Beberapa jam sebelumnya,
Suara dering ponsel yang tak henti, membuat Bagas terbangun dari tidurnya dengan kaget. Mata yang masih terpejam, ditambah pusing kepala karena bunyi ponselnya yang tak berhenti membuatnya agak emosi kala menerima panggilan tanpa melihat ke layar ponselnya.
"Siapa sih pagi-pagi yang ganggu tidurku!" bentaknya.
[Kamu masih tidur, Bagas? Pagi, katamu? Lihat jam berapa sekarang!]
Tak kalah menggelegar dengan suaranya, Bagas langsung membuka kedua matanya saat mendengar intonasi dalam dan berat pria di seberang ponselnya.
"Papa?" kejutnya.
[Ya, kenapa? Kaget? Kalau Papa nggak telepon kamu, mungkin kamu akan tidur sampai sore!]
Bagas menjauhkan ponselnya dari telinganya. Pekikan suara tinggi sang papa cukup membuat gendang telinganya bergetar.
[Bagas! Bagas! Bangun!]
"Ya, aku sudah bangun, Pa," ucapnya mulai tak senang dengan suara papanya..
[Nyonya Abigail barusan menelepon Papa dan dia minta kau menjemput Agnes!]