lakukan sesukamu", ucap Aria kembali
( Hara menoleh ke Aria )
" Lakukan sesukamu, jika itu bisa membuatmu lebih baik, a,aku juga tidak bisa berdiam diri melihat kamu begini, aku ingin membuat kenangan yang indah untukmu,,,
" ahh bodohnya aku, seolah aku ini benar-benar lelaki, hanya hasrat ku saja yang ingin menyenangkan temanku, tetapi kelakuanku tidak bisa membantunya dan membuatnya senang." tutur Aria. ( sambil memegangi dahinya dan berdiri di samping Hara)
Hara yang melirik ke arah Aria tersenyum mendengar Aria berkata begitu.
" Hey Aria" ucap Hara
Aria melirik ke arah Hara
" Terima kasih telah menemaniku hari ini." Ucap Hara lirih.
( Aria hanya melamun melihat gadis secantik Hara didepannya, melihat Wajah Hara yang memerah di tambah sinar jingga sunset menyempurnakan kecantikan Hara saat itu).
" be,begitu ya" ucap Aria.
Kecanggungan Aria meledak, tidak bisa berkata apa-apa.
" maaf ya, telah membuatmu kacau hari ini" ucap Hara ( melirik ke arah Aria sambil memegangi rambut di atas daun telinganya).
" Baiklah saatnya kita pulang" Hara berbalik badan dan berjalan meninggalkan Aria.
Aria yang merasa tidak berbuat apa-apa hari ini kepada Hara, dia pun akhirnya mengejar Hara.
" Hara" teriak Aria ( berlari menghampiri Hara).
(Hara menoleh ke belakang)
" ada apa?" Sahut Hara
Aria tertunduk malu dan mengatakan,;
" b,bolehkah aku berfoto denganmu?" Tanya Aria.
( Hara tersenyum ) dan menempelkan kepalanya di pundak Aria, tanda dia boleh mengambil foto berdua.
Mereka berfoto dengan latar matahari uang terbenam.
PERJALANAN PULANG.
Aria dan Hara naik bis untuk pulang, Hara yang masih saja diam, berbeda saat perjalanan tadi pagi.
" K,kalau kamu tidak keberatan, di pusat kota kita cari makan dulu" ujar Aria.
( menggelengkan kepalanya) dan berkata,;
" maaf keluargaku sudah menungguku di rumah". Jawab Hara.
( Aria hanya bisa memalingkan pandangan tanda kekecewaannya).
Mereka pun tiba dan turun di halte pemberhentian pusat kota.
Mereka turun di bis, Yap di sana ada Yasmin yang sedang duduk di kursi sambil menundukkan kepalanya.
( tanpa menghiraukan keberadaan Yasmin ) Hara pun berkata,;
" Terima kasih untuk hari ini, ini jaket mu, ( Hara mau melepaskan jaket Aria)".
Tapi Aria menahan Hara melepaskan jaketnya.
" t,tidak usah, pakai saja, lagipula cuacanya dingin, rumahmu masih jauh". Ucap Aria
Tiba-tiba,;
" Brukkk" Yasmin memeluk Aria di depan Hara.
Hara tertunduk dan melangkah melewati Aria yang sedang di peluk Yasmin.
" Tunggu Hara" teriak Aria.
( Hara tidak menghiraukan panggilan Aria, dia terus berjalan menjauhi Aria).
Plot Aria dan Yasmin
Kini tinggal Aria dan Yasmin berdua di tempat itu.
Aria yang masih kesal dengan kejadian tadi siang mencoba menahan amarahnya, dan berbicara kepada Yasmin.
" ada apa?" Tanya Aria
( Yasmin tidak menjawab dan tetap memeluk Aria).
" sebenarnya apa yang kamu inginkan?" Tanya Aria kembali.
( Yasmin tetap tidak menjawab).
Aria memegang tangan Yasmin dan berjalan meninggalkan halte tersebut.
Di perjalanan Aria terus bertanya kepada Yasmin, tapi tidak ada satu pun jawaban dari Yasmin.
"Ahh sial, kenapa hari ini gue harus di hadapkan dengan karakter yang sama." Gumam Aria.
Aria pun membawa Yasmin ke kostan Aria.
