"Tapi aku lebih kaya dari mu" anak itu berbicara seperti kakek nya.
"A-apa? Astaga. Iya-iya tuan muda boleh memnggil ku apa saja." Alexsa sedikit heran kenapa anak kecil bisa seperti itu.
"Apakah Alexsa sudah mau pulang?" Anak itu mengelus tangan Alexsa.
"Harus nya begitu, tapi aku sedang menunggu pak Ahn kembali." Alexsa melihat ke arah pintu luar.
"Alexsa mau bermain sebentar dengan ku? Sebentar saja sampai ayah kembali." Anak
itu terus mengusap tangan Alexsa dengan tangan kecil nya.
"Iya, aku akan bermain dengan kai selagi menuggu pak Ahn kembali." Alexsa mengusap kepala anak itu dan tersenyum.
Kai membawa Alexsa ke kamar nya dan memperlihatkan ruangan besar serta mainan dimana-mana.
"Ini kamar ku apa Alexsa suka?" Anak itu merentang kan tangan saat sampai di kamar nya.
"Kamar Kai kenapa berantakan seperti ini, apakah papa Ahn tidak membantu membereskan nya?" Alexsa berbicara sambil memungut beberapa maian di lantai.
Papa tidak pernah memasuki kamar ku hanya pembantu saja yang membersihkan kamar ini saat aku tertidur." Anak itu bicara sambil menaiki ranjang nya.
"Apa aku boleh membereskan nya?"
"Tentu, tentu Alexsa bisa melakukannya. Aku akan membantu juga." Anak itu membereskan pazel yang ada di atas kasur.
Selesai membereskan Alexsa tak sengaja melihat di dalam laci lemari pakaian Kai ada ikat rambut perempuan berwarna merah muda, lalu Alexsa mengangat nya dan bertanya pada Kai.
"Kai, apa ini salah satu mainan mu juga?" Alexsa mengangat ikat rambut itu.
"Tidak, aku menemukan nya di bawah kasur papa. Aku pikir itu milik ibu jadi aku menyimpan nya dari pada di buang papa." Kai berbicara sambil membereskan kasus nya.
Alexsa terdiam sejenak, mungkin ibu Kai sudah tidak pulang beberapa waktu jadi si anak merindukan nya.
Selesai membereskan mainan, Kai bilang kalau perut nya lapar dan ia mengajak Alexsa kedapur.
"Alexsa, tolong buat kan sesuatu untuk di makan. Aku lapar." Kai berbicara sambil menatap Alexsa.
"Apa ya, apa Kai suka nasi goreng?" Alexsa bertanya pada anak itu.
"Apa pun yang Alexsa buat aku akan suka." anak itu tersenyum senang dan langsung duduk di meja makan.
Saat Alexsa membuat nasi goreng untuk Kai, ternyata pak Zhang juga datang ke dapur.
"Wah, aroma harum ini siapa yang memasak?" Pak Zhang berjalan menuju meja makan.
"Kakek, nona Alexsa memasak nasi goreng untuk ku, apa kakek mu?" Kai antusias bertanya pada kakek nya.
Tentu, kakek juga sudah lapar, kakek pesan satu tidak pakek sayur.
"Aaa, kakek ini aku sedang membantu Alexsa mengupas timun nya. Kakek tidak mau memesan yang aku buat juga?" Kai merengek pada kakek nya.
"Hahaha..iya, kalau kai yang buat pasti kakek makan dengan senang hati." Cucu dan kakek itu tertawa senang.
Saat makan hampir jadi tiba-tiba Ahn datang dan memanggil Alexsa.
"Papa, papa kenapa..jangan mengacaukan makan malam kami. Kenapa papa menyuruh Alexsa pulang?" Anak itu langsung merengek mendengar suara ayah nya.
"Ahn, kau ini kenapa kan sudah dari tadi Alexsa disini biarkan dia makan dulu." Pak Zhang berbicara lembut pada Ahn.
"Pak Ahn, silakan duduk makanan anda sudah siap." Alexsa menyajikan nasi goreng itu untuk mereka.
"Tidak Alexsa, papa tidak usah di beri. Dia sangat pemilih." Kai berbicara begitu sambil menatap sinis pada Ahn.
