Ah..apa apan paman tadi," guma linqi sambil memungungut rating yang panjang nya 30 cm yang berjatuhan dari pohon yang besar sesekali ia juga menebang pohon.
Setelah dirasa kayu yang di kumpulkan nya sudah cukup banyak ia segera bergegas untuk pulang, "lapar sekali," ucapnya sambil memegang perut di saat itu ia melihat gumpalan yang berwarna hitam di susul dengan cahaya merah ke orenan yang dapat menghanguskan kayu seketika dari arah desa yang ia tempati, pemuda itu pun meletakkan ikatan kayu dan ia pun segera bergegas menuju kearah gumpalan hitam itu.
Seketika dia terkejut karena desa yang ia tinggali sudah hangus menjadi kumpulan kayu yang berwarna hitam, dalam kobaran hawa panas yang berwarna merah ke orenan yang menghanguskan semua perumahan, linqi melangkah kan kedua kaki nya dengan cepat sambil berteriak-teriak untuk meminta bantuan akan tetapi ia tak menemukan satu pun orang yang ada di sana, dalam rasa cemas yang begitu besar linqi mulai menarik nafas dalam dalam lalu mengeluarkannya secara perlahan ia pun terpikir satu tempat.
"Mungkin saja mereka ada di aula desa," gumanya ia pun segera bergegas menuju ke sana.
Setelah sampai di tanah lapang yang sangat luas itu, ia melihat seluruh penduduk desa sedang berbaris dengan posisi menekukan lutut sambil menggakat tangannya lalu menyatukan kedua tangannya setinggi bahu, dia juga mendengar suara memohon belas kasih dari penduduk desa. dan di depan barisan itu berdiri seorang yang mengenakan topeng misterius pria itu juga memiliki tanduk merah di kepalanya.
Peria itu juga memiliki sisik hitam di kedua lengannya, ia pun mempetikan jarinya, seketika cairan berwarna merah kental bagaikan gerimis yang tiada henti keluar dari dalam tubuh warga desa. melihat kejadian tersebut terpancar aura yang sangat kuat dari dalam tubuh lin qi, dengan wajah memerah dan juga tangan yang mengepal ia pun melangkah kakinya ke arah pria bertanduk sambil menarik besi tajam yang panjangnya sekitar 1,5 meter dan berbilah lancip dari pinggangnya.
"Siapa kau dasar sialan," ucap Lin qi dengan luapan emosi yang semaikin tak terkendali ia pun menyerang tubuh besar milik peria itu.
"Cih dasar serangga lemah kau tak perlu tau siapa aku," peria itu pun menggakat senjatanya lalu menerbangkan tubuh lin qi ke atas, tubuh kurus dan kering itu terlempar ke arah jurang. Hampir saja pemuda itu menjadi kepingan daging ia selamat dikarenakan tanaman rambat yang tumbuh di pinggir jurang.
Pria bertanduk itu pun lenyap hanya menyisakan kabut hitam yang cukup pekat, dengan susah payah Lin qi berusaha untuk merangkak ke atas bagaikan laba laba tanpa kaki dengan keringat yang terus menetes.
"Sial apa apan kekuatan orang tadi," gumanya di saat yang sama ia berjanji di dalam hatinya untuk mengalahkan pria bertanduk yang merenggut kebahagiaannya.
Tiba tiba langit memunculkan garis garis berwarna kuning yang di susul suara gemuruh yang menyebabkan telinga berdengung setelah ia berjanji seperti itu.
Lin qi pun mulai menempa ilmu berpedangnya, Hari demi hari ia mengayunkan pedangnya sendiri di desa yang tak berpenghuni aura kesepian yang menyergapinya membuat nya tak menyerah cairan asin seperti air laut menetes dari pelipis matanya lalu jatuh ketanah, dan luka badan yang terus tercipta menandakan ia bersungguh sungguh melakukan latihan, pada saat merasa ilmunya tak berkembang ia pun pergi ke gunung gufi yang bertempatan di sebelah selatan desa Linqia untuk menemui seorang petapa yang di rumorkan sangat kuat tak mau basa basi ia pun memanjat gunung gufi dengan badan yang penuh luka memar itu.
