Chereads / Raissa / Chapter 63 - Rapat Dewan 3

Chapter 63 - Rapat Dewan 3

Aditya hanya tersenyum simpul. "Kenapa Diam saja Aditya? masih tidak percaya?Kau adalah anak haramku!" ejek Arganta. Seluruh anggota keluarga Bhagaskara meradang. Lydia mengepalkan tangan erat-erat, Aleisha merangkulnya lebih erat lagi. Keduanya tidak menyangka Arganta dapat mengkhianati mereka. "Ayah memang keras dan kuno cara berpikirnya, tetapi selalu mendahulukan keluarga, dan selama ini selalu setia pada ibu, bagaimana mungkin? andaikan Alex ada disini!?!?" pikir Aleisha lalu ia menoleh pada Dewi yang sedang tertunduk, gemetar dan pucat. Aleisha merasa jijik padanya, bukan rahasia lagi kalau bibinya itu tidak pernah setia pada pamannya, tetapi selingkuh dengan ayahnya? kakak dari suaminya sendiri? perempuan macam apa itu? "Bibi, kau benar-benar menjijikan, pasti kau yang merayu ayahku!!" teriak Aleisha. "Heh!! Ayahmu juga menggodaku!! kau pikir ayahmu itu pria baik-baik? kau buta kalau berpikir seperti itu!!" balas Dewi pedas. "Aku mintai Ceraiiii!!!!" ucap Lydia tegas. Tak ada air mata di pipinya, hanya amarah yang menggelegak dimatanya. "Lydia maafkan aku! dulu aku khilaf, tidak pernah akan terjadi lagi? Sudahlah, kita akan bahas ini di rumah, dukung saja aku maka kau akan selalu bahagia." kata Arganta. "Sombong sekali kau Arganta! satu kata dariku maka ayahku akan menarik semua investasinya pada seluruh perusahaanmu!" ancam Lydia. "Hooo... kau berani mengancamku Lydia? tidak masalah.. aku punya Aditya.. lihat dia juga anakku, kupikir dia tidak berguna namun akhirnya dia berguna juga. Dengar itu Aditya!! kau harus menurut pada Ayahmu!!" kata Arganta. "Aku menuntut Dewi harus dipecat dari dewan direksi! Dan kita cerai secepatnya! Alex yang akan masuk kembali sebagai dewan direksi!! aku menuntut keadilan!" teriak Lydia. Dewi tambah memucat, tanpa jabatan dewan direksi, ia tidak akan mendapatkan uang. Tapi saat ini dirinya tak berkutik. Arganta telah membuka aibnya terang- terangan di depan seluruh dewan direksi. "Sialan kau Arganta!! kalau aku sampai kehilangan mata pencaharian ku , kau harus bertanggung jawab!!" rutuk Dewi dalam hati. "Dewi jangan diam saja!! ajarkan sopan santun pada anakmu! suruh dia tunduk pada ayahnya! atau kau benar-benar akan dipecat dari dewan ini!" hardik Arganta. Dewi tersentak. "Aditya, turuti Ayahmu!" kata Dewi dengan nada rendah, merasa terhina disuruh-suruh oleh Arganta, ia menunjuk Arganta. Aditya menoleh pada ibunya. "Ayahku? Ibu, aku selalu menurut pada ayah, Ayahku sendiri. Tapi yang kau tunjuk itu bukan Ayahku. " kata Aditya kalem. "Masih mengelak kau anak haram?" kata Arganta. "Jaga bicaramu paman! saya bukan anak haram.. dan daripada kita bicara berbusa-busa disini mengenai status saya anak siapa, saya akan panggilkan Alex kesini! Saya setuju dengan bibi Lydia kalau Alex harus masuk kembali ke dewan. Alex akan tiba disini sebentar lagi." kata Aditya sambil mengangkat pergelangan tangan untuk melihat jam. Tak berapa lama kemudian, pintu ruang rapat terbuka. Alex melangkah ke dalam. "Halo semuanya, maaf terlambat.. wwooaahh... ada apa ini? mengapa semuanya tegang sekali? Apa aku masih tidak diterima?" kata Alex. "Kau diterima dengan tangan terbuka Alex." kata Maya. "Ayahmu dan wanita menjijikan ini yang jadi masalah!" kata Wisnu sambil menunjuk Arganta dan Dewi. Alex kaget dengan pemilihan kata-kata pamannya. "Mereka bilang Aditya adalah anak dari Ayahmu Lex, secara tidak langsung ayahmu mengakui telah berselingkuh dengan Dewi saat Mas Dipta masih hidup!" kata Daryanta jijik. "Oalaaahh.. hmmm.." Alex mengusap mukanya, tampak berpikir, lalu menoleh pada Aditya dan berkata, "Kau tidak tampak kaget Dit? Tapi kurasa kau sudah kebal dengan segala macam tingkah laku ibumu."

