Claudio terus mengusap wajahnya dengan air di wastafel kamar mandi kamarnya. Pemuda ini berkali-kali menyipratkan wajahnya dengan air yang hampir memenuhi wastafelnya. Sesekali tangannya mengelap ke kaca yang buram karena basah cipratan air. Bayang-bayang samar wajah Dio terlihat di kaca dengan sangat jelas, meski terhalang oleh air yang terus mengalir deras dari keran kamar mandinya.
"Tidak! Aku tak bisa begini! Aku harus fokus pada apa yang menjadi prioritasku!" Dio mengeratkan tangannya, mengepal membentuk sebuah tinju yang cukup keras bila di pukulkan ke arah lawan.