Gunung gufi adalah gunung tertinggi di dataran the library.
Akan tetapi saat Lin qi hampir mencapai puncak ia di Serang oleh monster yang bernama,Ponix fire monster itu berbentu seperti raja wali akan tetapi sekujur tubuhnya di selemuti api.
Lin qi pun bersiap untuk menarik pedang untuk melawan monster yang akan tiba sebentar lagi,dan ia berusaha sekuat tenaga untuk mencengkram bebatuan yang licin sambil memijak bebatuan yang ada di kakinya, ia berhasil naik satu langkah ia pun melakukan hal tersebut secara terus-menerus, akan tetapi ia menyadari bahwa cara yang di lakukannya tak efektif.
Dia pun merobek bajunya lalu membuat tali dari kain, setelah tali tercipta ia melumuri tali tersebut dengan cairan Anti api yang ia persiapkan, tak lama kemudian ia melempar kan tali ke kaki ponix fire yang barusan tiba setelah tali terkait, dengan sekuat tenaga ia menarik ponix fire hingga tubuhnya terbentur di tebing lalu ia menebas kepala milik monster tersebut sehingga monster yang menyerangnya mati seketika.
Karena cengkeraman yang di berikan oleh Lin qi sangat lemah dan gaya gravitasi semakin berat membuatnya terpeleset dalam situasi tersebut Lin qi sudah pasrah akan nyawanya, dalam rasa putus asa yang sangat besar tiba tiba Sorang pria tua menyelamatkannya ia berjalan di langit dengan.
Menggunakan udara sebagai alat pijakan peria tua itu seperti gelembung yang terombang abing di karena kan hembusan udara tak terlihat, setelah pria tua itu berhasil menggapai pergelangan tangan lin qi pria tua itu pun melemparkan tubuh Lin qi ke atas gunung.
"Whaha... Kau sangat nekat sekali bocah, melawan ponix fire dengan posisi seperti tadi, tapi aku sangat memuji keberanian mu itu," ucap pria tua yang berumur sekitar 85 tahun sambil memegang tongkat kecil untuk menompak tubuh tuanya, di saat yang sama pria tua itu tertawa bahagia karena hanya dia lah yang mampu memanjat gunung gufi, Karena untuk memnjat pohon itu di jaga oleh sekelompok monster ponix fire.
"Siapa kau? Kekuatan macam apa tadi kau seperti terbang," dengan raut wajah terkejut, Lin qi pun melanjutkan untuk berbicara lagi setelah ia menarik nafas nya,dan mulutnya pun mulai terbuka lagi
"Terimakasih atas bantuannya nya kekek,oh iya apakah kau tahu petapa yang tinggal di gunung ini?"
Pria tua itu memperhatikan Lin qi dengan tatapan kosong karena ia mendengar suara yang terlalu cepat sehingga otaknya tidak bisa mengikuti alur pembicaraan ia pun memukul kepala Lin qi dengan tongkatnya, "kau itu berbicara atau berkumur, kalau kau mau aku untuk menjawab pertanyaan mu ya tanya satu satu aku ini sudah tua." Tentu saja sun ji saat ini hanya bercanda saja.
Lin qi yang merasa tidak salah itu pun marah lalu berkata, "Kau mau bertarung ya kek seenaknya saja mukul kepal ku,"
Dan terjadi lah perdebatan antara mereka berdua tak lama kemudian pria tua itu pun mulai memperkenalkan dirinya.
"Perkenalkan nama ku sun Ji, aku lah petapa yang kau cari, soal kekuatan ku tadi aku hanya memanfaatkan udara sebagai pijakan, apakah kau tau tingkatan molekul, jika kau berhasil mengurangi berat badan ke tingkat itu kau bisa memijak udara, oh iya kau mau apa mencari ku." Ucap sun Ji.