Aditya hanya mengangkat bahu. "Kaget sih tidak, aku sudah curiga sejak lama, tapi aku heran paman Arganta berani membuka aibnya di depan dewan seperti ini. Mempermalukan istri dan anaknya, Ayah macam apa itu?" kata Aditya mengejek. "Yah.. dia memang jenius kalau menyangkut bisnis Dit, tapi kalau soal simpati dan empati memang agak kurang, kau kenal lah pamanmu seperti apa! Ngomong-ngomong, ini kah yang dimaksudkan Ayahmu?" tanya Alex. "Sepertinya begitu, walau waktu itu aku masih tidak mengerti, tapi aku kan anak berbakti bukan Lex? ya aku turut saja apa kata orangtua, ternyata benar, kejadian juga!" kata Aditya mengobrol dengan Alex seakan sedang membicarakan cuaca. "Heh bocah ingusan!! jangan abaikan Ayah kalian!! apa yang kalian bicarakan?!" teriak Arganta marah. "Ayah kami? Memangnya aku sudah diakui anak lagi? kalau Aditya sih sudah pasti bukan anakmu!" kata Alex enteng membuat semua orang bertanya-tanya. "Apa maksudmu!?"seru Arganta. Aditya berdiri, "Jadi Paman .. anda bukanlah ayah saya.. Ayah saya adalah Dipta Bhagaskara. Jangan pernah diragukan. Bahkan test DNA sudah dilakukan. Saksinya adalah Alex. Awalnya kami bingung mengapa ayah memaksa kami untuk melakukan test DNA, tetapi dengan riwayat perselingkuhan ibuku kurasa ayah melakukan tindakan yang tepat." jelas Aditya. "Dan hasilnya?" Tanya Lastri mewakili pertanyaan semua orang. "Terjadi kecocokan DNA antara Ayah dan anak. Aditya mutlak anak biologis dari Paman Dipta Bhagaskara. Saya Saksinya dan berani bersumpah akan itu." kata Alex. "Tidak mungkin!! Dewi!!! katamu kau tidak tidur dengan siapapun selain aku?" tanya Arganta marah. "Benar kok.. tapi.. tapi.. sepertinya pernah dengan Dipta sekali. Hanya sekali saja!! setelah itu dia tidak pernah menyentuhku lagi sampai sekarang!! sumpah!" kata Dewi. "Wanita bodoohh!!! Aku minta dilakukan test ulang." kata Arganta marah. "Silahkan, tapi sepertinya hasilnya tidak akan berubah, kau bukanlah ayahku, jangan mimpi bisa menguasai hartaku." kata Aditya lalu menoleh pada ibunya. "Dan kau ibu! kuserahkan nasibmu pada dewan. Aku tidak peduli jika kau dipecat dari dewan. Yang jelas warisan dari ayah tidak sedikitpun akan kau dapatkan!"

"Apa!! Tidak bisa!! kata pengacara selama aku tidak menikah lagi aku tetap mendapatkan bagian!!" jerit Dewi. "Haduh Ibu.. makanya kalau ada surat-surat penting, kontrak, perjanjian,.. itu harus dibaca baik-baik yaa.. disana jelas-jelas ditulis, kalau ibu mempunyai pasangan lain.. artinya tidak harus menikah kan? berselingkuh saja sudah membuat ibu kehilangan hak waris ibu. Kuharap kau bisa angkat kaki dari rumah paling lambat besok pagi! Kau tidak pantas berada disana!!" kata Aditya tegas. "Tidak!! aku ibumu?! teganya kau melakukan ini padaku?" jerit Dewi yang sudah kehilangan harapan. Lydia sudah memintanya dipecat dari Dewan, Aditya juga sudah tidak menjadi pelindungnya di dewan. Sudah pasti ia akan kehilangan posisinya. Sekarang ia akan kehilangan warisannya juga? bagaiman ia kan hidup? Dewi menoleh pada Karina. "Karina!! bilang pada adikmu, aku ini ibu kalian! satu-satunya ibu kalian!!" jerit Dewi memohon pada Karina. "Ibu? Masak sih? sepertinya kami hanya mewarisi gen penampilanmu saja, untungnya bukan sifat-sifat jelekmu juga. Kau adalah ibu terburuk di muka bumi. Masih mending ayah dari pada ibu. Setidaknya ayah memang menyayangi kami. Kau tidak pernah sekalipun menyayangi kami!!" kata Karina berapi-api, Stefan berusaha menenangkan Karina. "Kurang ajar kalian, dulu kalian mengemis pada ayahku supaya aku masuk dalam keluarga kalian!! sekarang, mentang-mentang ayahku sudah tiada kalian seenaknya padaku, lihat saja pembalasanku!" kata Dewi lalu berdiri dan beranjak keluar, tetapi si depan pintu ia berbalik. "Hei Arganta!! Aditya memang bukan anakmu, aku berbohong padamu!! Hahahaha!!! Lydia, ceraikan saja dia!! apa kau yakin dia hanya tidur denganku saja? dengan iparnya saja berani, apalagi dengan wanita lain!! pikirkan itu ya!! Hahahaha!!!" teriak Dewi lalu ia keluar ruangan sambil membanting pintu ruang rapat yang berat. "Lydia.. jangan terpengaruh oleh.."

