"Alexsa melepaskan anting nya. Ini, apakah harganya bisa 10 juta?" Alexsa memperhatikan anting kanan nya yang mengkilap dari berlian dan bingkai emas di sekeliling berlian itu di taburi permata berwarna ruby yang sangat indah.
"Mata sang pemilik toko langsung terbuka. "Astaga apa ini sungguhan? Ini sangat mahal pastinya, hanya keluarga elit yang bisa membelinya. Apakah ada yakin akan menjual ini nona?" Penjual itu langsung berbicara keras sehinga orang-orang yang ada di toko nya langsung melihat ke arah Alexsa.
"I-iya seseorang memberikan ini pada ku, dan sekarang aku akan menjual nya. Berapa harga nya yang bisa kau beri?" Alexsa berbicara dengan sedikit sombong karena dia tak ingin dibodohi penjual.
"Ini,ini sangat mahal jika anda mau menjual nya sepasang saya akan beri anda 1 miliyar bagaimana?"
"Apa, cuma 1 miliyar?" Coba liat dulu baik-baik batu berlian Ruby ini anda belum pernah mendapatkan nya bukan? Bagaimana ini cuma 1 miliyar?" Alexsa berbicara seolah dirinya tahu harga perhiasan itu sambil menyiapkan rambutnya ke telinga kanan nya.
Semua orang kaya disitu menghampiri mereka dan melihat anting milik Alexsa.
"Nona saya bisa memberi anda harga 1 setengah miliyar apakah anda mau menjual nya pada saya?" Seorang pria paru baya menawar anting itu karena terpesona dengan keindahannya itu.
"Jangan nona, saya bisa mengambil nya 2 miliyar jika anda menjual nya ke pada saya." Seorang pengusaha dan isterinya mencoba menawar juga.
"Tidak jangan biar saya yang membelinya karena anda menjual kepada saya kan?" Saya akan beri anda 5 miliyar. Bagaimana?" Pemilik toko itu langsung memberikan harga tinggi dan semua di toko itu terdiam karena anting itu memang sangat mahal. Bukan karena bahan nya tetapi karena anting itu memiliki sejarah di belakang nya.
"Alexsa mengangkat salah satu alis nya dan menatap sih pemilik toko." 5 ?, Hemm...kalau 6 akan aku lepas pada mu anting ini." Alexsa masih mencoba untuk mendapatkan harga yang lebih tinggi.
"Apa 6?" Wanita ini licik sekali apa dia mau membuat toko ini bangkrut?" Orang-orang berbisik karena harga itu sangat besar untuk sepasang anting.
"Ha..6?" Pemilik toko itu berfikir sebentar, baik-baik. Akan saya terima walau ini sangat besar" penjual itu mengangguk dan sedikit tersenyum masam karena Alexsa melangkahi harga yang ia beri.
"Nah, begitu. Baik aku jual." Alexsa langsung melepas anting sebelah kirinya dan tersenyum lega.
"Baik untuk uang nya akan saya antar ke rumah anda, karena uang sebanyak itu butuh pengaman yang ketat dan itu tidak di potong pajak." Penjual itu tersenyum sambil menetap perhiasan itu.
"Baik untuk sekarang saya akan mengambil 10 juta, karena saya sedang butuh." Alexsa berdiri dan mengibaskan rambutnya.
Semua orang yang ada di situ terpana dan mengagumi kekayan Alexsa saat itu.
"Baik ini, ini uang nya anda akan mendapatkan sisa nya di rumah nona. Bisa kirim alamat nona pada saya?" Penjual itu memberikan tas yang berisi uang pada Alexsa dan ingin mencatat alamat Alexsa.
Alexsa berfikir sebentar dimana dia akan menuliskan alamatnya karena dia belum punya rumah.
"Begini saja. Nanti saya akan datang lagi dan memberi tahu alamat saya sekarang saya harus pergi karena urusan mendesak." Alexsa beralasan sambil mengecek uang yang ada di tas itu.
"Baik nona, kami akan menunggu." Pemilik toko itu mengangguk sopan pada Alexsa.
