Alexsa sudah berkerja di perusahaan DG selama 2 tahun jadi di usia yang ke-23 dia sudah menjadi staf diperusahan itu.
Hari itu, Alexsa terlambat saat akan berkerja karena ia yang lupa menyalakan alarm di tergesa-gesa dalam menyiapkan diri bahkan sampai lupa mengancingkan 2 kancing dada nya.
Alexsa berlari ke halte bus sambil mengikat rambut nya, ia tak pernah terlambat selama dua tahun ini. Hari ini sangat penting karena putra bos besar akan mengantikan posisi CEO di perusahaan besar itu.
Alexsa terlambat. Saat ia sampai di halte bus, bus yang tumpangi nya sudah pergi. Dengan kesal Alexsa berteriak memanggilnya berhenti namun sayang, bus itu tetap melaju.
Alexsa tak kehilangan akal ia mencoba menghentikan taksi yang lewat, tetapi di berdiri di halte bus tidak akan ada taksi yang berhenti disana.
Tiba-tiba sebuah mobil hitam berhenti. "Mau kemana?" Pemilik mobil membuka kaca mobilnya.
"Tuan tolong aku antarkan aku ke jalan depan sana ke perusahaan DG, ini penting. Tolong" Alexsa mengerutkan kening nya pada pegendaran itu.
Melihat mata yang bersinar itu sih pengendara luluh dan memberi nya tumpangan.
Saat mobil melaju, Alexsa merapihkan kembali ikat rambut nya dan sedikit mengunakan makeup.
"Kenapa anda berdandan seperti itu?" Pemilik mobil bertanya karena melihat Alexsa yang dari tadi bercermin.
"Tidak, aku hanya sedikit memoles wajah ku. Karena nanti ada kegiatan di kantor." Alexsa berbica sambil memakai eyliner nya.
"Acara apa, penggantian bos?" Pemilik mobil bertanya pasti.
Alexsa menghentikan mekeup nya. "Iya, apakah anda karyawan disana juga? Anda dibagian mana?" Alexsa bertanya dan memberi senyuman ramah.
"Aku baru akan berkerja hari ini. Aku masih baru."
"Oo, tenang saja. Sepertinya tuan anak baik, aku akan membantu tuan dalam berkerja." Alexsa tersenyum dan menepuk pelan pundak sih pemilik mobil diakhiri kata dengan lembut.
Si pengendara sedikit tersenyum dengan tindakan Alexsa itu.
Sesampainya dikantor. Alexsa berterimakasih pada pemilik mobil yang sudah memberi nya tumpangan dan langsung berlari memasuki kantor. Di aula seorang pegawai meminta Alexsa membawa tanda tangan kontrak untuk CEO baru itu, dan langsung ke ruangan rapat.
Sampai di ruang rapat Alexsa melihat semua anggota lain telah berbaris di sisi pintu untuk menyambut bos baru.
2 menit kemudian, bos mereka yang lama masuk membawa seorang pria tampan yang memakai kacamata memasuki ruangan.
"Selamat datang tuan" semua yang ada disana setempat menyambut mereka.
Selamat siang, selamat siang semua." Bos lama mereka yang sudah tua tersenyum sambil menyapa mereka.
"Jadi, ini bos baru kalian. Hahaha..dia ini putra tunggal saya, jadi jangan heran wajah kami hampir mirip hahaha...."Bos lama mereka Zhang-huang sedikit mencarikan suasana.
Semua pegawai yang ada disana juga tertawa kecil.
"Nah, silakan perkenalkan dirimu." Pria tua itu mengulurkan tangan mempersilahkan putra nya maju.
"Seperti yang dikatakan ayah saya tadi. Saya adalah anak tunggal generasi ke 4 keluarga Huang. Dan saya disini akan mengantikan ayah saya dalam menjadi pemimpin atau atasan di perusahaan ini. Jadi, semua nya mohon bantuan dan kerja sama dengan saya." Pria itu tersenyum kecil di akhir kalimatnya.
"T-tuan nama anda siapa?" Seorang karyawan wanita dibarisan depan bertanya malu-malu.