"Diam Arganta!! kita cerai!! titik!!" kata Lydia tegas. "Aku masih berkuasa sebagai dewan direksi disini!! aku bilang kita tidak bisa cerai!!" seru Arganta. "Laki-laki gila!! tidak sadar kau sejak beberapa saat lalu sudah ada ketua baru? lihat itu keponakanmu Aditya! Keponakan ya!! Dia memiliki lebih banyak saham atas keluarga ini daripada kamu. Apalagi setelah kita bercerai nanti. milikmu akan akan berkurang setengah lagi! akan kupastikan itu dalam pembagian harta gono gini!!" seru Lydia tahu betul titik lemah Arganta. Arganta terduduk lemas. Ia telah kalah. "Dewi sialan!! beraninya dia menipuku selama ini!!" pikir Arganta.

"Sepertinya kita tidak usah ambil suara lagi, semua setuju Aditya menjadi ketua Dewan Direksi Bhagaskara. Alex kembali masuk kedalam dewan direksi dan Dewi dipecat." kata Maya. "Setuju!" kata Daryanta, diikuti dengan Wisnu, Lastri, dan semua sepupu-sepupu Aditya. Hanya Arganta yang diam. "Baik, mas Arganta tidak memilih? tak apa-apa, karena suara mas tidak bisa mengalahkan suara yang lain. Jadi selamat Aditya, kau ketua baru dewan direksi. Tetap berkarya!" kata Maya. Semua bertepuk tangan. "Terimakasih bibi Maya, dan paman bibi yang lain juga para sepupuku yang lainnya atas kepercayaannya. Langkah awal saya saat ini agar dapat fokus dalam dewan ada beberapa langkah, yang pertama adalah saya akan melepaskan jabatan CEO saya di Bhagaskara Medika dan akan digantikan Oleh Alex, Satya akan memegang jabatan yang tadinya dipegang oleh Alex. Jangan Khawatir Alex dan Satya.. kalian lebih dari mampu untuk memegang jabatan ini. Selamat atas promosinya " kata Aditya diikuti tepuk tangan semua orang. Daryanta sangat bangga pada anaknya sehingga bertepuk tangan paling keras membuat Satya malu. Setelah tepuk tangan mereda, Aditya kembali berbicara, "Kedua untuk Stefan, kau kuberikan kebebasan untuk berinovasi dengan perusahaanmu. Jangan khawatirkan dana, aku mendukungmu!" kata Aditya yang membuat Stefan berseri-seri. "Anak ini masih bau kencur, kalau tidak diawasi nanti ia akan membuat kesalahan!" seru Arganta. "Paman, Stefan telah membuktikan mempunyai ide-ide kreatif dan inovatif untuk menaikan produksi daripada ide-ide paman yang sudah ketinggalan zaman dan kurang cocok diterapkan saat ini. Kita harus maju bukannya mundur!" kata Aditya yang membuat Arganta terdiam. "Baik selanjutnya, untuk Aleisha. Ku promosikan menjadi CEO perusahaan dimana saat ini ia menjabat sebagai CFO." kata Aditya yang langsung disambut dengan reaksi yang berbeda-beda. Lydia langsung menyetujuinya. Maya masih ragu karena belum mengetahui kemampuan Aleisha. Daryanta dan Wisnu juga sama seperti Maya, sedangkan Lastri, Karina, Stefan dan sepupu yang lain langsung menyetujuinya juga. Hanya Arganta yang benar-benar keberatan. "Aku kenal anakku, dia jadi CFO saja, lagipula mau dikemanakan temanku yang sekarang jadi CEO?" tanya Arganta. Lydia langsung cemberut pada Arganta. "Dipensiunkan saja paman. Umurnya sudah melebihi batas pensiun. Pesangon yang kita berikan juga adil. Saat ini Aleisha lebih kredibel menjadi CEO daripada teman paman itu. Berkali-kali ia hanya mengikuti arahan Aleisha tetapi mengambil kredit yang seharusnya menjadi milik Aleisha." kata Aditya. "Tapi dia itu perempuan!! bisa apa dia?" ejek Arganta. "Paman, jangan hanya karena Aleisha itu perempuan maka paman meragukannya. Paman ternyata buta, selama ini yang mewarisi bakat paman sebenarnya adalah Aleisha. Bahkan ia lebih hebat dariku. Posisinya saja yang selalu disulitkan. Bila Aleisha memiliki sedikit saja keuntungan yang aku miliki, sudah pasti Aleisha lah yang sekarang menjabat sebagai ketua dewan direksi. Bukan menutup kemungkinan suatu saat Aleisha yang akan menggantikan ku." kata Aditya. Arganta memucat tak percaya. Awalnya ia berharap pada Alex, tetapi Alex lebih tertarik kedokteran. Tak sekalipun dalam pikirannya menoleh pada Aleisha. Sekarang semuanya terlambat.

