dia pun akhirnya istirahat.
Pagi hari ketika Aria bersih-bersih kamarnya, dalam hatinya berkata,; " tumben si Yasmin enggak dateng kesini". ( Aria berpikir, yah mungkin si Yasmin sibuk mempersiapkan liburannya).
" tok,tok,tok". ada yang mengetuk pintu.
Aria pun membuka pintu, dan ternyata Hara datang ke kostan nya, Aria yang kaget Hara ada di kediamannya pun panik.
" Ha,Hara kenapa kamu disini?" tanya Aria
" Salah siapa enggak ada kabar, aku kan kemarin bilang mau main kesini, kenapa kamu terlihat bingung begitu!" jawab Hara
(mendengar Hara berbicara begitu, Aria pun baru ingat, dan dia belum sempat ngobrol dengan Yasmin kalau Hara ingin ketempat Aria.)
Lalu Aria menyuruh Hara masuk dan menawarkan minum.
" maaf aku belum beli apa-apa untuk sarapan." ucap Aria
" ehh, enggak apa-apa kok." jawab Hara (tersenyum manis)
Aria melanjutkan bersih-bersihnya, dan was-was dengan keadaan sekarang karena takut ketahuan sama Yasmin, tiba-tiba Hara meminta ijin keluar dulu, dan Aria mengijinkannya.
Aria pun heran sebenarnya ada tujuan apa Hara datang ke kamarnya,;
" apa jangan-jangan dia menyukaiku yaa, ahh tidak-tidak dia hanya rekan kerjaku" pikir Aria sambil menggelengkan kepalanya.
Dan Hara pun kembali membawa kantong kresek, ternyata dia membelikan sarapan untuk Aria.
" nih kamu sarapan dulu" ucap Hara.
" ehh, apa-apaan kamu ini, aku enggak nyuruh kamu beli sarapan lho,". Ucap Aria (kaget)
" ya enggak enak aja aku datang kesini, kamu lagi beres-beres gini, aku ngerasa seperti mengganggumu saja, anggap saja tanda maaf dariku karena telah datang pagi-pagi kesini". Jawab Hara.
Aria pun berterimakasih kepada Hara, sambil membereskan pekerjaannya mereka ngobrol, dan tanpa sadar mereka pun sekarang cukup dekat.
Setelah selesai membereskan kamarnya, Aria pun menyantap sarapannya.
" ehh, kok cuma satu, punya kamu mana?" Tanya Aria
( Hara cuma tersenyum, dan mengatakan kepada Aria bahwa dia mempunyai kebiasaan sarapan jam 6 pagi).
mendengar Hara berbicara begitu Aria pun tidak heran, karena Hara memang selalu siap dalam hal apapun.
" hey Aria, apa hari ini kamu punya waktu luang, aku ingin sekali pergi ke suatu tempat, dan aku ingin pergi bersamamu". Tiba-tiba Hara berkata begitu.
Aria yang sedang sarapan pun ( Tersedak ) mendengar ucapan Hara itu.
" uhug, mmmhhhh uhug" Aria pun terbatuk-batuk.
" a,a,apa yang kamu bilang" Aria (kaget).
(Hara tersipu malu)
" A,Aku ingin libur kali ini pergi mencari kenangan, dan aku berharap kamu mau menemaniku, karena aku tidak punya teman lagi". Ucap Hara
Aria pun bengong, dan melamun " ahh, apa aku harus menemaninya pergi, (lalu dia teringat Yasmin dengan amarahnya), kalau aku menolak, dia sampai datang ke kost ku, dan berbicara terus terang kepadaku". Gumamnya.
Dengan tanda-tanda Yasmin sudah pergi duluan ke kampung halamannya, Aria meminta waktu untuk berpikir kepada Hara, dan juga mau mandi membersihkan keringatnya.
" baiklah aku akan tunggu keputusanmu, aku akan tunggu di luar sambil lihat-lihat dulu, kalau aku disini enggak enak, dan aku takut temanmu akan datang kembali". Ucap Hara.
" ehh tidak perlu keluar, disini juga gapapa kok, lagian, Sepertinya Yasmin sudah pulang kampung duluan, tidak ada tanda-tanda dia datang kesini dari pagi." Jawab Aria
" tidak baik bagi seorang wanita berdua dengan pria yang sedang mandi di kamarnya" Ucap Hara ( beranjak dari duduknya dan membuka pintu).