Setelah sampai dan masuk ke kamar Aria, Aria menyiapkan makan yang di belinya di perjalanan tadi.
" Sudahlah jangan terlalu di pikirkan, itu hanya jalan kita masing-masing, apa yang harus kita salahkan, aku tidak bisa menyalahkan mu, dan begitu pun sebaliknya." Ucap Aria ( memperjelas suasana).
" Aku juga mau meminta maaf, karena tidak memberitahu kamu tentang aku dan Hara pergi ke pantai" sambung Aria ( sambil memberikan piring kepada Yasmin).
" berbicaralah biar tidak ada kesalahpahaman di antara kita." Ujar Aria kembali.
Entah kenapa Aria sekarang telah melupakan emosinya terhadap Yasmin, dan dia bersikap dewasa kepada Yasmin, agar Yasmin berbicara.
" Apa kamu marah padaku?" Tanya Aria.
Yasmin yang mendengarkan semua perkataan Aria dari tadi pun akhirnya berbicara.
" maafkan Yasmin, Yasmin hanya egois, maafkan Yasmin juga karena telah membohongi Aria, Yasmin mengaku salah." Ucap Yasmin.
" Sudah aku bilang ini tidak salah" Aria agak membentak Yasmin.
( Yasmin cuma bisa tertunduk).
" m,maafkan aku, maaf perkataan ku terlalu kencang" ujar Aria.
" Yasmin cuma ingin menanyakan dan menjelaskan sesuatu kepada Aria." Ucap Yasmin.
" Sudah ku bilang kan, tidak ada yang perlu di jelaskan, meskipun kita bersahabat dan terikat satu sama lain, kita tidak berhak untuk mengurusi kehidupan pribadi kita masing-masing.". Ujar Aria
"Bukan soal itu yang ingin Yasmin bahas dan tanyakan" Ucap Yasmin.
(Sambil menyantap makanannya,Aria tidak menghiraukan omongan Yasmin)
" Hey Aria, Apakah Aria juga berpikir kalau kehilangan sahabat itu sangat menyakitkan?" Tanya Yasmin.
( Aria menatap wajah Yasmin ) lalu mengatakan,;
" kehilangan apa yang kau maksud, kalau kehilangan yang kau maksud itu sebuah kematian, aku pasti akan sedih, tapi kalau kehilangannya untuk sebuah kebahagiaan, aku pasti akan mendukungnya". Ucap Aria.
Yasmin yang mendengar ucapan Aria itu pindah tempat ke samping Aria.
" Yasmin ingin selalu ada di sisi Aria, dan begitu pun sebaliknya, Yasmin ingin Aria selalu berada di sisi Yasmin". Ucap Yasmin.
( Aria hanya tertunduk mendengarkan omongan Yasmin).
" uwahh keinginan macam apa itu" ujar Aria ( dalam Hati).
" maafkan Yasmin karena Yasmin egois, maaf telah membohongi Aria hari ini, Yasmin telah membuat Aria emosi dan kecewa". Ucap Yasmin.
( sambil menyentuh paha Aria ) Yasmin pun berkata, ;
" Y,Yasmin sangat menyukai Aria lebih dari seorang sahabat dan ingin memiliki Aria selamanya". Ucap Yasmin.
( Aria tersedak mendengar ucapan Yasmin).
" bhukk bruhuk, hhhh" ( Aria yang tersedak).
Yasmin pun panik, dan akhirnya memberikan segelas air kepada Aria ( sambil mengusap-usap punggung Aria)
" kamu baik-baik saja?" tanya Yasmin.
" hmm " Aria menganggukkan kepalanya.
" maaf telah membuat Aria terkejut, ini bukan tentang kita harus pacaran, dan Aria pun tidak harus menjadi pacar Yasmin, ini hanya sebuah keinginan egois Yasmin". Ucapnya.
" ap,apa maksud". Aria gugup.
" Hey Aria" ( Yasmin memotong pertanyaan Aria).
" Dengarkan Yasmin dulu". Ucap Yasmin
" memang benar Yasmin menyukai Aria dan ingin terus berada di samping Aria, tapi bukan berarti kita harus melalukan hal seperti pacaran, menjadi sahabat Aria pun Yasmin sudah bahagia." Tegasnya.
(Aria telah selesai makan,)
Aria sangat kebingungan dengan perkataan Yasmin.