"Baik, kalau begitu saya permisi." Alexsa berjalan dengan anggun dan sesekali mengusap rambut nya. Pelayanan di toko itu juga menatap Alexsa dengan senyuman dan semua pelanggan menatap Alexsa sampai keluar toko.
Alexsa sedikit takut karena memiliki uang sebanyak itu bahakan dia tidak pernah melihat uang 10 juta sebelumnya.
"Astaga, memang nya itu anting apa, mengapa mahal sekali?" Tapi sudahlah yang terpenting aku harus membeli sebuah rumah dulu karena sudah sangat siang.
Alexsa berjalan di sepanjang jalan kecil di kota dan melihat rumah untuk di beli.
"Seperti nya yang di pusat kota terlalu besar, jadi aku akan memilih agak kecil saja.
Saat melewati taman Alexsa tertarik dengan sebuah rumah bertingkat berwarna cokelat. Tanpa pikir panjang Alexsa langsung melihat rumah itu dari dekat.
"Apa anda ingin menyewa rumah ini nona?" Seorang wanita gemuk menghampiri nya.
"Rumah ini, apakah bisa aku beli?"
"A-apa?" Ahaha..tentu saja bisa." Pemilik rumah itu tertawa kecil.
"Baik berapa harga nya?"
"Baik karena rumah ini baru saja dikosongkan, mungkin anda mau melihat-lihat, ayo masuk." Wanita gemuk itu membuka pintu rumah dan memperlihatkan isi dalam nya yang sudah bersih rapih dengan segala perabotan nya.
"Rumah ini bagus, sepertinya pemilik sebelumnya ini sangat rajin." Ucap Alexsa sambil melihat-lihat sekeliling.
"Bukan, anda orang pertama yang ingin menginap disini."
"Kenapa? Apakah disini angker?" Alexsa bertanya sedikit takut.
"Tidak nona, rumah ini baru selesai di buat makanya belum ada yang menghuni."
"0o..baik aku suka, aku akan membeli rumah ini. Berapa harga nya?" Alexsa langsung menyentuh tas untuk mengambil uang.
"Karena masi baru akan aku jual dengan 8 juta." Pemilik rumah sedikit malu-malu.
Alexsa tak berpikir panjang langsung mengeluarkan uang nya dan langsung memberikan sih pemilik rumah 8 juta.
"Ini 8 juta.
"Hahaha...nona ternyata orang yang baik yah, terimakasih. Ini kuncinya" pemilik rumah langsung mengambil tumpukan uang dan menyerahkan kunci rumah itu pada Alexsa.
"Baik nona, saya permisi." Pemilik rumah keluar dari rumah itu membawa uang nya.
"Haah, tinggal 2 juta nih. Aku akan kembali ke toko itu untuk memberi tahu alamatnya.
Setelah memberi tahu alamatnya pada toko itu Alexsa kembali pulang tak lupa sebelum pulang ia membeli pakaian dan makan dengan sisa uang 2 juta itu.
Sore hari, sebuah mobil hitam datang kerumah Alexsa dan menyerahkan sisa uang Alexsa.
"Haah, akhirnya. Aku punya semua yang aku ingin dikota ini, mungkin aku akan mencari perkerjaan.
Begitulah hari pertamanya dikota besar dan memiliki semuanya karena menjual yang ada pada nya.
"Dengan memiliki banyak uang Alexsa tak merasa cemas tinggal di kota besar itu bahkan kehidupan nya cukup untuk seorang wanita muda.
Tak terasa 5 tahun berlalu Alexsa yang dulu asing sekarang sudah menjadi bagian dari kota besar ini terutama setelah dia berkerja di perusahaan besar dikota itu. Kenapa dia bisa berkerja?" Tentu saja karena ia mengandalkan kecerdasan dalam berbicara nya dan kecantikan sebagai penunjang nya.
Alexsa sudah berkerja diperusahan DG selama 2 tahun jadi di usia yang ke-23 dia sudah menjadi kepala staf di perusahaan itu.