" kabarin aku kalau kamu sudah ada keputusannya ya!." Tambah Hara
Aria hanya mengangguk menjawab Hara.
Setengah jam berlalu, Aria akhirnya mengiyakan ajakan Hara, mereka bertemu di jembatan yang ada di depan.
" maaf membuat mu menunggu lama" teriak Aria
" jadi kamu ingin pergi kemana?" Sambung Aria.
" ikuti saja aku" jawab Hara.
Mereka berdua pergi, Aria masih belum tahu kemana Hara akan membawanya pergi dia.
Hara menyodorkan masker kepada Aria, agar identitas Aria tidak diketahui apalagi sama Yasmin.
Aria memakai kesukaannya yang sangat besar itu.
" uwah, emangnya tidak gerah memakai jaket yang gede begitu" tanya Hara
Aria pun mempertegas " kenyamanan bukan tentang penilaian orang lain,". Ungkapnya.
" jadi kita mau kemana?" Tanya Aria lagi.
Hara tidak menjawab pertanyaan Aria, lalu mengajak Aria naik bis yang sudah di stop nya.
Arah bis itu menuju pantai, Hara dan Aria pun duduk berdampingan di kursi.
" kamu enggak suka ya, aku ajak pergi, dari tadi kok diam terus". Tanya Hara
" ah enggak, kalau di dalam mobil serasa males bicara aja" jawab Aria ( sambil menatap ke arah jendela).
Hara dan Aria saling mendiamkan satu sama lain di dalam bis..
Siang itu, Mereka pun tiba di pantai itu, Hara sangat senang bisa pergi liburan ke pantai tahun ini.
Sesudah membeli tiket untuk memudahkan akses mereka di pantai, Hara pun langsung menyusuri pesisir pantai membuka sepatunya.
Aria yang melihat Hara kegirangan ikut senang, bagaimanapun karana Aria lah Hara bisa datang kesini.
( tiba-tiba Aria teringat sama Yasmin, dan penasaran apa yang dilakukannya, setelah pertemuan terakhir mereka, mereka pun belum bertemu kembali, bahkan Yasmin hari ini bolos ke kamar Aria).
" dia sekarang lagi ngapain ya, kenapa dia hari ini tidak ke kostan ku" pikir Aria.
Lalu Aria pun menelpon Yasmin, ternyata Yasmin sedang berbelanja di pusat kota, beli oleh-oleh buat keluarganya,, karena Yasmin juga mau pulang ke kampung halamannya.
" kamu menelpon siapa?" Tanya Yasmin ( menghampiri Aria).
" Ah tadi Radi temanku" ucap Aria (berbohong).
Kemudian Hara mengajak kembali Aria jalan-jalan di sekitar pantai, berfoto bareng, bercanda seperti sepasang kekasih yang sedang di mabuk asmara.
Sudah beberapa jam berlalu di pantai, mereka pun mencari makan.
Mereka makan siang, sambil menikmati hubungan mereka yang semakin dekat itu, di barengi candaan - candaan yang membuat tertawa bersama.
Ketika selesai makan dan berada di depan restoran sekitar area pantai tersebut tiba-tiba,;
" bruggg" Hara tertabrak ( oleh seorang lelaki yang sedang berlari kecil, sambil bercanda dengan seorang wanita).
" druakk" Hara terpental mengenai tiang.
Aria langsung berlari ke arah Hara dan membangunkan Hara.
Tangan Hara berdarah, ( lelaki itu menghampiri Hara) tapi Aria yang melihat kondisi Hara langsung emosi,;
" kalau jalan liat-liat dong" bentak Aria.
Lelaki itu hanya tertunduk mengakui kesalahannya.
" maaf itu salahku juga, tidak sepenuhnya salah pacarku" teriak seorang wanita menghampiri Aria dan lelaki itu.
( tapi Aria tidak asing dengan suara cewek itu ).
Aria sangat kaget dan benar-benar tidak percaya, wanita yang mengaku pacar pria ini adalah Yasmin.
Aria melakukan kontak mata dengan Yasmin yang berada tepat di depannya (Aria masih menggunakan masker).
