( Rumah Aria)
Aria yang sedang rebahan di panggil ibunya.
" Aria makan dulu". Ucap ibunya
" mama sudah membuatkan semur jengkol kesukaanmu". Tambah mama Aria
" Ah, iya ma" jawab Aria.
" Syifa mana ma?" Tanya Aria
( Syifa adalah adik Aria, dia berumur 17 tahun, dia kelas 12 SMA, dan tahun ini adalah tahun kelulusannya.)
" Syifa lagi main sama temannya, tadi ada yang nyamper". Jawab Mama Aria
" ahh dia ini, kerjaannya main melulu, terus dia main sama cewek apa cowok ma?" Tanya Aria kembali.
" Sama cewek Aria, kalau main dia tidak pernah di samper sama cowok." Jawab mamanya.
" ohh begitu yaa" Ucap Aria ( " Syukurlah" Aria berbicara dalam hatinya).
" kamu tidak berubah Aria, kamu selalu menghawatirkan adikmu dari dulu". Ujar mama Aria
" bukan begitu ma, Aria hanya khawatir dengan pergaulan Syifa, dia kan seorang perempuan, Aria takut Syifa terbawa pergaulan yang tidak baik, Bapak kan sudah tiada, otomatis Aria yang harus membimbing dan mengawasinya.".ucap Aria.
" Kamu memang anakku" mama Aria tersenyum.
" kalau aku bukan anakmu, lantas aku anak siapa?" . Ucap aria dalam hatinya.
( sore hari di rumah Aria )
" eh kak, barusan aku ketemu sama kak Yasmin lho, dia tambah cantik." Ucap Syifa ( Adik Aria).
" memang Yasmin udah cantik dari dulu, enggak seperti kamu". Canda Aria.
" ihh jahat" ucap Syifa ( memukul lengan Aria ).
Aria yang sedang meledek Syifa tertawa.
" jadi bagaimana? " Tanya Syifa
" Bagaimana apanya" ujar Aria
" itu lho, hubungan kalian berdua ". Goda Syifa
" Hubunganku dengan Yasmin baik-baik saja, kita enggak membenci satu sama lain". Ucap Aria
" Ahhhh kakakku memang bodoh, padahal ada gadis secantik kak Yasmin yang selalu di dekatnya, kenapa enggak diembat saja". Ledek Syifa
( Aria tersenyum ke arah Syifa dan memegangi kepalanya ).
" Dasar bocil, bocil tahu apa?". Ledek Aria.
" Kakak ini, seharusnya kakak sadar, hhmmm apa jangan-jangan?". Kata Syifa
" Apa?" Tanya Aria
" Apa jangan-jangan Kakak tidak normal ya," tanya Syifa menggoda Aria lagi..
" apa, apaan kamu ini Syifa, jelas aku ini normal lah, aku juga punya seseorang yang aku suk...." Aria menghentikan pembicaraannya.
" ya,ya, yang jelas aku ini lelaki normal" Tambah Aria memalingkan wajahnya.
" ohhhh aku paham, jadi begitu yaa". Ujar Syifa
( Sambil meninggalkan Aria dan menggoda Aria) Syifa pun berkata,;
" hmmm ternyata ada seseorang yang lebih cantik dari kak Yasmin ya, aku penasaran seperti apa wanita itu, ternyata kakakku bukan tidak normal, tapi dia menyukai...."
" yaa jelaslah aku ini normal Syifa" teriak Aria
( Syifa berlari sambil ketawa dan menutup pintu)
" aaaa mama tolong, ada orang tidak normal" ucap Syifa..
" ahh keceplosan, sebenarnya juga siapa orang yang gue sukai itu". Ucap Aria dalam hati. ( Aria memejamkan matanya).
( terlintas Hara dalam pikiran Aria).
Aria pun membuka matanya kembali, dan bergumam,;
" Hara, semenjak terakhir kali bertemu, gue tidak mendapat kabar darinya, dan pesan dari gue pun belum di buka,,apa yang sedang dia lakukan ya,, apa dia sedang berlibur dengan keluarganya?, atau dia sedang berlibur dengan lelaki lain."