" maaf Yasmin sangat egois, seolah-olah ingin menguasai Aria sendirian, Yasmin pun belum tahu pasti apa yang Yasmin inginkan". Ucap Yasmin.
" Tunggu ada yang salah dengan Yasmin, dia seolah kehilangan kesadarannya, dari tadi dia berbicara tidak jelas". Gumam Aria.
Aria yang menyadari obrolan Yasmin sangat tidak beralasan pun akhirnya memegangi kepala yasmin.
" Terus yang kamu inginkan sekarang apa?" Ucap Aria
( Yasmin hanya menggelengkan kepalanya).
" baiklah ayo sekarang kamu pulang, aku tahu kamu sangat capek hari ini, kamu juga harus istirahat, besok kamu mau pulang ke rumah kan? " Tanya Aria.
Aria pun mengantarkan Yasmin pulang berjalan kaki.
Di jalan Yasmin yang berjalan mengikuti Aria memegang baju Aria, tapi Aria memegang tangan Yasmin.
" Ada apa, kamu takut?" Tanya Aria
" e,enggak, Yasmin merasa sangat senang, sudah lama tidak jalan bareng Aria". Jawab Yasmin
Aria hanya tersenyum mendengar itu dari Yasmin.
setibanya di depan kostan Yasmin, Aria pun menyuruh Yasmin untuk istirahat, dan Yasmin pun membuka kunci kamarnya...
" jangan lupa langsung kunci lagi, dan pergi tidur." Ucap Aria
( Yasmin mengangguk dan tersenyum kepada Aria).
" Aria juga harus istirahat ya, Terima kasih telah mengantarkan Yasmin". Ucap Yasmin.
" Aku pergi dulu". Balas Aria
( Yasmin mengangguk)
" Hati-hati". Ucap Yasmin lagi
Aria membalikan badannya, dan meninggalkan Yasmin.
Tiba-tiba,;
" Aria" teriak Yasmin.
( Sambil menarik aria dari belakang, Aria pun berbalik)
Tiba-tiba Yasmin merangkul kepala Aria.
" plokk" ( bibir Yasmin nempel di bibir Aria).
Aria yang kaget cuma dapat menerima ciuman Yasmin dan hanya bisa diam.
" ahh, apa-apaan ini, rasanya sangat sakit sekali". Gumam Aria.
( Aria yang sedang berciuman dengan Yasmin merasakan sakit hati).
Yasmin melepaskan ciumannya dan berkata,;
" T,Terima kasih, Aria sayang". ( sambil berlari meninggalkan Aria).
Aria masih tidak percaya apa yang di lakukan Yasmin, dia begitu kaget.
Dalam perjalanan ke kostan nya, Aria teringat ciuman Yasmin.
" kenapa dia melakukannya, dan kenapa hati gue sangat sakit". Pikir Aria.
" ahh tidak, pasti ada yang salah dengan Yasmin, gue yakin seharian ini dia tidak bersikap normal." Ujar Aria.
Dia berhenti di tepi jembatan dan memandangi sungai yang di bawah jembatan.
" sial Hati gue masih terasa sakit, apa yang sebenarnya terjadi. ". Gumam Aria.
( Di kamar Aria)
setelah Aria sampai di kamarnya, dia membereskan tempat tidurnya, dan mengganti pakaiannya.
Dia pun tiduran di kasurnya, dan memejamkan matanya.
( Di pikiran Aria ) Terlintas Hara yang sedang tersenyum.
Aria membuka matanya.
" Ahh sial, gue lupa tanya kabar Hara, apa dia sudah sampai di rumahnya ya?". Gumam Aria.
Aria pun mengirim pesan kepada Hara, dan menunggu balasan dari Hara.
sudah ½ jam berlalu, tidak ada balasan dari Hara.
" Ahh sudahlah, mungkin dia sudah tidur". Gumamnya lagi.
Aria pun tertidur dengan rasa lelahnya yang tak tertahan..
( Pagi Hari Di kamar Aria).
( Aria dan Hara sedang berjalan di pesisir pantai, dan mereka bergandengan tangan.)
" Hey Aria, aku sangat rindu padamu" ucap Hara ( tersipu malu ).