Entah Yasmin mengenali Aria atau enggak, setelah Aria melihat dia itu Yasmin, dia langsung berbalik badan membangunkan Hara yang meringis kesakitan, lalu menggandeng Hara ke kursi.
Laki-laki itu mengikuti Aria dan Hara.
" mbak nggak apa-apa, biar saya mencari obat" ucap lelaki itu.
" itu tidak perlu" ucap Aria sinis ( sambil mengelap darah di tangan Hara).
" tapi mbaknya berdarah kak" jawab lelaki itu.
" banyak omong banget sih lu" jawab Aria (mengepalkan tangannya tanda dia sedang menahan emosinya).
Hara yang sedang duduk lemes memegang tangan Aria ( tangan Aria sangat gemetaran).
Yasmin hanya bisa berdiri dan menundukkan kepalanya, dengan ekspresi wajah ketakutan, ( karena sangat meyakini bahwa lelaki yang memakai jaket itu Aria).
" sudah, aku enggak apa-apa kok" ucap Hara ( sambil memegang tangan Aria).
Aria hanya terus tertunduk suram tidak bisa berbuat apa-apa.
" terimakasih kak, telah menghawatirkan aku, aku sudah enggak papa kok" ucap Hara kepada lelaki itu.
" tapi" lelaki itu berbicara lagi.
(Aria yang sangat emosi memotong omongan lelaki itu berdiri seakan-akan akan akan menghantam lelaki itu), tapi Hara menarik tangan Arya, dan,;
"brukk" Aria duduk kembali di samping Hara.
Aria yang merasa dirinya tidak berdaya, kepalanya menyandar ke bahu Hara.
" ah maaf kak, cowok saya selalu begini, kalau hal buruk menimpa saya". Ucap Hara kepada lelaki itu.
Lelaki itu mengerti apa yang di katakan Hara, dia pun benar-benar minta maaf kepada Hara dan Aria lalu pergi bersama Yasmin.
Setelah lelaki itu dan Yasmin pergi, Hara menyadari ada sesuatu yang membuat Aria berubah.
Sambil tertatih Hara menarik tangan Aria dan menuju suatu tempat.
Tiba di pesisir pantai, Hara dan Aria duduk di bebatuan sambil memandangi pantai.
Semenjak melihat Yasmin bersama lelaki lain, Aria tampak murung, dan tatapannya sangat kosong.
Angin berhembus kencang menerpa Aria dan Hara,;
" hey, kamu gak papa?" Tanya Hara.
(Aria hanya melamun)
" kamu yakin bahwa perasaanmu baik-baik saja, kamu tidak ingin melakukan sesuatu gitu?" Tanya Hara kembali.
" aku tidak tahu harus melakukan apa". Ucap Aria.
( dengan fokus menatap laut dan tersenyum) Hara berkata,;
" baru kali ini aku bertemu laki-laki bodoh". Ucap Hara.
Aria yang mendengar ucapan Hara pun marah.
" apa yang kamu ketahui tentangku, tentang perasaanku, tentang hubunganku dengan Yasmin, kamu hanya orang luar yang sekarang dekat denganku, kamu hanya rekan kerjaku.,, apa yang seolah membuatmu mengerti?" Bentak Aria.
Tiba-tiba Hara meneteskan air matanya, Aria kaget melihat Hara menangis.
Aria meminta maaf karena telah membentak Hara.
( Hara yang sedang menangis bersandar ke bahu Aria)
Aria pun menunduk dan memegang kedua matanya, yap dia tidak tahu apa yang dia rasakan sekarang, dia sangat merasa sangat hancur, hingga akhirnya dia pun sadar bahwa dia menangis.
Sudah lama mereka saling mendiamkan satu sama lain, Aria pun meninggalkan Hara dan bermain air laut, sambil melihat arah sekitar.
Sesekali Aria melhat ke arah Hara, Hara masih terlihat murung.
Sambil melamun memandangi laut, dalam hati Aria berkata," Yasmin sudah mempunyai pacar, seharusnya aku turut bahagia, tapi malah sebaliknya, hatiku benar-benar sakit" pikir Aria.
( Aria mengingat kembali percakapan dia dengan Yasmin di telpon, dan Yasmin mengatakan dia sedang belanja di pusat kota)
" kenapa dia tega sekali membohongiku" pikir Aria kembali.
