Chereads / SENYA / Chapter 3 - USAHAKU MEMBAWA LUKA

Chapter 3 - USAHAKU MEMBAWA LUKA

Aku pernah berpikir untuk mencurinya dari dia, saat itu aku merasa sudah kuat, aku punya sayap yang lebar dan perkasa, yang siap membawanya terbang menembus angan imajinasinya. Aku salah besar dalam mengimpulkan tentang kekuatanku, mesti sayapku kuat itu tidak cukup meyakinkannya, dia bukan saja nampak ragu, tetapi benar-benar membatahkan sayap itu sekuat tenaga.

Walau perkasa bukan berarti aku bisa menakluk semuanya, dia terus menolak ku dengan lembut, tanpa membiarkan ada memar di hatiku. Aku lagi-lagi dibuat kagum olehnya, kelembutannya mengalahkan kain sutra. Aku pantang menyerah, sekuat tenaga memperlihatkan padanya bahwa kasih sayangku melebih laki-laki itu.

beberapa saat dia menjaga jarak, dia berkata padaku,

"Menjauhlah sebisa mungkin, jangan biarkan aku membencimu, aku sungguh tak ingin semuanya hancur hanya karena sebuah rasa, aku tak sanggup untuk membencimu, walau terkadang aku ingin tapi aku tak bisa. untuk sekali ini saja menyerah, aku mohon jangan melangkah jauh aku takut kau akan terluka, aku benar- benar memohon untuk kali ini."

Aku hanya terdiam melihat dia menangis dan memohon di hadapanku, untuk kedua kalinya dia menyuruh untuk menyerah pada dirinya, itu membuat bagian kanan dadaku terasa kosong. Dia tidak mengatakan bagaimana caranya aku menyerah pada dirinya, aku berusaha membuktikan diri bahwa aku pantas di sandingkan dengannya, tapi dia menolakku.

Aku memberikan perhatian dan kasih sayang lebih padanya, bahkan aku memberikan bagian penting dari hidup untuknya dan dia malah terluka dengan perbuatanku, begitu burukkah aku dibanding dengan pria yang bertahun-tahun berada disisinya. Akankah saingan cintaku menang hanya masalah waktu, waktu mempertemukan dia denganya terlebih dahulu makanya kekalahanku terpampang lebar.

Aku masih tak peduli dengan itu, aku tetap mengejarnya sejauh dia meninggalkanku, aku melihat punggunya yang makin lama, makin memudur, kembali ku teriakkan namanya dengan keras

"SENYA..., putarlah badanmu sejenak, lihat aku yang sudah jauh berlari mengejarmu, tidakkah kau ingin berhenti untuk sejenak, tidakkah merasa lelah?"

Dia akhirnya memutar dan berjalan ke arahku,

"Dengar, kau mungkin tak bisa menjauh, maka biarkan aku yang menjauh, jangan lakukan kesalahan dan jangan biarkan aku terlalu membenci. Kalau merasa lelah, maka berhenti la ditempatmu istirahat di sana carilah temput berteduh. Sementara aku tak akan menghentikan langkahku."

"Kalau kau tidak berhenti bagaimana aku bisa berhenti, Aku seorang pria pantang bagiku pisang berbuah 2 kali"

"Aku memohon jangan membuat merasa bersalah atas dirimu, aku akan menghukum diriku jika kau tidak menyerah"

Runtuh semua lagit dan jalan yang aku lewati tadi, tubuh benar-benar lemah, tadinya hanya berbohong agar dia berhenti tapi sekeras itu terasa lebih sakit dari yang aku bayangkan.