Chereads / CONTRACT MARRIAGE WITH CEO / Chapter 23 - LIONA TIDAK TENANG

Chapter 23 - LIONA TIDAK TENANG

"Aku tidak peduli tentang William yang akan memanggilku sebagai istri pemalas. Lagipula, siapa yang malas. Aku hanya menunda pekerjaan," kilah Naera tanpa melanjutkan perkataannya yang tadi.

Niola memandang anak tirinya penuh selidik. Ucapannya sekarang dengan yang tadi sangatlah berbeda, tapi Niola tak ingin tahu bagaimana kelanjutan sebenarnya. Dia pun meninggalkan Naera dan kembali melanjutkan pekerjaan yang tertunda.

"Huft! Jaga mulutmu, bodoh!" Naera menampar bibinya sendiri.

***

Liona tidak tenang dan ia benar-benar menunaikan hajatnya dengan memerintahkan beberapa orang untuk menguak identitas Naera Rose. Setelah tiga hari bekerja, akhirnya para suruhannya itu mengetahui siapa Naera sesungguhnya.

Ia adalah seorang wanita bayaran yang baru saja pensiun dari dunia malam. Naera tinggal bersama ayah kandung serta ibu tirinya, meskipun sempat dikabarkan ia menghilang selama beberapa waktu. Sekarang Naera telah menemukan tambatan hatinya, yakni William Morgan. Seorang pria yang pernah dikhianati oleh Liona Vinch.

"Hari ini juga aku akan membuat perhitungan pada keluarga Ditcho Morgan. Jika mereka tahu siapa Naera, pasti mereka tak akan sudi menjadikannya sebagai menantu."

Liona memainkan kuku-kuku tangannya sambil bersandar di tembok rumah bagian depan. Liona sudah mengetahui seluk beluk gadis itu, bahkan rumahnya sekalipun. Sekarang dia sedang memanaskan mobil untuk menuju kediaman Ditcho beserta istri.

Bagaimanapun juga Liona pernah diistimewakan oleh William dan ia pernah menikmati harta lelaki itu dengan cuma-cuma. Sudah pasti ia akan merasa iri dan tersaingi apabila ada wanita lain yang mampu menggantikan posisinya. Dipikir Liona mantannya itu tak bisa melupakannya. Lalu, siapa sangka jika dia dalam minggu ini akan menikah, bahkan mendahului Liona Vinch.

Liona akhirnya tiba di rumah Ditcho. Tadinya Liona hendak memencet bel, tapi ternyata pintu gedung itu sudah terbuka lebar. Ia sedikit mengintip dan tampaklah William juga ada di sana bersama wanita setengah baya tak dikenal. Liona sempat menguping pembicaraan keluarga Ditcho Morgan yang ternyata sedang membahas tentang acara pernikahan putranya. Rupanya sosok asing itu adalah utusan dari sebuah usaha wedding organizer.

Hatinya semakin memanas, karena mengetahu persta yang akan digelar secara meriah. Baginya, Naera tak pantas memeroleh kenikmatan itu, karena dia hanyalah mantan kupu-kupu malam.

Sebelum semuanya terlambat, Liona pun memilih masuk ke rumah Ditcho tanpa aba-aba. Dia berjalan bak model sambil mengembangkan senyumnya.

"Selamat malam keluarga Morgan!" sapanya.

Semua yang berada di sana terkejut bukan main dan menatap Liona penuh tanda tanya. Siapa yang telah mengundang dirinya untuk datang?

Melihat hal tersebut, Ditcho langsung menunda pembahasan mereka dan meminta untuk melanjutkannya besok saja. Dia dapat mencium aroma tidak sedap di sini. Apabila dipaksakan, maka pengurus WO itu akan merasa ifil dan tidak nyaman.

"Apa motifmu menginjak rumah kami kembali putri Vinch?" Ditcho memangkas jarak diantara mereka seberes kepergian perempuan tadi.

Liona terus saja menampilkan deretan giginya dan penuh kesombongan. Dia yakin sekali, jika malam ini akan menjadi malam yang paling mengerikan bagi William. Ditcho dan istrinya akan murka setelah mengetahui siapa Naera Rose.

"Apa kalian yakin untuk menikahkan anak kalian ini dengan wanita murahan itu?"

Setelah selesai bicara, Liona mengelilingi tubuh Meera yang kala itu ikut membersamai suaminya. Dia sebagai penyebar surat undangan pernikahan pasti akan menjadi orang yang paling syok.