Aria melemparkan batu ke tengah laut melampiaskan amarahnya,,, Aria masih belum bisa menghilangkan amarahnya kepada Yasmin yang membohongi dirinya.
" ah Yasmin bodoh sekali dirimu" pikir Aria.
( flashback di tempat Radi teringat perkataan Yasmin, yang tidak tahan melihat Aria bersama Hara).
" aku pun merasa begitu bodoh, kenapa kamu bersama orang lain". Pikir Aria lagi.
" tunggu aku juga disini bersama Hara, apakah Yasmin juga marah kepadaku?,, ahh tidak, aku yang tadinya menelpon Yasmin mau bilang aku sedang menemani Hara, tapi dia tidak memberikanku ruang untuk membicarakannya, karena dia bertingkah sedang sibuk, dan ternyata Yasmin juga sedang bersama dengan pria lain,,, Yang aku tidak bisa terima darinya adalah kebohongannya kepadaku". Imbuh Aria (dalam hatinya).
Aria melihat ke Arah Hara ( mengingat perkataan Hara di kamar Aria " Aku tidak mempunya teman untuk pergi liburan, jadi aku harap kamu bisa menemaniku pergi" ucap Hara) dalam ingatan Aria.
Aria berpikir dia tidak bisa membuat Hara murung begini, melihat tingkah Hara yang sebelumnya sangat ceria ketika sampai di tempat ini, sekarang dia sangat murung akibat perasaan egois Aria.
Apalagi Hubungan Aria dan Hara sekarang sudah di titik teman dekat,,
" oh iya, Hara mengajakku pergi kesini untuk membuat kenangan, kalau dipikir-pikir kenangan hari ini bukan kenangan untu dia saja, itu pun berlaku juga untuk kenangan di dalam hidupku" pikir Aria.
" hmmm baiklah, gue tidak bisa membuat keadaan terus begini, gue harus bisa membuat kenangan ini terasa Indah untuk Hara" ujar Aria dalam hatinya.
Sunset akan segera tiba, angin berhembus kencang menerpa Hara dan Aria.
Aria memaksakan hatinya buat baik-baik saja, dia bersikap seolah telah melupakan kejadian siang itu, Aria tidak mau membuat Hara kecewa.
( Aria menghampiri Hara)
melihat Hara yang kedinginan dengan tatapan sedihnya, Aria membuka jaketnya dan memberikan jaketnya kepada Hara.
Hara menerima jaket Aria, dan menyimpannya di tengah-tengah perut dan lututnya. ( Hara sedang memeluk lututnya sambil memandangi arah laut).
Aria duduk di samping Hara. ( Hara tidak menghiraukan Aria).
( Aria menoleh ke arah Hara)
Angin datang berhembus kencang, meniup rambut Hara.
Aria melotot kagum melihat Hara yang ada di sampingnya.
Hara menatap arah sunset dan rambutnya berterbangan tertiup angin pun membuat Aria terpana.
( Hara yang sangat cantik, mungil dengan mata lebamnya membuat Aria tidak mengedipkan matanya).
Hara kemudian berdiri dan memakai jaket Aria.
Aria yang menutup mulutnya ingin tertawa melihat Hara memakai jaketnya karena benar-benar gede untuk ukuran badan Hara.
( jaket Aria menutupi badan Hara hingga yang terlihat lutut dan kakinya saja).
Hara meninggalkan Aria dan berjalan menuju arah pantai.
Hara kelihatan murung sekali sejak di bentak Aria, Aria yang merasa bersalah pun kembali menghampiri Hara.
" Apa kamu masih marah dengan perkataan ku tadi " Ucap Aria
( Hara masih memandangi laut dan tidak berbicara kepada Aria )
" lakukan sesukamu", ucap Aria kembali
( Hara menoleh ke Aria )
" Lakukan sesukamu, jika itu bisa membuatmu lebih baik, a,aku juga tidak bisa berdiam diri melihat kamu begini, aku ingin membuat kenangan yang indah untukmu,,,
" ahh bodohnya aku, seolah aku ini benar-benar lelaki, hanya hasrat ku saja yang ingin menyenangkan temanku, tetapi kelakuanku tidak bisa membantunya dan membuatnya senang." tutur Aria. ( sambil memegangi dahinya dan berdiri di samping Hara)
Hara yang melirik ke arah Aria tersenyum mendengar Aria berkata begitu.