"Oiya, nama saya Ahn Lian-hua. Kalian bisa memanggil saya Ahn, atau Lian." Pria berbicara sambil melepas kacamata nya.
"Astaga, itu pria tadi. Apa-apaan ini, aku sudah tidak sopan pada nya." Alexsa sangat malu dan memejamkan matanya.
Tanpa disadari seorang pegawai pria yang berdiri di samping Alexsa terus melihat ke arah dada Alexsa yang sedikit terbuka dan memperlihatkan sedikit belahan dada nya lantaran kancing nya yang lupa di pasang. Ahn melihat itu dan langsung berjalan ke arah Alexsa.
"Apa yang kau lihat? Apa itu pantas?" Ahn berbicara tegas kepada karyawan itu membuat nya menundukkan kepala.
Ahn melihat sedikit ke arah Alexsa dan pakaiannya.
"Sebelum pergi usahakan pakaian mu rapih. Mata laki-laki tak selamanya bisa menahan apa yang ingin mereka lihat" Ahn langsung menatap Alexsa dengan serius.
"Baik tuan, maaf kan saya. Lain kali tidak akan terulang." Alexsa menganguk untuk memastikan.
"Baik semua nya mulai hari ini anak saya Ahn Lian-hua yang akan menjadi bos kalian, tolong kerja sama nya." Pemilik perusahaan yang lama itu menepuk punggung putra nya dengan senyum hangat.
Setelah pertemuan itu semua pegawai kembali berkerja dengan normal begitu juga Alexsa, ia kembali ke posisi nya mengurusi berkas penjualan pesanan.
Di samping Alexsa para wanita lebih tua dari nya berbicara mengenai bos baru mereka.
"Hei, kau lihat dada yang bidang itu, astaga kalau aku dipeluknya pasti sudah pingsan." Seorang wanita berambut pendek memulai pembicaraan.
"Iya, wajah nya yang dingin itu memang cocok sekali menjadi bos disini, mungkin para klien akan lebih banyak memesan pada kita karena dayatarik nya." Wanita yang memakai kacamata juga ikut berbicara.
"Tapi apa kalian tidak melihat di tangan nya sudah ada cincin mungkin dia sudah menikah" wanita yang ada dihadapan tempat duduk Alexsa juga berbicara.
"Menikah?" Mungkin begitu?" Wanita berambut pendek sedikit kecewa.
"Iya, dari desas-desus yang aku dengar. Dia juga sudah memiliki anak. Tapi aku tidak yakin dengan berita itu." Wanita yang tadi di depan Alexsa melangkah ke samping tempat duduk Alexsa.
"Anak? Beruntung sekali wanita itu, tuan Ahn itu pemilih dan selera keluarga mereka itu tinggi. Pasti wanita itu sangat terpandang dan kaya." Wanita berkacamata berbicara sambil tersenyum dan menutup matanya.
"Hei sudah, siapa tahu sikap nya lebih parah dari ayah nya. Jangan berbicara begitu kalau belum mengetahui kebenaran nya." Alexsa yang dari tadi menyimak, sekarang ikut berbicara karena suara mereka sudah agak keras.
"Hei Alexsa, kau jangan begitu. Sebenernya kamu juga menyukai CEO baru itu kan? Apalagi setelah dia memperhatikan mu di pertemuan pertama." Wanita yang berambut pendek itu mengoda Alexsa dan memperbaiki kerah baju Alexsa.
Para wanita itu tertawa karena Alexsa yang menghela nafas kasar.
"Sudahlah. Jangan pikirkan itu apa kalian tidak takut jika pria itu mendengar?" Alexsa masih mencoba menenangkan para wanita itu.
"Iya, iya santai saja kami hanya berbagi kabar mengenai dia." Para wanita itu kembali ke tempat duduk mereka dan mengerjakan tugas nya.
Tiba-tiba Ahn datang dan semua mata yang ada di ruangan itu menatap nya.
"Siapa yang bertugas mengemas data pelanggan?" Ahn berbicara dengan suara lantang yang membuat semua orang di ruang itu terdiam.
"Saya pak." Alexsa berdiri dan menatap Ahn.