"Apa maksudmu, Liona?" Ditcho kembali bersuara.

"Kupikir kalian akan menyesal setelah menikahkan William dengan Naera, karena dia adalah seorang jalang. Naera itu perempuan bayaran kelas kakap!"

Degh!

William yang semula baik-baik saja sontak keringat dingin dan gemetaran. Liona menyampaikan sebuah berita benar yang entah dari siapa ia peroleh. Pria itu melihat ke arah orang tuanya yang juga ikut menatapnya.

"Kenapa kau bisa berkata seperti itu?" tanya Meera.

"Aku sudah mengetahui siapa Naera Rose. Hahaha. Apa kalian yakin masih ingin menikahkannya dengan William?"

"Liona Vinch, kuperingatkan padamu untuk tidak memancing situasi. Kau adalah wanita yang berhasil mengkhianatiku di malam pernikahan dan sekarang kau malah cemburu melihatku bersama perempuan lain. Memangnya kau ini siapa sehingga bisa mengetahui tentang seseorang? Kau bukan Tuhan, Liona!"

William memang membenarkan ucapan mantannya itu di dalam hati, tapi tidak dengan mulutnya. Bagaimanapun juga orang tuanya sudah terlanjur menyayangi Naera dan mereka juga telah melakukan perjanjian kontrak pernikahan. Tentu saja William tidak ingin membuat Ditcho serta Meera kecewa berat dengan mengetahui masa lalu Naera.

"Kau tidak memiliki bukti apa-apa. Lagipula, aku tahu betul siapa Naera. Dia itu perempuan baik-baik lagi penyayang yang tak akan berselingkuh dengan lelaki lain, terlebih di malam pernikahannya!"

William terus menyudutkan Liona di depan Meera dan Ditcho. Dia sudah mengenal Liona cukup lama. Jika perempuan memiliki bukti, pasti sudah ia tunjukkan sejak awal. Liona hanya mengandalkan ucapannya saat ini, pertanda bahwa ia tidak memegang bukti apa-apa.

"Benar juga apa yang dikatakan oleh putraku. Pasti kau cemburu karena membaca surat undangan pernikahan yang kemarin kubagikan, kan? Hahaha. Liona-Liona. Seharusnya kau tidak bermain api waktu itu."

William sedikit lega, karena pada akhirnya sang mama bisa percaya. Ia semakin percaya diri untuk mengusir Liona sebelum perempuan itu berhasil mencuci otak Ditcho dan Meera.

"Sebaiknya kau pulang daripada harus mengadu domba kami semua, Liona. Aku sudah tidak mencintaimu lagi dan mustahil bisa menerimamu kembali. Menikahlah dengan dia yang waktu itu kau bangga-banggakan," titah William.

Kemudian pria itu menggiring Liona hingga ke depan pintu.

"Lepaskan aku, William. Kenapa kau melindungi kekasih jalangmu itu? Seharusnya kau sadar, bahwa hidupmu tak akan bahagia bersamanya."

"Aku mencintai Naera Rose!"

William mendekatkan bibirnya pada mata Liona, supaya perempuan itu dapat menangkap pergerakan benda kenyal tersebut. William terpaksa mengakui bahwa ia mencintai Naera agar Liona sadar dan merasa minder, lalu pergi.

"Hah, kalian semua bodoh! Kenapa tidak ada yang percaya padaku?"

"Karena kau sudah pernah menyia-nyiakan kepercayaan yang kami beri," tambah Ditcho yang membuatnya kian tersudutkan.

Ketiga orang itu menertawan nasib malang Liona. Seketika kesombongannya tadi tak terlihat lagi. Liona bak anak kecil yang dibully oleh orang dewasa dan mengalami kekalahan.

Sedangkan itu Liona merutuki kebodohan dirinya yang memang tidak memiliki bukti apa-apa. Kemungkinan besar sekarang keluarga Morgan menganggap bahwa dirinya adalah pendusta besar dan cemburu berat dengan pernikahan William.

"Dengar, Liona! Jangan pernah hadir di hidupku lagi, karena aku sudah membuangmu jauh-jauh. Semoga kami bisa menerima surat undangan pernikahan secapatnya darimu. Hahaha."

William dengan angkuh mendorong bahu Liona dan membuat perempuan itu mundur beberapa langkah. Ia meledek sang mantan yang kalah saing dengan dirinya. William merasa puas, karena saat ini Liona tengah menanggung rasa malu yang teramat sangat.

***

Bersambung