Ahn, yang kesel melihat anak nya langsung berbalik dan meninggalkan ruangan makan.
Meras tak enak dengan Ahn, tapi Kai dan pak Zhang mengajak nya makan bersama di meja makan menyantap nasi goreng buatan Alexsa.
Selesai makan, Alexsa langsung membereskan piring dan langsung mencuci nya. Kai juga membantu dengan senang hati. Sebenernya Alexsa menyimpan nasi goreng yang tidak dimakan Ahn di dalam kulkas agar bisa dimakan Ahn. Setelah beres Alexsa berjalan bersama Kai keruang depan dan melihat Ahn sedang tidur di sofa.
"Alexsa, lihat ayah jahat itu. Dia tertidur tanpa minta maaf." Kai berbisik sambil memegang jari Alexsa dengan tangan mungil nya.
"Kenapa Kai tidak suka dengan papa Ahn?" Alexsa menoleh pada Ahn yang tertidur.
"Papa tidak mau membawa Kai pada mama, Kai ingin melihat mama. Kata kakek mama sibuk tapi saat Kai tanya papa, papa bilang mama tidak akan pulang. Tapi mama pasti pulang, mama kan saya sama Kai, walaupun Kai belum pernah melihat mama." Anak itu berbicara sedikit emosi karena sangat merindukan mama nya.
"HM..kalau itu Alexsa tidak mengerti Kai, mungkin papa Ahn cuma becanda." Alexsa mengusap kepala anak itu.
"Papa itu jahat, Alexsa jangan memihak papa. Kai mau Alexsa memihak Kai jangan papa!!" Kai berbicara keras sambil menghentakan kaki nya.
Karena suara itu, Ahn yang tidur jadi terbangun.
" Ah, aku tidur. Alexsa sekarang sudah senja mau aku antar." Ahn bangun dan mengusap wajah nya.
"Iya pak." Alexsa menghampiri Ahn.
Kai mengejar Ahn dan Alexsa yang berjalan menuju mobil. Saat akan memasuki mobil Kai memanggil Alexsa dan Ahn.
"Papa, Kai mau ikut." Anak itu berteriak di depan pintu rumah.
"Kenapa, kau hanya akan membebani ku." Ahn berbicara datar pada anak itu.
"Alexsa, Kai mau ikut. Bawa aku." Kai langsung mengangkat tangan nya seperti akan di gendong.
Saat Alexsa berjalan menuju Kai, Ahn menghentikan nya.
"Jangan, dia hanya mencari mukak." Ahn menghentikan Alexsa.
Melihat Alexsa tak menghampiri nya, Kai berjalan menghampiri Alexsa sambil memegang boneka kelinci putih di tangan kiri nya.
"Alexsa, kenapa tidak memihak Kai. Apa Alexsa lupa dengan yang aku katakan." Kai cemberut saat sampai di depan Alexsa.
"Kau ini kenapa, jangan manja Alexsa tidak suka dengan anak nakal sepertimu." Ahn menatap anak yang hanya selutut nya itu.
"Papa jahat, Alexsa tidak seperti papa, Kai anak baik dan Alexsa sayang denga Kai. Bukan dengan papa." Anak itu bicara dengan terbat-bata karena Ahn menatap nya dengan sangat marah.
"Aku tidak akan membawa mu, ayo Alexsa." Ahn masuk ke mobil dan meninggalkan Kai dan Alexsa.
Saat melihat ke bangku belakang Ahn melihat Kai dan Alexsa di bangku belakang.
"Nanti kita ke rumah Alexsa kan." Anak itu memegang tangan Alexsa sambil tersenyum.
Ahn menatap putra nya yang lebih licik dari pada dia sendiri.
Saat di perjalanan tidak ada yang istimewa. Dan sampailah mereka di rumah Alexsa. Saat Alexsa turun dari mobil Kai juga ingin turun namun Ahn melarang karena sudah malam.
"Saya permisi dulu pak, berkas yang sudah di tanda tanganni sudah saya letakkan di kursi belakang. Terimakasih pak, selamat malam. Selamat malam Kai." Alexsa menatap Kai sambil tersenyum dan Ahn hanya mengangguk.