Akhirnya semua menyetujui usul Aditya.

"Hal terakhir. Dengan kerendahan hati saya meminta, cukuplah sampai disini mengatur pasangan hidup kami, menggunakan kami sebagai alat barter untuk memperbesar jaringan perusahaan. Kami berhak untuk bahagia. Selama kami tetap berkontribusi menyumbangkan ide kami dan memperkaya keluarga, apa salahnya kami memilih pasangan hidup kami sendiri? Tentu saja kami menerima nasihat. Tapi pada akhirnya kami sendiri yang menentukan nasib kami." kata Aditya.

"Aku setuju, jangan sampai terjadi lagi kejadian seperti ini, terlalu banyak perceraian terjadi, perselingkuhan, tidak baik juga dilihat." kata Maya. "Tapi jadi Mak comblang masih boleh toh?" tanya Lastri yang membuat semua orang tertawa kecuali Arganta. Akhirnya rapat makan itu selesai. Arganta langsung berdiri, biasanya Lydia selalu mengikuti. Tetapi tidak kali ini. Ia malah berpamitan dengan anak-anaknya, Karen malam ini ibu mereka tidak akan pulang kerumah. Ia akan pulang ke rumah orangtuanya. "Aku ikut ke rumah Eyang, aku tidak mau bertemu ayah." kata Aleisha. Dan mereka berdua pun beranjak pergi setelah berterimakasih pada Aditya. Alex masih menemui Aditya mengobrol. "Woahh.. aku masih tidak menyangka.. apa kau sudah curiga? Ayahku dengan ibumu?" tanyanya. "Aku curiga tapi baru akhir-akhir ini, Sewaktu Raissa Ayah meminta kita test DNA aku masih belum curiga, kupikir ia hanya ingin memastikan karena ibu selalu berganti-ganti pasangan." kata Aditya. "Setidaknya sekarang kita sudah bebas memilih pasangan.. wohooo.. aku bisa bebas membawa Asya!! Kau bebas dengan Raissa!!! wohooo!!" teriak Alex. Daryanta menghampiri keduanya. "Selamat untuk kalian. Paman senang hasilnya seperti ini. Tadinya paman sudah hampir dapat serangan jantung." kata Daryanta. "Tenang paman, ada Alex yang akan mengembalikan jantung Paman ke kondisi primanya." kata Aditya sambil menepuk Alex yang hanya nyengir kuda. "Tapi paman minta kalian berhati-hati ya.. Mas Arganta itu pendendam." kata Daryanta. Alex dan Aditya berpandangan. "Ayah? dia hanya peduli dengan uang." kata Alex. "Bukan Alex, dia juga peduli dengan kekuasaan dan citra dirinya. Malam ini kalian melucutinya dari kekuasaannya. Kalau aku jadi kalian, aku akan sangat berhati-hati." kata Daryanta. Aditya dan Alex hanya bisa mengangguk. Pesan serupa juga dilontarkan oleh Wisnu dan Maya secara bergantian. Ternyata mereka belum benar-benar bebas.