( Aria kaget dengan pikirannya yang menuju ke Hara)
" ahhh apa yang gue pikirkan, kenapa Hara,,,
tidak, tidak, Hara hanya teman kerja gue, dan alasan gue memikirkan Hara karena rasa bersalah gue, membuat Hara murung saat liburan kemarin." tambahnya
( Aria yang tengah rebahan di kamarnya)
" Hara " ( dalam hati Aria )
" Ahhh gue penasaran kabar dia, apa gue kirim pesan lagi yaa". Sambungnya.
" apa kabar Hara, apa kamu baik- baik aja, liburan ini kamu pergi kemana?" Tulis Aria mengirim pesan ke Hara.
" Apa ini tanda gue menyukai Hara?" Gumam Aria.
Tidak lama berselang...
" kringg" HP Aria berbunyi.
Aria langsung membuka HP nya, tapi...
" Aria, besok kita pergi ke gunung yuk, Jangan lupa ajak Syifa" ternyata pesan dari Yasmin.
" ok laksanakan" balas Aria.
( keesokan Harinya )
Aria dan Syifa berdiri di pinggir jalan,
" tottott" Radi mengklaksoni mereka.
" Ahh itu kak Radi" ujar Syifa
Mereka pun masuk mobil, dan di dalam sudah ada Yasmin.
" jujur sejak aku melihatmu kemarin, kamu sangat berbeda Syifa". Ucap Yasmin
" eh, berbeda apanya kak?" Tanya Syifa
" kau telah tumbuh jadi wanita yang anggun, barusan kalau kamu tidak bersama Aria, mungkin aku tidak akan mengenalimu". Ujar Yasmin.
( Syifa merasa malu)
" aku ingin mempunyai adik, apalagi anggun seperti Syifa". Tambah Yasmin
Radi menepuk pundak Aria, dan berkata,;
" kode broo, kode". Ucap Radi
" Ap,apa-apaan sih." Ucap Yasmin menari Rambut Radi ke belakang.
" oy,oy,oy Yasmin, hentikan aku sedang nyetir" teriak Radi ( sambil tertawa).
" salah siapa coba". Ucap Yasmin ( melepaskan tangannya dari kepala Radi dan langsung cemberut).
Aria dan Syifa tertawa melihat tingkah Yasmin dan Radi.
" entah kenapa, aku melihat kak Yamin dan Kak Radi sangat cocok". Goda Syifa
" benar kan bukan hanya gue saja yang berpikiran begitu." Ucap Aria
" Terserah kalian saja lah". Tegas Radi.
" melihat kedekatan kalian bertiga sangat menyenangkan, ahh jadi ingin cepat-cepat lulus sekolah, dan ingin bekerja, mudah-mudahan tempat kerjaku dekat dengan kalian bertiga." Ucap Syifa
" ahh jangan, itu hanya merepotkan ku saja" Jawab Aria
" ya tuhan, kenapa kakakku sifatnya begini" Syifa menggerutu.
Aria hanya tertawa kecil mendengar adiknya berkata begitu.
" btw kalian suka berlibur kemana pas libur kerja?" Tanya Syifa kembali..
" ahh kalau itu kamu tanya saja pada Aria dan Yasmin, soalnya aku jarang ikut-ikutan, kemarin aja Yasmin bilang kepadaku berlibur ke laut berdua lho". Jawab Radi
( Aria langsung menoleh ke arah Yasmin, Wajah Yasmin sangat merah tidak memandang ke arah luar)
" ehh benarkah" Ucap Syifa sambil menarik pundak Aria.
" ternyata hubungan kakak dengan Kak Yasmin sudah jauh yaa, hmmm tercium bau-bau percintaan" Ucap Syifa kembali sambil menggoda Aria.
" ihh diam kau dasar bocil" Aria mencoba menutup mulut Syifa dengan tangannya, tapi Syifa mengelak ( sambil tertawa).
(Aria menatap Yasmin, tapi Yasmin tidak berani menatap Aria).
Aria memalingkan wajahnya ke depan dan bersandar di kursi.
" ahh ternyata bukan gue saja, Radi pun sama di bohongi sama Yasmin, sebenarnya apa sih yang di pikirkan Yasmin.".
Aria yang heran dengan Yasmin melihat ke arah luar dengan perasaan janggalnya.