" ah iya, aku juga sangat rindu padamu Hara." Aria membalas perkataan Hara ( sambil memeluk Hara).
tiba-tiba air laut pasang, memisahkan Aria dan Hara, Aria yang terseret air laut pun tenggelam.
Akhirnya ada seseorang yang memanggil nama Aria.
" Aria, Aria, hey Aria, Aria bangun?" Ucap seseorang itu.
Aria dengan setengah sadar menyadari bahwa dia sedang berada di kamarnya.
" euhhhhhkkk ada apa", ucap Aria sembari menggeliat.
" bangun Aria, ayo kita berangkat". Ucap Yasmin ( jongkok di depan Aria).
" Ehh Yasmin, dan kemana Hara" gumam Aria.
Aria yang telah sadar menyadari dirinya bersama Hara adalah mimpi dalam tidurnya.
" Cepetan kita harus bergegas". Ucap Yasmin ( memegang bahu Aria, dan menggoyang-goyangkan tubuh Aria).
" euhhh (Aria mengangguk) ", bangun dari tempat tidurnya dan berjalan menuju kamar mandi.
Plot Yasmin dan Aria
Yasmin dan Aria sedang menunggu bis di halte kota, tidak lama berselang bis pun datang.
Aria dan Yasmin berada di kursi yang berdampingan.
Rasa canggung menghampiri Yasmin dan Aria karena kejadian semalam.
" hey Yasmin". Kata Aria
( Yasmin langsung memberikan cemilan kepada Aria, dan tetap tidak melihat Aria ).
Aria hanya tersenyum,;
" Sudah lama kita tidak pulang kampung halaman, kira sekarang sedang musim apa ya?" Lanjut Aria.
( Yasmin tetap tidak menjawab dan tidak melihat wajah Aria).
Aria yang kesal akhirnya memutarkan kepala Yasmin ke hadapan Aria.
( Yasmin tetap tidak bisa memandang wajah Aria).
" Apa ada yang salah denganku hah?" Tanya Aria kembali ( mencubit pipi Yasmin).
Sambil memalingkan wajahnya ke depan Aria pun berkata,;
" Yas, apa pendapat kamu tentang Hara?" Tanya Aria
" Y,Yasmin tidak tahu, bahkan Yasmin dan dia belum pernah bicara". Ucap Yasmin
" Ahh benar, meskipun sering ketemu, Yasmin dan Hara tidak pernah berbicara sekalipun". Pikir Aria.
" s,sebenarnya Hara itu baik lho" Ucap Aria membuka obrolan kembali.
" oh" jawab Yasmin singkat.
( Aria menoleh kearah Yasmin dan mencubit pipi Yasmin ).
" plakk" tangan Aria di singkirkan oleh tangan Yasmin dengan keras.
Aria yang kebingungan,;
" k,kamu ini kenapa sih, dari tadi diam terus, bukan, bukan dari tadi, dari kemarin kamu bertingkah aneh, sebenarnya apa yang terjadi, ini harinya kita lho, jarang-jarang kita bisa berdua gini". Ucap Aria.
" ini bukan waktunya buat kita berdua untuk saling diam". Sambungnya.
( Yasmin memegang tangan Aria, dan bersandar di bahunya)
" ini juga bukan waktunya membahas Hara". Ucap Yasmin pelan.
" Hmmm, ternyata ada yang cemburu nih yee". Goda Aria ( memegang dagu Yasmin)
" ap,apaan sii" jawab Yasmin mencubit tangan Aria.
" at,at,at s,sakit tau". Kata Aria sambil melepaskan cubitan Yasmin.
Yasmin tersenyum kecil, memejamkan matanya dan tetap bersandar di bahu Aria.
" hey, Aria, apa boleh Yasmin tidur begini?" Tanya Yasmin.
" euhh, lakukan sesukamu". Jawab Aria.
Selama perjalanan Yasmin tidur di bahunya Aria.
( Sampai Kota tujuan) kampung halaman mereka berdua, Yasmin dan Aria turun.
" Tottot, tottott" suara klakson mobil berbunyi.
Ternyata itu adalah Radi ( menjemput Aria dan Yasmin menggunakan mobil, Radi sudah pulang duluan, dan itu adalah kebiasaan Radi, jika ada libur tahunan, dia akan pulang meninggalkan Aria dan Yasmin).